Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

ACT Bangun Huntara Ramah Difabel untuk Pengungsi di Kota Palu

Salah satunya, Integrated Community Shelter (ICS) yang berada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu.

Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Hasrul
Faiz/Tribun Palu
Pekerja tampak masih membangun hunian Integrated Community Shelter (ICS) yang berada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolore, Palu, Minggu (7/4/2019). 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Hampir tujuh bulan sudah gempa bumi bermagnitudo 7,4 meluluhlantakkan Kota Palu dan sekitarnya.

Hingga Minggu (7/4/2019), sebanyak 40.000 jiwa saat ini masih tinggal di posko pengungsian.

Tenda-tenda kamp pengungsian di sejumlah titik di Kota Palu, sudah menjadi pemandangan biasa.

Baca: Tiap Jumat, Komunitas PPA LC Palu Bagi-bagi Nasi Bungkus

Terpal biru yang dibentuk menyerupai rumah, sengaja dibuat untuk berlindung.

Baik dari terik siang maupun dinginnya malam, bahkan hujan sekalipun.

Berangkat dari itu, Lembaga Kemanusiaan Dunia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Indonesia terus melakukan pembangunan shelter di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah.

Baca: 1 Syaban Petang Ini, Doa-doa yang Dibaca dan Diamalkan Rasulullah dan Keutamaan Puasa Syaban

Salah satunya, Integrated Community Shelter (ICS) yang berada di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu.

Yang menarik ialah, shelter sebanyak 160 unit ini dirancang ramah bagi penyandang disabilitas.

Tiap bilik, dibangun menggunakan dua pintu. Pintu belakang hunian, dikhususkan bagi para difabel.

"Kami buat jalan khusus kursi roda, agar penyandang disabilitas bisa masuk ke ruangan selter," kata Koordinator Integrated Community Shelter, ACT, Dede Abdul Rochman, Minggu (7/4/2019) Pagi.

Baca: Lowongan Kerja BUMN Perum Perumnas, Dicari Lulusan D3 Semua Jurusan, Cek Syarat & Daftar Online!

Shelter ini, pembangunannya sudah 90 persen. Direncanakan akan dihuni pada pertengahan bulan April 2019.

"Targetnya tanggal 8 April ini selesai, dan nanti bisa langsung dihuni oleh pengungsi," ungkapnya.

Rochman menjelaskan, ICS Vatutela ini, juga dilengkapi fasilitas umum lainnya seperti Masjid, Mandi, Cuci, Kakus (MCK), dapur umum, serta ruang cuci pakaian.

"Air dan linstrik pun sudah kami sediakan jauh-jauh hari," tuturnya.

Namun, Rochman belum bisa memastikan berapa jumlah penghuni difabel yang akan menghuni shelter yang berlokasi di dataran tinggi tondo itu.

Baca: Digosipkan Punya Pacar Baru Dokter Citra Juvita, Gading Marten Malah Unggah Foto Ini Fans Berat

Pasalnya, relawan ACT masih melakukan pendataan.

"Kami belum bisa memastikan berapa, makanya kami membangun semua bilik bisa diakses oleh penyandang disabilitas," pungkasnya.

Untuk diketahui, total hunian sementara yang telah dibangun oleh ACT sebanyak 1186 bilik tersebar di Kota Palu, Sigi dan Donggala.

Sementara Familiy Shelter sebanyak 18 unit.

"10 unit itu berada di Silae, 8 unit berada di RE Martadinata, ini khusus Kota Palu," tandasnya. (Tribunpalu.com)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved