Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kerugian Warga Enrekang Akibat Banjir di Dua Kecamatan Capai Rp 31,5 M

Hampir sebagian besar perabot rumah mengalami kerusakan, seperti barang elektornik yaitu TV , Kulkas, mesin cuci, dispenser dan rice cooker.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Syamsul Bahri
handrover
Personel BPBD Enrekang membantu melakukan pembersihan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir 

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Enrekang menyebutkan kerugian sementara pasca bencana banjir bandang di Kecamatan Enrekang dan Kecamatan Cendana, Senin (29/4/2019) lalu.

Dari data BPBD Enrekang menyebutkan bahwa total kerugian yang terdata mencapai Rp 31.520.595.000.

Baca: Diduga Tipu Konsumen, Sales Mobil di Sidrap Dibekuk Polres

Baca: Ingin Lanjut S2 dan S3? Siapkan Berkas, Pendaftaran Beasiswa LPDP 2019 Segera Dibuka, Ini Syaratnya

Kerugian tersebut mencakup sektor ekonomi sebesar Rp 794.470.000, sektor perumahan sebesar Rp 29.796.125.000 dan sektor infrastruktur Rp 930 juta.

Sektor perumahan mengalami kerugian yang paling banyak. Ini karena salah satu titik yang diterjang banjir bandang adalah perumahan Kukku yang ada di Kelurahan Lewaja.

Di daerah itu tercatat sebanyak 350 unit rumah terendam dan dihuni 150 kepala keluarga yang terdampak banjir.

Hampir sebagian besar perabot rumah mengalami kerusakan, seperti barang elektornik yaitu TV , Kulkas, mesin cuci, dispenser dan rice cooker.

Termasuk juga kursi, meja, lemari, tempat tidur serta alat transportasi seperti mobil dan motor. Bahkan, dua rumah mengalami rusak parah.

Sementara, kerusakan di sektor ekonomi meliputi pertanian, perkebunan dan perdagangan.

Sektor pertanian dan perkebunan kerugian mencapai 35 juta rupiah. Ratusan hektar lahan perkebunan dan persawahan terendam banjir di Kecamatan Enrekang maupun di Kecamatan Cendana.

Sehingga mengalami gagal panen. Beberapa jenis tanaman yang gagal panen, antara lain jagung, padi, kakao dan sayur-sayuran. Sementara, sektor perdagangan kerugian mencapai Rp 759.470.000.

Untuk sektor infrastruktur, kerusakan lebih pada setor transportasi. Paling parah adalah putusnya jembatan yang ada di Desa Tungka.

Diketahui, curah hujan yang tinggi selama tiga hari di Kabupaten Enrekang, mengakibatkan sungai Saddang dan Mata Allo meluap pada Senin dini hari, sekitar pukul 03.00 Wita.

Personel BPBD Enrekang melakukan pembersihan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir
Personel BPBD Enrekang melakukan pembersihan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir (handrover)

Akibatnya, air sungai merendam wilayah perkotaan dan lima desa di Kecamatan Cendana.

“Data ini baru rekapitulasi sementara. Belum termasuk kerugian bencana longsor dan keretakan tanah yang terjadi di Desa Kadinge Kecamatan Baraka dan Desa Potokullin Kecamatan Potokullin,” kata Kasi Pencegahan, Eka Pebryanzah, dalam rilisnya pada TribunEnrekang.com, Senin (6/5/2019) siang.

Ia menambahkan, di desa Kadinge, sebanyak 42 rumah yang kolom rumahnya mengalami keretakan.

Sementara, 16 rumah di desa Potokullin juga mengalami keretakan tanah di kolom rumahnya.

"Ratusan kepala keluarga saat ini memilih mengungsi karena rumah mereka sudah tidak dapat ditinggali," ujarnya.
(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved