Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sudah Nonton Sexy Killers Film Dokumenter Baru 3 Hari Sudah 8 Juta Views, Via Vallen Ikut Komentar

Sudah Nonton YouTube SEXY KILLERS Film Dokumenter Baru 3 Hari Sudah 8 Juta Views, Via Vallen Ikut Komentar

Editor: Mansur AM

Sudah Nonton YouTube SEXY KILLERS Film Dokumenter Baru 3 Hari Sudah 8 Juta Views, Via Vallen Ikut Komentar

TRIBUN-TIMUR.COM - Sudah nonton SEXY Killers film dokumenter yang dibagi di Youtube?

Bahkan Artis Dangdut Via Vallen ikut berkomentar.

Diposting 13 April 2019, hingga Selasa (16/4/2019) pukul 20.30 WIB, Sexy Killers sudah dinonton lebih 8 juta views.

Dalam unggahannya, Via Vallen mengakui bahwa perasaannya campur aduk.

Via Vallen mempertanyakan pendapat para netizen yang sudah menonton film dokumenter Sexy Killers itu.

Meskipun baru menyaksikan setengah dari film Sexy Killers, Via Vallen merekomendasikan siapa saja untuk meluncur ke YouTube dan menyaksikan film tersebut.

Terlebih, menjelang pencoblosan capres dan cawapres 2019, Via Vallen mengungkapkan agar tidak saling menghina karena manusia tidak ada yang sempura.

Dari unggahannya itu, Via Vallen bahkan mengimbau agar tidak golput saat Pemilu 2019 berlangsung.

"Ada yang sudah nonton ini???

Pendapat kalian apa tentang video ini???

Aku udah nonton dari kemarin cuma masih dapet setengah dan itu bener2 udh bikin perasa’an dan pikiran ikut sedih, emosii, kesel jadi satu

Buat yang belum nonton, silahkan meluncur ke youtube buat nonton ini ( TONTON SAMPAI TUNTAS ) karena ini bisa membuka mata kalian yang suka MENGHINA para capres dan wapres kita agar kalian tidak SALING MENGHINA lagi

Manusia tidak ada yang sempurna, yang terlihat baik belum tentu baik dan yang terlihat buruk belum tentu buruk

Intinya saling menghargai pilihan masing - masing..

karena kita cinta INDONESIA maka ciptakanlah pemilu yang aman,damai dan TIDAK GOLPUT," tulis Via Vallen melalui akun Instagramnya, Selasa (16/4/2019).

Unggahan Vial Vallen itu kemudian dikomentari netizen dan tampak Young Lex pun mengomentarinya.

"Saya baru nntn semalem! Sedih marah kecewa, semua jadi satu," tulis Young Lex di kolom komentar Via Vallen.

Sinopsis Sexy Killers

Film dokumenter karya Watchdoc.

Berikut Sinopsis Sexy Killers yang wajib anda tahu sebelum menonton film tersebut melalui YouTube.

Film Sexy Killers kini dapat ditonton melalui YouTube, berikut Sinopsis Film yang mengupas kompleksitas bisnis batu bara.

Beberapa hari terakhir, digelar sejumlah nonton bareng atau nobar film Sexy Killers

Sexy Killers didistribusikan Watchdoc kepada komunitas untuk mengadakan acara pemutaran film secara mandiri.

Watchdoc Documentary merupakan rumah produksi film-film dokumenter tentang Indonesia.

Film yang diproduksi Watchdoc adalah film-film dokumenter kritis.

Watchdoc menyodorkan fakta-fakta dari rangkaian investigasi yang dirancang oleh para kru.

Tak ayal dokumenter garapan Watchdoc memberikan banyak perspektif.

Membantu para penonton mengupas persoalan dari berbagai sudut.

Melalui film Sexy Killers, Watchdoc seolah ingin menyetrum penonton.

Mengangkat isu seksi yang relevan dengan iklim Indonesia saat ini.

Watchdoc menyuguhkan fakta kelam di balik terangnya lampu-lampu kota.

Lewat media visual, Sexy Killers memberikan perspektif lain dalam usaha pemerintah memenuhi kebutuhan listrik di kota besar.

Sexy Killers dibuka dengan cukup provokatif, adegan satu pasangan bak sedang berbulan madu.

"Kita semua tahu adegan selanjutnya yang tidak kita tahu bagaimana listrik bisa sampai ke ruangan ini," ujar narator.

Sexy Killers langsung beralih dari terangnya listrik kota ke gelapnya warna batu bara.

Narator menceritakan sedikit tentang batu bara dan mengapa hal ini relevan dengan adegan sebelumnya.

Batu bara merupakan sumber daya penghasil energi yang menghalirkan listrik.

Namun, antara listrik dan batu bara hanya sebagian kecil cerita dalam film ini.

Bertetangga dengan Tambang Batu Bara

Penonton diajak ke pinggiran Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Sejumlah petani yang berada tak jauh dari tambang batu bara.

Selama bertahun-tahun mengalami krisis air bersih.

Tambang batu bara masuh menghancurkan jalur air bersih.

Baik untuk kebutuhan sehari-hari, maupun bertani.

Warga sekitar telah hidup berdampingan bersama lumpur selama beberapa tahun ini.

Kelangkaan air bersih pun menyebabkan banyaknya penyebaran penyakit.

Selain itu adanya kematian anak-anak akibat pembangunan tambang cukup dekat dengan kawasan sekolah.

Segara Ditanduri Wesi 

Selain lokasi tambang batu bara, tempat koversinya menjadi aliran listrik pun turut bermasalah.

Pembangunan PLTU Batang yang digadang-gadang akan menjadi PLTU terbesar se-Asia Tenggara

Pemerintah mengatakan PLTU ini dapat mengakomodasi kebutuhan listrik 1-2 juta rumah tangga.

Lokasinya yang berada di pinggir pantai, kesibukan PLTU ini akan berdampak ke nelayan.

Transportasi kapal tongkang yang membawa batu bara, akan mengakibatkan pencemaran dan terganggunya habitat ikan.

Di sini penonton akan menyaksikan sendiri keluhan dan pendapat dari warga yang terkena dampak langsung.

Selain mata pencaharian warga sekitar di laut yang terkena dampaknya.

Penolakan pembangunan PLTU di darat akhirnya berujung kriminalisasi.

Bulan Mei 2014, dua warga menolak menjual tanahnya untuk pembangunan PLTU.

Carman dan Cahyadi akhirnya dijatuhi hukuman kurungan tujuh bulan.

Ekspansi PLTU Celukan Bawang

Seorang petani kelapa, Ketut Mangku, mengaku hasil panennya menurun drastis.

"Sebelumnya bisa 9000 kelapa per hari, sekarang hanya sekitar 2500," tuturnya.

Penurunan tersebut diakibatkan oleh memebangun pabrik batu bara tahap 2.

Padahal menurut riset dari Greenpeace, polusi yang disebabkan pabrik batu bara mengandung senyawa berbahaya.

Senyawa tersebut berupa merkuri yang bersifat polutan.

PArtikel bernama PM2,5 ini bertahan di udara dalam jangka panjang.

Jika terpapar secara terus-menerus hal tersebut dapat membahayakan 650.000 jiwa populasi yang ada di Bali.

Menggali kasus ini lebih dalam, Sexy Killers juga mempertontonkan tokoh-tokoh di balik seksinya bisnis batu bara.

Beberapa nama dalam lingkaran oligarki turut bertanggung jawab atas hal ini.

Ingin tahu siapa saja?

Tentang Film

Judul: Sexy Killers

Durasi: 88 menit

Genre: Dokumenter

Produksi: Watchdoc

Director: Dandhy Laksono & Suparta Arz

Riset: Tommy Apriando

Executive Producers: Andhy Panca & Ari Trismana

Film Sexy Killers versi dapat disaksikan melalui YouTube.

Sexy Killers telah ditonton 3 juta kali hingga, Senin (15/4/2019), pukul 23:00 Wita.

(tribun-timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved