Isra Miraj, Ustadz Abdul Somad Ungkap Isi Dialog Rasulullah SAW dengan Malaikat Jibril soal Harta
Terkait Isra Miraj, dai kondang Ustadz Abdul Somad ungkap dialog Rasulullah SAW dengan Malaikat Jibril.
TRIBUN-TIMUR.COM - Terkait Isra Miraj, dai kondang Ustadz Abdul Somad ungkap dialog Rasulullah SAW dengan Malaikat Jibril.
Apa isi dialog Rasulullah SAW dengan Malaikat Jibril terkait Isra Miraj?
Baca cerita Ustadz Abdul Somad berikut ini dalam ranga menyambut Isra Miraj.
Isra Miraj merupakan peristiwa istimewa bagi umat Islam di dunia.
Karena itu setiap tahun, tepatnya pada tanggal 27 Rajab, umat muslim di seluruh dunia merayakan Isra Miraj.
Tahun ini, Isra Miraj jatuh pada hari Rabu tanggal 3 April 2019.
Isra Miraj dialami Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab.
Pada malam Isra Miraj lah Nabi Muhammad SAW mengalami perjalanan luar biasa.
Parjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam Isra Miraj itu menjadi sejarah awal mula turunnya perintah shalat 5 waktu bagi umat muslim.
Lalu apa saja peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam itu?
Ustadz Abdul Somad pernah menyampaikannya lewat sebuah ceramah.
Dikutip dari channel Youtube FSRMM TV (tayang 14 Maret 2019), Ustadz Abdul Somad menyampaikan, di dalam perjalanan saat Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW melihat sekelompok orang yang memanen tanaman padahal tanaman tersebut baru ditanam.
Nabi Muhammad SAW merasa heran melihat pemandangan itu.
"Nabi bertanya ke malaikat Jibril, 'Itu apa?' Jibril menjawab, 'Itulah orang yang berjihad fisabilillah dengan harta. Berinfak, bersedekah," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, orang yang bersedekah ibarat orang yang baru panen lalu tumbuh lagi tanamannya pada saat itu juga.
Sehingga tak putus-putus amalannya biarpun sudah meninggal dunia.
"Kalo meninggal dunia, panen panen, tak putus. Kalo bapak ibu pengen panen, tumbuh lagi, selesai tausiah, datang ke ketua masjid, sumbang pembangunan untuk masjid," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, itulah yang dibawa mati.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, harta tidak dibawa mati.
"Rumah besar tinggal, motor besar tinggal. Yang dibawa mati adalah dua kotak keramik, tiga sak semen (yang disumbang ke masjid)," tutur Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, dikisahkan di dalam Alquran mengenai orang yang telah mati pun ingin bersedekah jika ia dihidupkan kembali.
"Orang mati ditanya Allah SWT, kalau mau balik lagi ke dunia mau apa?" cerita Ustadz Abdul Somad.
"Maka orang mati menjawab: Saya mau bersedekah," tutur Ustadz Abdul Somad.
"Ternyata orang mati kalo ditanya tidak ada ingin haji, tapi ingin bersedekah," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, alasan orang mati ingin bersedekah jika dihidupkan kembali, karena orang mati itu langsung menengok pahala sedekahnya di kubur.
Itulah, kata Ustadz Abdul Somad, yang disebut nabi sedekah jariyah.
Ustadz Abdul Somad mengutarakan, orang mati hanyalah santapan cacing tanah di dalam kubur.
"Anda (setelah mati) hanyalah setumpuk daging busuk yang jadi santapan cacing tanah. Oleh karena itu duit yang masuk ke kotak amal itulah yang kekal abadi dibawa ke Allah SWT," kata Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, apa yang kita makan akan membusuk, pakaian yang kita beli akan lapuk.
"Yang kau pakai lapuk, yang kau makan busuk, yang kau sedekahkan itulah yang kau bawa mati menghadap Allah," jelasnya.
Ustadz Abdul Somad lalu memberi teladan kepada para jemaahnya mengenai sedekah.
Ia menyumbangkan 100 sak semen ke masjid tempatnya berceramah untuk pembangunan masjid tersebut.
"Saya ndak ada duit bersedekah jadi saya kasih 100 sak semen. 100 sak semen itulah yang bisa menolong saya," ucap Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad pun berpesan kepada para lelaki yang mengaku sebagai orang kaya.
Menurutnya, lelaki yang kaya bukanlah lelaki yang menggunakan barang-barang mewah.
"Hai laki-laki menunjukkan kaya bukan dengan pakai jam rolex, bukan pakai cincin emas, tunjukkan kaya bukan dengan celana mahal. Kalau kau memang kaya, datang ke masjid ini, selesaikan pembangunan masjid ini," kata Ustadz Abdul Somad.
Begitulah hikmah yang didapat dari pengalaman Nabi Muhammad SAW saat mengalami peristiwa Isra Miraj menurut ceramah Ustadz Abdul Somad.
Hikmah Isra Miraj
Adapun hikmah dari peristiwa Isra Miraj adalah sebagai berikut, TribunStyle.com kutip dari BersamaDakwah.net, Sabtu (30/3/2019).
1. Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan Isra Miraj ini.
2. Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.
3. Shalat Rasulullah bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi.
4. Sesungguhnya Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram.
Masjid Al Aqsha merupakan tempat isra’ Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam.
Karenanya umat Islam harus mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.
5. Urgensi shalat dan kedudukannya yang agung.
Jika perintah lain cukup dengan wahyu melalui Malaikat Jibril, perintah shalat langsung diturunkan Allah kepada Rasulullah tanpa perantara Jibril. Shalat ini pula yang menjadi inti tasliyah (hiburan) bagi hambaNya.
6. Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan Isra Miraj.
Orang-orang yang tidak kuat aqidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah diberitahu tentang Isra Miraj.
Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin kuat imannya.
7. Keberanian Rasulullah SAW sangat tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan Isra Miraj kepada mereka.
Meskipun mereka tidak akan percaya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, Rasulullah tetap menyampaikan.
Beliau bahkan memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.
8. Keimanan umat yang paling sempurna adalah imannya Abu Bakar.
Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah isra miraj, beliau langsung mempercayainya.
“Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar sehingga beliau mendapat gelar Ash Shiddiq.
9. Rasulullah menyampaikan bahaya penyakit masyarakat yang dilihatnya.
Beliau diperlihatkan bagaimana siksa untuk orang yang suka ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan lain-lain.
10. Para sahabat menjadi perhatian terhadap Masjid Al Aqsha yang saat itu berada dalam kekuasaan Romawi.
Kelak di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha bisa dibebaskan.(*)