Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gol Bhayangkara FC Tak Disahkan, Manajer Tuduh Wasit Pesanan PSM? Bandingkan Gol Lampard di PD 2010

Gol Bhayangkara FC Tak Disahkan, Manajer Tuduh Wasit Pesanan PSM? Bandingkan Gol Lampard di PD 2010

Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
screen YouTube
Gol Bhayangkara FC Tak Disahkan, Manajer Tuduh Wasit Pesanan PSM? Bandingkan Gol Lampard di PD 2010 

Gol Bhayangkara FC Tak Disahkan, Manajer Tuduh Wasit Pesanan PSM? Bandingkan Gol Lampard di PD 2010

TRIBUN-TIMUR.COM - Manajer Bhayangkara FC Sumardji menuduh kemenangan PSM Makassar atas atas Bhayangkara FC dengan skor 2-0, pesanan ke wasit.

Hal itu dilontarkan Sumardji setelah Bhayangkara FC mengalami kekalahan 2-0 di leg kedua babak perempatfinal Piala Indonesia 2018 di Stadion Mattoanging, Makassar, Jumat (3/5/2019) sore.

Baca: UPDATE Real Count C1 KPU, 4 Mei 2019, Data 65 % - Jateng, Jatim & Bali Jokowi Unggul Telak, Prabowo?

Baca: Live RCTI Live Streaming Persib vs Borneo FC - Tanpa Pilar Pertahanan, Robert Beri Suntikan Motivasi

Dikutip Tribun TImur dari Bolasport, Sudarmadji geram gol Anderson Salles menit 26 ke gawang PSM tidak disahkan wasit pada leg kedua babak 8 besar Piala Indonesia 2018.

Sumardji mengatakan ada seseorang yang sudah memesan kepada wasit untuk membuat pertandingan tersebut tidak berjalan fairplay.

"Ini pertandingan yang dimenangkan oleh wasit. Wasit ini memimpin pertandingan tidak fairplay, tapi lihat pesanan dari seseorang," kata Sumardji dikutip dari BolaSport.com.

Menurut Sumardji, pertandingan antara PSM versus Bhayangkara FC sudah dipesan untuk kemenangan tuan rumah.

"Saya yakin ini pasti ada pesanan kepada wasit, tapi saya tidak tahu siapa yang pesan," ucap Sumardji menambahkan.

Baca: Sutopo Purwo Nugroho Sarankan Ani Yudhoyono yang Sakit Makan Ikan Gabus, Ada Alasan di Baliknya

Baca: Robert Alberts Pilih Persib, Miljan Radovic Ucap Perpisahan, CEO PSM Beri Komentar Mengejutkan

Sayangnya, Sudarmadji tidak melontarkan bukti atas tuduhan serius tersebut. Dia hanya mengobral kata-kata saja.

Gara-gara kalah 2-0 dari PSM, Bhayangkara FC gagal lolos ke semifinal. PSM yang lolos karena agresivitas mencetak gol di kandang lawan dari agregat skor 4-4.

Tayangan Ulang Lewati Garis 

Dari tayangan ulang, bola tersebut sudah masuk ke dalam gawang PSM Makassar yang dikawal Rivky Mokodompit, namun wasit tidak mengesahkan gol tersebut.

Tak hanya itu, posisi hakim garis juga terlihat terlambat untuk melihat bola ketika Anderson Salles melakukan tendangan bebas itu.

Para pemain Bhayangkara FC sempat protes kepada wasit Nusur Fadillah, tetapi wasit asal Bekasi, Jawa Barat, itu tidak menyikapinya dengan baik.

PSM Makassar pun langsung melancarkan serangan balik cepat ke pertahanan Bhayangkara FC.

Walhasil tim asuhan Darije Kalezic itu berhasil mencetak gol lewat M Rahmat pada menit ke-29.

Sumardji yang duduk di bench pemain melihat secara jelas bahwa gol itu sah.

Baca: Manajer Bhayangkara FC Lontarkan Tuduhan, Kemenangan PSM Sudah Dipesan! Alfredo: Wasit Bisa Salah

Baca: Sempat Diselamati, Ahmad Dhani & Mulan Jameela Ternyata Diprediksi Tak Lolos ke DPR, Segini Suaranya

Sebab, jala gawang PSM Makassar sempat bergoyang. "Dari jauh itu kelihatan gol karena jala gawang PSM Makassar bergoyang," kata Sumardji.

"Tapi asisten wasit dan wasit tengah malah tidak mengesahkan gol, sepertinya mereka berdua sudah kerjasama untuk memenangkan pertandingan ini, seperti yang saya bilang tadi, ini ada yang pesan," kata Sumardji.

Kasus Gol Lampard 

Kejadian gol Anderson Telles di pertandingan PSM vs Bhayangkara FC, mirip dengan kejadian ketika gol gelandang Timnas Inggris Frank Lampard di Piala Dunia 2010.

Ada begitu banyak kontroversi di Piala Dunia 2010 saat itu digelar di Afrika Selatan.

DIkutip tribun timur dari artikel Kumparan.com, salah satunya karena gol Frank James Lampard Junior dianulir wasit saat melawan Tim Nasional (Timnas) Jerman dalam babak 16 besar.

Kejadian ini tepatnya terjadi di menit 37. Usai menerima bola yang lepas dari kaki Jermaine Defoe, Lampard melancarkan tembakan keras dari luar kotak penalti.

Dalam tayangan ulang, terlihat jelas bahwa tembakan tersebut menerbangkan bola menggetarkan tiang, masuk ke dalam gawang, memantul ke tiang lagi, sebelum pada akhirnya ditangkap kiper Manuel Neuer.

Baca: Kabar Buruk dari Ferdinand Hutahaean, Bandingkan Edhie Baskoro Yudhoyono dan Dede Yusuf

Baca: Sutopo Purwo Nugroho Sarankan Ani Yudhoyono yang Sakit Makan Ikan Gabus, Ada Alasan di Baliknya

Namun, bola bergerak terlampau cepat, sehingga wasit dan ofisial pertandingan hanya melihat saat bola ditangkap Neuer usai mengenai tiang.

Maka, skor pun urung berubah jadi 2-2 bagi Timnas Inggris. Lampard tak percaya upayanya tersebut tidak berujung gol, dan pada akhirnya, The Three Lions takluk 1-4 dari Die Mannschaft.

Lampard, bertahun-tahun setelah kejadian tersebut, tentulah sudah mendengar banyak analisis soal gol tersebut.

Namun, satu-satunya penjelasan yang memuaskan dirinya pada akhirnya datang juga.

Kepada FourFourTwo International pada 2018 lalu, Lampard bercerita bahwa ia sudah menanyakan langsung kepada kiper Bayern Muenchen tersebut perihal kejadian itu.

"Dia selalu dihubungkan dengan saya, selayaknya saya selalu ditanya soal gol yang tak pernah terwujud itu," ucap Lampard.

"Sejujurnya, saya pernah berbicara dengannya saat sedang berlibur tahun lalu, dan kami bercanda tentang gol tersebut di kolam renang."

Baca: Masih Ada Kesempatan, 3 Sekolah Kedinasan Perpanjang Masa Pendaftaran, Lulus Langsung Jadi CPNS

Baca: UPDATE Real Count C1 KPU, 4 Mei 2019, Data 65 % - Jateng, Jatim & Bali Jokowi Unggul Telak, Prabowo?

"Dia sekarang bisa mengakui bahwa tendangan saya itu memang gol karena, ya, sudah lama sekali itu terjadi," tambahnya.

Penasaran bukan berarti Lampard masih menaruh dendam terhadap kejadian itu.

Malah, manajer Derby County tersebut mengatakan bahwa dianulir golnya tersebut adalah titik balik dari dunia sepak bola.

"Saya tak marah terhadap kejadian itu, karena hal tersebut mengubah sepak bola menjadi lebih baik," ujarnya dilansir Goal International.

"Gol tersebut menghadirkan goal-line technology ke dunia sepak bola. Jadi, saya puas dengan respons seperti itu," ujar Lampard.

Ya, FIFA belajar dari kesalahan yang terjadi pada Piala Dunia 2010. Wasit punya keterbatasan, hingga hadirlah wasit khusus di belakang gawang.

Lalu teknologi garis gawang yang sudah dipakai di dunia, tidak termasuk Liga Indonesia.

Bahkan kini liga-liga to Eropa sudah menggunkan teknologi Video Asssiten Reffere atau VAR. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved