REKA ADEGAN Kasus Mutilasi Budi Hartanto, di 6 Lokasi Inilah Detik-detik Guru Honorer Dihabisi
REKA ADEGAN Kasus Mutilasi Budi Hartanto, di 6 Lokasi Inilah Detik-detik Guru Honorer Dihabisi
TRIBUN-TIMUR.COM - Polda Jatim menggelar rekonstruksi atau reka adegan kasus mutilasi guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto (28), Rabu (24/4/2019).
Reka adegan kasus pembunuhan ini dilakukan di enam lokasi TKP.
Salah satu TKP nya yakni di warung nasi goreng di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Dalam reka adegan mutilasi itu, dua pelaku Aris Sugianto dan Ajis Prakoso dihadirkan. Sedangkan korban Budi Hartanto diperankan Brigadir Debi anggota Jatanras Polda Jatim.
Reka ulang di TKP pembunuhan diawali pertemuan korban dan pelaku di warung.
Selanjutnya pelaku dan korban masuk ke dalam ruang kamar untuk melakukan hubungan sesama jenis.
Usai berhubungan sesama jenis terjadi percekcokan yang dilerai oleh tersangka Ajis Prakoso.
Namun keterlibatan Ajis membuat korban marah dan mengambil pisau yang disabetkan ke arah Ajis. Namun sabetan pisau meleset dan berhasil direbut oleh tersangka Ajis.
Selanjutnya Ajis yang membacok korban mengenai lengan tangan. Ajis kembali membacok korban mengenai bagian leher yang membuat korban terjatuh.
Selanjutnya tersangka Aris Sugianto yang membekap mulut korban supaya tidak berteriak dengan kain. Tindakan ini yang mengakibatkan korban tewas karena tidak dapat bernafas.
Dari reka adegan itu, terungkap bagaimana pelaku Aris Sugianto membawa koper milik ibunya dari rumah ke TKP mutilasi.
Selanjutnya kedua pelaku berupaya membuang korban. Supaya tidak dicurigai, korban dimasukkan ke dalam koper.
Namun masalahnya kopernya tidak muat, sehingga muncul ide untuk memenggal kepala korban supaya kopernya dapat ditutup.
Selanjutnya dibuang di bawah jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sedangkan kepala korban dibungkus plastik dimasukkan karung dibuang di Sungai Ploso Kerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras.
Baca: Beginilah Awal Mula Jalinan Asmara Sejenis Budi Hartanto & Pelaku, Kenalan Lewat Aplikasi Gay
Baca: Mayat dalam Koper - Budi Hartanto Guru Honorer Ternyata Dibunuh Setelah Hubungan Intim Sesama Pria
Baca: Detik-detik Budi Hartanto Tewas, Awalnya Parangi Pelaku Balik Dimutilasi, Motif Cekcok Soal Bayaran
Baca: FAKTA Baru Pembunuhan Budi Hartanto, Cekcok Usai Berhubungan Intim 4 Kali dengan Korban, Soal Uang!
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
Rekonstruksi di 6 Lokasi
Rekonstruksi dilakukan di 6 titik, di antaranya satu lokasi di Kota Kediri, tiga lokasi di Kabupaten Kediri serta dua lokasi di Kabupaten Blitar.
Satu lokasi di Kota Kediri dilakukan di Sanggar CK Dance Home Ruko GOR Jayabaya.
Di tempat ini korban bersama sejumlah rekannya sempat melakukan latihan tari.
Sedangkan tiga lokasi di Kabupaten Kediri berlangsung di rumah tersangka Ajis Prakoso (23) di Desa/Kecamatan Ringinrejo, warung nasi goreng dan masakan Malaysia milik tersangka Aris Sugianto di Jalan Surya, Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo dan lokasi pembuangan kepala korban di Sungai Ploso Kerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras.
Sedangkan dua lokasi di Kabupaten Blitar berlangsung di rumah tersangka Aris Sugianto (34) di Desa Mangunan, Kacamatan Udanawu serta lokasi pembuangan koper berisi tubuh korban di bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu.
Rekonstruksi Mulai Pagi Hari
Rekonstruksi adegan pembunuhan disertai mutilasi Budi Hartanto (28), guru honorer asal Kediri, digelar Penyidik Jatanras Polda Jatim, Rabu (24/4/2019).
Rekonstruksi adegan tersebut untuk mencari tahu detail proses perseteruan di antara korban dan pelaku hingga berujung pembunuhan.
Rencananya rekonstruksi adegan itu dimulai di Jalan Surya, Desa Sambi, Ringinrejo, Kediri, Jatim.
Tepatnya di sebuah warung masakan Malaysia sebagai tempat terakhir korban diketahui cekcok dengan kedua pelaku sebelum meregang nyawa.
Kemudian, berlanjut ke lokasi lain tepatnya di pinggir Sungai Temas Lama, di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar.
Lokasi tersebut menjadi lokasi pertama dilakukannya penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
Koper berisi mayat Budi Hartanto tanpa kepala, ditemukan pertama kali di lokasi tersebut, Rabu (3/4/2019).
Mengingat akan ada beberapa setting lokasi yang bakal di datangi, lanjut Leo, pihaknya akan mulai proses reka adegan sejak pagi.
"Besok rekonstruksi akan kita mulai pagi sekitar pukul 08.00 WIB karena ada beberapa TKP," lanjutnya.
"Kemungkinan kita berangkat hari ini, sekalian membawa tersangkanya," tandasnya.
Menangis Sesenggukan
Sebelumnya, kasus pembunuhan Budi Hartanto (28), guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi dan jasadnya dibuang di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, akhirnya dirilis Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Senin (15/4/2019) siang.
Dua pembunuh Budi Hartanto, guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi, dihadirkan dalam rilis tersebut.
Kedua tersangka pembunuh itu adalah Aris Sugianto dan Ajis Prakoso.
Bahkan, dalam rilis perkara tersebut, Aris Sugianto menangis sesenggukan di hadapan wartawan yang meliput.
"Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban, saya khilaf," kata Aris didampingi Ajis Prakoso, pria yang juga ikut membunuh Budi Hartanto, seorang guru tari honorer Pemkab Kediri.
Aris juga berjanji akan mendoakan korban diampuni dosa-dosanya.
"Saya di sini hanya bisa berdoa agar almarhum diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang yang beriman," ucapnya sambil sesenggukan.
Dalam rilis kasus tersebut, kedua pelaku yakni Ajis dan Aris ditunjukkan kepada wartawan.
Keduanya mengenakan baju tahanan dan dalam kondisi diborgol.
Pelaku Ajis dan Aris berhasil diamankan setelah 10 hari diburu polisi.
Ajis diamankan di Kediri, sementara Aris diamankan di Jakarta Kamis malam pekan lalu.
Ajis diketahui adalah pria berusia 23 tahun, warga Jalan Merak, Desa Ringinrejo, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sementara Aris yang berusia 34 tahun itu tercatat sebagai warga Desa Mangunan, kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Jasad Budi Hartanto ditemukan dalam koper yang ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Jasad ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana di dalam sebuah koper.
Cari Barang Bukti Pembunuhan Malah Temukan Narkoba
Ajis Prakoso, satu dari dua pembunuh Budi Hartanto (28), guru Honorer di Kota Kediri, ternyata pengguna narkoba jenis sabu-sabu.
Hal ini terungkap saat Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menemukan alat hisap sabu saat menggeledah rumahnya di Kediri.
"Saat kami geledah ditemukan alat menggunakan sabu," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela pada awak media, Minggu (14/4/2019).
Temuan itu, diakui Leonard mengagetkan petugas.
Pasalnya, fokus penggeledahan di kediaman pelaku yang dilakukan personilnya bukan untuk itu.
Namun, fokus pada pencarian beberapa barang atau benda-benda lain yang berkaitan dengan kasus pembunuhan yang disertai mutilasi pada Budi Hartanto.
"Barang bukti korban juga sebagian ditemukan," katanya.
Setelahnya, Ajis dimintai keterangan lebih lanjut terkait temuan tersebut.
Ternyata dugaan Leo benar, artinya Ajis merupakan pengguna barang haram tersebut.
"Dugaan kami benar, dia ngaku saat kami tanya," lanjutnya.
Sejauh ini yang diketahui sebagai pengguna sabu hanya Ajis.
Pelaku pembunuhan dan mutilasi lainnya yang bernama Aris Sugianto, tambah Leo, ternyata tidak terbukti menggunakan sabu.
Kendati demikian, Ajis tidak akan diproses hukum menggunakan pemberatan pasal penyalahgunaan narkoba.
Melainkan tetap akan dikenai pasal pembunuhan.
"Nanti akan dilihat pasti akan berlapis pasalnya, tapi bukan berlapis dengan pasal penggunaan narkoba, itu terlalu kecil hukumannya," tandasnya.
Baca: Beginilah Awal Mula Jalinan Asmara Sejenis Budi Hartanto & Pelaku, Kenalan Lewat Aplikasi Gay
Baca: Mayat dalam Koper - Budi Hartanto Guru Honorer Ternyata Dibunuh Setelah Hubungan Intim Sesama Pria
Baca: Detik-detik Budi Hartanto Tewas, Awalnya Parangi Pelaku Balik Dimutilasi, Motif Cekcok Soal Bayaran
Baca: FAKTA Baru Pembunuhan Budi Hartanto, Cekcok Usai Berhubungan Intim 4 Kali dengan Korban, Soal Uang!
Ungkap Motif Asmara
Setelah penemuan potongan kepala guru honorer Kediri, Budi Hartono, polisi akhirnya mengungkap hubungan asmara korban dengan dua pelaku, juga kronologi mutilasinya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.
Pihak kepolisian juga mengatakan jika motif asmara menjadi landasan adanya pembunuhan yang menewaskan seorang guru honorer di Kediri.
"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.
"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.
Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.
"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.
Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.
Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.
AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.
"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.
Barung menjelaskan kronologi awal pembunuhan dan mutilasi Budi.
Budi ternyata dihabisi di sebuah warung kopi di jalan Surya, Kediri.
Di warung kopi itu juga, tubuh guru honorer Budi Hartanto dimutilasi lalu dimasukkan ke dalam koper lalu dibuang ke ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019) silam.
"Proses pembunuhan dilakukan di luar kota Blitar dan lokasi tepatnya adalah di sebuah warung kopi," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Warkop tersebut, ungkap Barung, sebelumnya telah direservasi oleh pelaku AP, beberapa hari sebelumnya.
"Warung kopi itu di sewa oleh AP yang kita tangkap di Jakarta tadi, alamatnya Jalan Surya Kabupaten Kediri," ungkapnya.
Ia mengatakan pelaku mencoba mengelabui petugas dengan membuang mayat Budi dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
"Blitar itu ternyata lokasi pembuangan jasad saja," kata Barung.
Namun, proses pembunuhan dan mutilasi jasad korban, ungkap Barung, dilakukan di Kabupaten Kediri.
"Dan lokasi pembunuhan memang terjadi di Kabupaten Kediri," lanjutnya.
Pemilihan lokasi pembuangan mayat tersebut, lanjut Barung, dipilih pelaku sebagai upaya untuk mengelabui petugas kepolisian.
"Dia sengaja buang di situ agar mengelabui petugas yang bakal menyidik kasus ini," katanya.
Saat ini kedua pelaku pembunuhan telah ditangkap oleh kepolisian di hari yang sama namun di lokasi yang berbeda, Kamis (11/4/2019).
Mereka berinisial AP dan AJ, keduanya merupakan warga Kediri.
AP ditangkap pada Kamis (11/4/2019) sore di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri Jakarta.
Setelah dilakukan penyidikan lebih lanjut, dalam hitungan jam AJ ditangkap pada pukul 20.00 WIB di Kediri.
AP ditangkap saat berada dalam bus di Tol Dalam Kota Tegal Parang, Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2019) pukul 07.50 WIB.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, penangkapan pelaku dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Polda Jawa Timur terkait ciri-ciri pelaku itu.
Saat itu, pelaku diperkirakan berada di dalam bus menuju Jakarta.
"Informasi dari Ditreskrimum Polda Jatim, pelaku mutilasi segera akan ke Jakarta dengan menggunakan bus. Kita lakukan penyekatan jalan tol termasuk di pintu masuk Cikarang utama," kata Yusuf saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/4/2019).
Setelah dilakukan penangkapan, polisi langsung membuat laporan ke SPKT Polda Metro Jaya dan melimpahkan kasus tersebut ke Polda Jatim.
"Penangkapan dilakukan di tol dalam kota setelah orang dengan ciri-ciri yang sama berdasarkan informasi ditemukan dalam bus. Kemudian, dia dibawa ke SPKT untuk selanjutnya dilimpahkan ke Polda Jatim," ujar Yusuf.
Baca: Beginilah Awal Mula Jalinan Asmara Sejenis Budi Hartanto & Pelaku, Kenalan Lewat Aplikasi Gay
Baca: Mayat dalam Koper - Budi Hartanto Guru Honorer Ternyata Dibunuh Setelah Hubungan Intim Sesama Pria
Baca: Detik-detik Budi Hartanto Tewas, Awalnya Parangi Pelaku Balik Dimutilasi, Motif Cekcok Soal Bayaran
Baca: FAKTA Baru Pembunuhan Budi Hartanto, Cekcok Usai Berhubungan Intim 4 Kali dengan Korban, Soal Uang!
AS berasal dari Blitar
AS tercatat sebagai warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Jarak rumah AS dengan lokasi penemuan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.
Informasinya, polisi sudah menggeledah rumah AS di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Polisi juga menyita dua sepeda motor dari rumah orangtua AS.
Dua sepeda motor yang disita polisi dari rumah AS, yaitu, Honda Scoopy dan Yamaha Mio.
Honda Scoopy warna abu-abu gelap itu diduga sepeda motor milik korban.
Honda Scoopy itu belum ada pelat nomornya.
Sedangkan Yamaha Mio yang disita warna merah hitam Nopol AG 3684 EV.
Sampai sekarang, belum diketahui Yamaha Mio itu milik siapa.
Dua sepeda motor itu dibawa ke Polres Blitar Kota.
Sedangkan AJ sehari-hari berjualan nasi goreng di warungnya Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Pelaku diamankan polisi, Kamis (11/4/2019) malam di warungnya.
Pelaku masih belum lama membuka usaha berjualan nasi goreng.
Karena masih baru, warga juga belum mengenalnya secara akrab.
"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, yang rumahnya bersebelahan dengan warungnya.
Tidak banyak diketahui dari identitas pelaku, namun warga menyebutkan pelaku merupakan warga asli Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.
Sementara pantauan SURYA.co.id, Jumat (12/4/2019), kondisi warung juga acak-acakan.
Jualan nasi goreng hanya dilakukan pada malam hari.
Warga menyebutkan penjual nasi goreng ini orangnya seperti kebanci-bancian dan melambai.
Termasuk rekan-rekannya juga banyak dari komunitas yang sama.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Begini Reka Adegan Kasus Mutilasi Guru Honorer di Kediri, Mulai Berhubungan hingga Pemenggalan dan surya.co.id dengan judul Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Kediri, Korban Sempat Menari di Sanggar Sebelum Dimutilasi