jurdil2019.org - Hasil Real Count C1 Pilpres 2019, Prabowo 60%, Jokowi 37%, Bandingkan dengan KPU
jurdil2019.org - Hasil Real Count C1 Pilpres 2019, Prabowo 60%, Jokowi 37%, Bandingkan dengan KPU
TRIBUN-TIMUR.COM - jurdil2019.org - Hasil Real Count C1 Pilpres 2019, Prabowo 60%, Jokowi 37%, Bandingkan dengan KPU
Hasil quick count Pilpres 2019 dari sejumlah lembaga survei mengerucut menyebutkan Jokowi-Maruf pemenang.
Misal hasil quick count Litbang Kompas menyebutkan Jokowi-Maruf menang dengan 55% dan Prabowo-Sandi memeroleh 44%.
Hal senada juga tercatat di Real Count C1 KPU.
Hingga pukul 19.30 WITA, tercatat suara datang 22.582 dari total 813.350 TPS atau sekitar 2,7%.
Jokowi unggul dengan 54,94% atau 2.364.804 suara.
Sementara Prabowo tertinggal 54,06% atau 1.937.907.
Baca: Lagi-lagi Sandiaga Uno Tidak Dampingi Prabowo Subianto saat Syukuran Kemenangan, Kok Hilang Lagi?
Baca: Prabowo Sujud Syukur Rayakan Kemenangan Sebentar Lagi Jadi Presiden RI, Ini Kata Rocky Gerung
Baca: pemilu2019.kpu.go.id - Hasil Real Count C1 KPU Pilpres 2019, Suara Prabowo Mulai Kejar Jokowi
Namun hal yang jauh berbeda ditampilkan https://jurdil2019.org/.
Hingga pukul 19.42 WITA, Prabowo justeru unggul dengan 60,2 persen. Sementara petahana 37,8 persen.
Pantauan tribun-timur.com, angka tersebut diambil dari 4007 TPS dari 34 provinsi di Indonesia.

(TRIBUNTIMUR/RASNIGANI)
Jokowi-Amin Menang versi Quick Count, Akankah Kubu Prabowo-Sandiaga akan Gunakan People Power?
Sejumlah lembaga survei dan konsultan politik telah merilis hasil quick count pascapencoblosan Pilpres 2019, Rabu (17/4/2019).
Dari hasil quick count, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin unggul dibandingkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, kubu Prabowo-Sandi tidak menerima hasil quick count tersebut. Mereka mengklaim kemenangan berdasarkan real count yang dilakukan internal.
Bahkan, kemenangan hingga 62 persen. Prabowo-Sandi pun menggelar deklarasi kemenangan.

Menurut Prabowo, hasil quick count yang telah beredar merupakan upaya menggiring opini publik.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan pelanggaran selama Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).
Bukti-bukti tersebut untuk membuka kemungkinan pemungutan suara ulang.
"Pelanggaran bukan sekadar pelanggaran ecek-ecek begitu. Tapi hal-hal yang memungkinkan ada efeknya, untuk diminta pemungutan suara ulang, seperti itu," ujar Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Menurut Ferry, dugaan pelanggaran itu, misalnya, terdapat jumlah data pemilih yang pindah, ketimbang yang masuk daftar pemilih tetap di suatu lokasi.
Kemudian, masalah soal perbedaan suara untuk partai dan calon anggota legislatif.
Selain itu, masalah-masalah seputar surat suara.
Misalnya, soal kekurangan surat suara hingga surat suara yang rusak.
"Misalnya, surat suara ada yang entah robek, entah bolong. Kalau satu atau dua, ya kami mengerti. Tapi kalau jumlahnya lebih dari 10, kan kami bilang, ini bagaimana cara memeriksanya?" Kata Ferry.
Prabowo sebelumnya mengklaim kemenangan ada di pihaknya sejak Rabu (17/4/2019) sore.
Saat itu, Prabowo menyatakan tak percaya dengan hasil survei lembaga lain yang dianggapnya tengah menggiring opini.
Prabowo berpegangan pada data exit poll, quick count, dan real count internal yang dimilikinya.
Saat pertama kali merespons hasil survei, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebutkan data yang masuk ke pihaknya berasal dari 5.000 TPS.
"Hasil exit poll di 5.000 TPS menunjukkan kita menang 55,4 persen, dan hasil quick count tadi saya sebut kita menang 52,2 persen," ujar Prabowo dalam jumpa pers tanpa kehadiran Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 17.00.
Prabowo pada malam hari, yang lagi-lagi tanpa didampingi Sandiaga, juga kembali meneguhkan kemenangannya dalam jumpa pers.

Dia bahkan mengklaim menang 62 persen berdasarkan data internal tim.
Saat itu, Prabowo menuturkan bahwa sudah 320.000 TPS yang masuk atau sekitar 40 persen.
Klaim Prabowo ini berbanding terbalik dengan hasil survei delapan lembaga yang menggelar quick count.
Publikasi hasil quick count sejumlah lembaga disiarkan banyak media massa.
Hingga malam hari, sembilan lembaga telah memasukkan lebih dari 90 persen TPS yang dijadikan sampel. Hasilnya, semua hitung cepat menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Ancaman People Power
Lantas jika benar telah menemukan kecurangan-kecurangan dalam Pilpres 2019, akankah kubu Prabowo-Sandi akan menggunakan people power, seperti yang diungkapan Amien Rais beberapa waktu lalu.
Amien Rais menyebut, tak akan membawa sengketa hasil pemilu ke MK jika menemukan potensi kecurangan.
Langkah itu dinilai Amien tidak berguna.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power. People power sah," ucap Amien Rais di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019), seperti dikutip Tribunnews.com.
"Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan," tambah dia.
Namun, BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berencana menggugat hasil penghitungan pemungutan suara ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal itu akan dilakukan jika hasil perhitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbeda dengan hasil perhitungan internal BPN.
"Kalau misalnya real count kami berbeda dengan KPU, tapi kami temukan kecurangan yang masif, terstruktur, ya mungkin saja kami akan gugat ke MK," ujar Juru Bicara BPN, Andre Rosiade saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).
Andre mengatakan, saat ini BPN masih menunggu data masuk dari seluruh Indonesia.
Penghitungan ini dilakukan sambil menunggu hasil perhitungan KPU.
Saat ini perolehan suara untuk Prabowo-Sandiaga menurut real count BPN telah mencapai 60 persen.
Dengan demikian, BPN menilai Prabowo telah unggul dalam pemilihan presiden dibandingkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Meski demikian, menurut Andre, bagaimana pun keputusan final mengenai perhitungan suara ada pada perhitungan KPU.
"Bagaimana pun kami akan tunggu perhitungan KPU. Kalau hasilnya berbeda, dan kami menemukan kecurangan yang masif, terstruktur, kami mungkin akan gugat ke MK," kata Andre.
Prabowo Menang 19 Provinsi, Jokowi Cuma 15
Sejumlah lembaga survei terdaftar di KPU merilis hasil quick count yang memenangkan pasangan Jokowi - KH Maruf Amin atas pasangan Prabowo - Sandiaga Uno.
Seperti quick count Indobarometer hasilnya:
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 53,51%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 46,49%
Data masuk: 97,83 %
Berikut data perolehan suara dalam bentuk persen di tiap Provinsi berdasarkan hasil Indo Barometer seperti dilansir tribun-timur.com:
Aceh
DPT: 3.523.774
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 17,12%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 82,88%
Sumatera Utara
DPT: 9.785.753
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 49,71%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 50,29%
Riau
DPT: 3.863.197
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 38,49%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 61,51%
Sumatera Barat
DPT: 3.718.003
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 9,12%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 90,88%
Jambi
DPT: 2.475.655
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 39,21%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 60,79%
Bengkulu
DPT: 1.399.108.
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 47,37%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 52,63%
Sumatera Selatan
DPT 5.877.575
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 39,15%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 60,85%
Lampung
DPT: 6.074.137
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 49,98%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 50,02%
Kepulauan Riau
DPT: 1.229.424
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 43,18%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 56,82%
Kepulauan Bangka Belitung
DPT: 932.569
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 73,77%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 26,23%
Banten
DPT: 8.112.477
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 37,05%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 62,95%
Jawa Barat
DPT: 33.270.845
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 39,06%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 60,94%
Jakarta
DPT: 7.761.598
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 52,01%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 47,99%
Jawa Tengah
DPT: 27.896.902
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 78,51%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 21,49%
DI Yogyakarta
DPT: 2.731.874
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 68,09%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 31,91%
Jawa Timur
DPT: 30.912.994
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 69,83%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 30,17%
Bali
DPT: 3.130.288
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 91,00%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 9,00%
NTB
DPT: 3.667.253
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 24,47%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 75,53%
NTT
DPT: 3.391.616
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 86,49%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 13,51%
Kalimantan Barat
DPT: 3.687.159
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 44,13%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 55,87%
Kalimantan Tengah
DPT: 1.753.224
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 50,29%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 49,71%
Kalimantan Selatan
DPT: 2.869.166
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 39,09%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 60,91%
Kalimantan Utara
DPT: 450.108
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 64,95%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 35,05%
Kalimantan Timur
DPT: 2.480.741
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 54,34%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 45,66%
Sulawesi Utara
DPT: 1.907.841
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 84,17%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 15,83%
Gorontalo
DPT: 812.801
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 44,66%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 55,34%
Sulawesi Tengah
DPT: 1.952.810
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 51,19%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 48,81%
Sulawesi Barat
DPT: 865.244
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 47,49%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 52,51%
Sulawesi Selatan
DPT: 6.159.375
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 41,22%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 59,78%
Sulawesi Tenggara
DPT: 1.723.539
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 37,96%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 62,04%
Maluku Utara
DPT: 803.983
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 80,08%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 19,92%
Maluku
DPT:1.266.034
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 39,t5%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 62,38%
Papua Barat
DPT: 742.245
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 70,64%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 20,36%
Papua
DPT: 3.541.017
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 72,76%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 27,24%
Total:
Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 53,51%
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 46,49%
Ulasan Penyebab Prabowo Kalah
Dari hasil quick count Indo Barometer, Prabowo-Sandi unggul di 19 Provinsi.
Jokowi - KH Maruf Amin cuma menang di 15 provinsi.
Prabowo unggul di 19 Provinsi masing-masing
- Aceh
- Sumut
- Riau
- Sumbar
- Jambi
- Bengkulu
- Sumsel
- Lampung
- Kepri
- Banten
- Jawa Barat
- NTB
- Kalbar
- Kalsel
- Gorontalo
- Sulbar
- Sulsel
- Sultra
- Maluku
Jokowi unggul di 15 Provinsi
- Bangka Belitung
- Jakarta
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- NTT
- Kalteng
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulut
- Sulteng
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
"Namun kontestan nomor urut 01, unggul di basis-basis pemilih dengan jumlah DPT banyak. Terutama di Pulau Jawa," kata Koordinator Forum Dosen Tribun, Dr Adi Suryadi Culla.

Praktis Prabowo - Sandi cuma menang di Jawa Barat dan Banten.
Selebihnya Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan DKI Jakarta, Jokowi menang.

Khusus Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan margin yang sangat besar.
Sementara Prabowo menang di Jawa Barat dengan angka 61%.
Bandingkan kemenangan Jokowi di Jawa Tengah yang mencapai 78 % dan Jawa Timur hampir 70 %.