Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sederet Fakta dan Hoaks Kasus Penganiayaan Audrey Siswi SMP Pontianak oleh Siswi SMA, 3 Tersangka

Sederet fakta dan hoaks terungkap dari kasus penganiayaan Siswi SMP Pontianak, Audrey, oleh Siswi SMA, terungkap

Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sebanyak tujuh siswi SMA yang terseret dalam kasus penganiayaan siswi SMP menyampaikan klarifikasi didampingi KPPAD Provinsi Kalbar di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (10/4/2019). Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarga korban serta tidak mengakui telah melakukan pengeroyokan, melainkan perkelahian dilakukan satu lawan satu. 

Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

Apa Kata Pak Menteri?

Dua pejabat kementerian datang langsung ke Pontianak untuk memberikan dukungan moril dan melihat langsung penanganan kasus ini.

Sehari sebelumnya, Rabu (10/4/2019), pejabat dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melihat korban di rumah sakit.

Kemudian, Kamis (11/4/2019), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy kembali hadir memberikan dukungan moril pada korban.

Muhadjir pun meminta semua pihak supaya menahan diri, tidak ikut-ikutan membuat persoalan semakin melebar. Jangan sampai kasus yang ada mejadi hiperbolik atau dibesarkan.

"Serahkanlah urusannya ke pihak berwajib (kepolisian) dan saya sudah berbicara dengan Kapolresta. Menurut saya semuanya sudah dilakuakan sesuai aturan yang ada," kata Muhadjir.

Setelah melihat dan mengobrol langsung dengan korban, Muhadjir memastikan Audrey saat ini sudah ceria.

"Anaknya sudah ceria, ngobrol dengan saya pakai bahasa inggris, anaknya pintar, dan dia berterima kasih bilang saya Pak Menteri orangnya baik," kata Muhadjir.

Muhadjir menyayangkan, kasus penganiayaan yang terjadi bahwa kenyataannya tidak seperti viral di media sosial.

Hal itu disampaikannya setelah mendapat penjelasan dari Kapolresta Pontianak.

Isu yang viral di media sosial bahwa korban dikeroyok oleh 12 orang dan para pelaku merusak bagian kewanitaan korban.

Namun semua itu tidak terbukti berdasarkan hasil visum.

Kata Muhadjir Effendy, kasus dugaan penganiayaan ini ibarat emperannya lebih besar dari rumah sendiri.

Ia mencontohkan terkait auratnya korban yang diinformasikan dirusak oleh pelaku dan kemudian tidak terbukti.

Padahal yang menyita perhatian adalah masalah tersebut.

Muhadjir pun mengimbau semua harus bisa memanfaatkan dan menggunakan media, sosial khususnya dengan cara yang arif dan cerdas. (Marlen Sitinjak)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul HOAKS dan FAKTA Dalam Kasus Dugaan Penganiayaan Siswi SMP Pontianak! Organ Vital & Pengakuan Audrey

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved