Karni Ilyas Mendadak Dukung Kapitra Jaksa Agung 'Saya Mencoba Jadi Orang Dungu, Ternyata Asyik Juga'
Karni Ilyas Mendadak Dukung Kapitra Jaksa Agung 'Saya Mencoba Jadi Orang Dungu, Ternyata Asyik Juga'
Karni Ilyas Mendadak Dukung Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung 'Saya Mencoba Jadi Orang Dungu, Ternyata Asyik Juga'
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden ILC, Karni Ilyas menanggapi permintaan Politisi PDIP, Kapitra Ampera yang ingin menjabat sebagai jaksa agung.
Hal tersebut Karni Ilyas sampaikan melalui akun Twitter @karniilyas pada Rabu (1/5/2019).
Karni Ilyas mengaku mendukung Kapitra Ampera untuk menjadi jaksa agung.
Ia menambahkan jika Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung, maka penegakan hukum akan semakin baik.
"Mohon maaf, saya mendukung Pak Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung yad. Hanya beliau orang Indonesia yang mampu berubah dari Kuda Troya jadi Kotak Pandora. Di tangan beliau sebagai Jaksa Agung saya percaya penegakan hukum akan semakin baik," tulisnya.
Lantas netizen penasaran dengan cuitan Karni Ilyas dan menduga bahwa akun Twitter Karni Ilyas sedang dihack seseorang.
Baca: Unggahan Ustadz Abdul Somad (UAS) Saat Video Plesetan Adisomad Andre Taulany Viral, UAS Bereaksi?
Baca: TERBARU Real Count Pilpres 2019 di pemilu2019.kpu.go.id Jam 16.00 Sore ini, Data Masuk Hampir 60%
Baca: Link Live Streaming Trans7 Mata Najwa Malam ini Laga Usai Pilpres, Duel Utusan 01 vs 02 Tersaji
Baca: Pengakuan Malam Pertama Muzdalifah Hanya Kuat Satu Ronde, Lihat Ekspresi Suaminya Fadel Islami
Menjawab dugaan tersebut, Karni Ilyas lantas mengatakan bahwa akunnya tidak dihack orang.
Lantas, ia mengaku bahwa sedang mencoba menikmati jadi orang dungu.
"Saya pastikan akun saya tidak di hack. Saya cuma lagi mencoba menikmati jadi orang dungu. Ternyata asyik juga. Maaf," tulis Karni Ilyas.
Diketahui, Kapitra Ampera berharap kepada Jokowi untuk bisa menjadi Jaksa Agung.
"Saya kan sudah jungkir balik, berdarah-darah. Saya berharap kepada Pak Jokowi untuk bisa diberi kesempatan. Kalau sesuai dengan bidang saya itu, ya, Jaksa Agung," ujar Kapitra Ampera kepada wartawan, Selasa (30/4/2019).
Tanggapan tak terduga juga datang dari pengamat politik Rocky Gerung.
"Garis keras. Bagus," cuit @rockygerung mengomentari berita berjudul "Kapitra Ampera Berharap Jadi Jaksa Agung".
Para netizen atau warganet pun ikut berkomentar. @alf_nadya: "Hahaha. Kok bagus sih?"
@cepy husni: "Garis tak beraturan, haha Sukurin luh Ga masuk DPR."
@setiasoh:"Hahaha. BAGUS .."gak kepilih". model Garis Keras kayak begini."
@GillardoAndrea: "Setelah d lantik jaksa agung kayaknya Om @rockygerung dlu ne yg bakal d kerasin terawangannya tapi saya yakin @kapitraampera tak mampu."
@ChanQomar: "Keras hasrat berkuasa nya, bukan keras prinsip nya."
@Ainwulandari1:"Kalau garis keras, berarti kita fanatik terhadap suatu idealisme dong pak, bukan kah hal itu dapat membuat cara berfikir kita menjadi tidak rasional lagi pak? Hehe."
@USutendi: "Yang ini mah gue ketawa aja lah."
Kapitra di pemilu serentak tahun 2019, ia mencalonkan diri diri menjadi anggota DPR RI dari PDIP Dapil 2 Riau.
Sebelum menjadi politisi PDIP, Kapitra merupakan pengacara Habib Rizieq.
Alasan Bergabung Dengan PDIP
Tanggal 24 Juli 2018, Kapitra Ampera secara resmi memperkenalkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR dari PDI Perjuangan.
Kapitra bersaing dalam pemilihan legislatif 2019.
Ia maju dari daerah pemilihan (dapil) II Riau yang meliputi 5 kabupaten, yaitu Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi.
Kapitra mengutarakan alasannya mengapa menerima tawaran partai berlambang banteng itu.
Pertama, Kapitra mengatakan bahwa dirinya berpikir secara realistis.
"Kenapa saya harus memilih PDI-P, saya ingin realistis saja. Bahwa saya sudah berjuang di luar, ternyata perjuangan itu tidak melahirkan sesuatu yang maksimal," ujar Kapitra dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (24/7/2018) silam.
Menurut Kapitra, perjuangan untuk membuat Indonesia lebih baik sulit dilakukan apabila tidak dari dalam pemerintahan.
Menurut Kapitra, selama ini masyarakat yang saling beda persepsi, terjebak dalam carut-marut fitnah dan prasangka yang menimbulkan kebencian.
Kapitra yang pernah mendampingi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai pengacara itu menilai bahwa selama ini belum ada jalan keluar yang efektif.
Kapitra berharap, bergabungnya dia dalam pencalonan anggota legislatif PDI Perjuangan dapat menjembatani niatnya untuk menampung keinginan rakyat dan menyampaikan tindak lanjut dari pemerintah.
Kapitra akan jemput Habib Rizieq
Kapitra Ampera berjanji akan menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Kapitra mengatakan, suasana kebatinan Rizieq kecewa lantaran pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditengarai akan kalah pada pemilihan presiden 2019.
"Karena Prabowo telah memberikan sebuah janji akan menjemput dan akan mempulangkan Habib Rizieq," ujar Kapitra di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Menurut Kapitra, ia juga memiliki kesepakatan dengan PDIP dan kubu pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, untuk memulangkan Rizieq dari Arab Saudi, jika menang di Pilpres.
"Kalau Pak Jokowi menang, saya harus jemput Habib Rizieq dan peluang untuk Habib Rizieq ada pada saya dan kelompok di TKN ini ya. saya akan jemput, nanti," tutur Kapitra.
Kapitra pun meminta Rizieq untuk tidak khawatir. Lantaran, ia berjanji akan menjemput Rizieq. Hal itu, juga bagian dari rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.
"Jadi, Habib Rizieq gak usah khawatir. Insha Allah, Bib, Ana akan pulangkan Antum. karena saya sudah bicara pada tingkat yang lebih tinggi bahwa semua permasalahan, semua situasi politik kira rekonsiliasikan, kita clear dan clean," kata Kapitra.
Kapitra mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk merealisasikan kepulangan Rizieq. Terutama dari kelompok pencetus aksi bela Islam 212.
Saat ini, ucap Kapitra, mereka tengah melakukan musyawarah. Kapitra meyakini akan ada respon positif dari kubu 212. Ia juga akan berusaha menjembatani pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo.
"Saya sudah banyak berkomunikasi. Maka kita ingin, saya ingin memfasilitasi mereka kembali itu bertemu dengan Presiden Jokowi," ucapnya.
Kuasa Hukum Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, tak tahu-menahu soal rencana Kapitra Ampera yang bakal memupangkan kliennya jika Jokowi-Ma'ruf terpilih sebagai pemenang dalam Pilpres 2019.
Sugito menyebut hal itu sebagai klaim sepihak yang bersifat politis dari Kapitra.
"Karena terus terang, Habib selama ini selalu komunikaso dengan saya selaku pengacaranya jika ada yang berhubungan dengan hukum," kata Sugito saat dihubungi, Senin (22/4/2019).
Sugito juga mengakui belum ada komunikasi dengan Kapitra terkait rencana tersebut.
"Saya tidak mau mengklarifikasi ke Kapitra. Tanyakan langsung ke dia karena dia yang konferensikan itu, dan itu klaim," lanjutnya.
Sementara terkait kepulangan Habib Rizeiq, Sugito menyerahkan hal tersebut kepada kliennya.
"Nanti beliau akan kasih tahu ke saya," pungkasnya. (*)