Khilafah adalah - Apa Itu Khilafah Dituduhkan ke Prabowo Subianto? Agar Tak Salah, Baca Penjelasan
Jadi trending searches di Google, apa itu Khilafah? Khilafah adalah sebuah sistem kepemimpinan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Jadi trending searches di Google, apa itu Khilafah? Khilafah adalah sebuah sistem kepemimpinan.
Tahukan anda, Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menerapkan hukum-hukum Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Orang yang memimpinnya disebut Khalifah, dapat juga disebut Imam atau Amirul Mukminin.
Misalnya ketika Khalifahnya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq beliau dikenal dengan sebutan Khalifatu Ar-Rasulillah (penggantinya Nabi Muhammad), ketika Khalifah Umar bin Khattab beliau disebut Amirul Mukminin (pemimpinnya orang beriman), dan ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib beliau disebut Imam Ali.
Demikian dikutip dari laman Wikipedia.org.
Khilafah berasal dari kata خلف (kha-la-fa), yang berarti menggantikan.
Definisi Khilafah merupakan preposisi dari kata Khalifah.
Kata Khalifah diambil berdasarkan Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 30.
Secara umum, sebuah sistem pemerintahan bisa disebut sebagai Khilafah apabila menerapkan Islam sebagai Ideologi, syariat sebagai dasar hukum, serta mengikuti cara kepemimpinan Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin dalam menjalankan pemerintahan, meskipun dengan penamaan atau struktur yang berbeda, namun tetap berpegang pada prinsip yang sama, yaitu sebagai otoritas kepemimpinan umat Islam di seluruh dunia.
Sehingga pada penerapannya, ketika sebuah Negara Khilafah berdiri (atas persetujuan seluruh umat Islam), kemudian dibai'atnya seorang Khalifah, maka pendirian Negara Khilafah maupun pembai'atan Khalifah lain setelahnya menjadi tidak sah.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad tentang pembai'atan Khalifah.
Dalam sejarahnya, Khalifah merupakan suatu gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad yaitu dengan julukan “Khulafaur Rasyidin” atau “ Amir al-Mu’minin”.
Berdasarkan julukan ini pula nama Khalifah itu diambil.
Jadi, Khalifah itu sendiri merujuk kepada orang yang memerintah atau menggantikan kedudukan Nabi Muhammad.
Sedangkan Khilafah merujuk pada sistem kepemimpinan umat, dengan menggunakan Islam sebagai Ideologi serta undang-undangnya mengacu kepada Al-Qur'an, Hadits, Ijma dan Qiyas.
Sistem Khilafah adalah sistem yang diterapkan di era awal-awal berkembangnya agama Islam.
Dalam sejarahnya, pasca wafatnya Nabi Muhammad, para sahabat membai’at Abu bakar untuk menjadi Khalifah.
Kemudian Abu Bakar wafat para sahabat membai’at Umar bin Khattab. Kemudian Umar bin Khattab meninggal, para sahabat membai’at Utsman bin 'Affan.
Kemudian Utsman bin Affan meninggal, para sahabat membai’at Ali bin Abi Thalib.
Kemudian sistem seperti ini berubah pada rezim Khilafah Umayyah, Abbasiyah, hingga masa Utsmaniyah dimana setelah sang Khalifah wafat, digantikan oleh anaknya.
Sistem ini mirip dengan sistem kerajaan pada zaman sekarang.
Namun, yang membedakannya dengan sistem kerajaan ialah kekuasaan Khalifah merupakan kekuasaan yang ditujukan sebagai perwakilan umat dalam menjalankan pemerintahan dan menerapkan Syariat Islam sebagai dasar hukum dan pemerintahan.
Sementara, kekuasaan raja merupakan kekuasaan mutlak yang mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya (Monarki Absolut) atau hanya memainkan peranan simbolis yang biasanya tidak ikut campur dalam urusan pemerintahan (Monarki Konstitusional).
Khilafah Jadi Bahan Debat
Khilafah jadi bahan Debat Capres.
Dalam Debat Pilpres putaran 4, Sabtu (30/3/2019)m malam ini, calon Presiden RI Prabowo Subianto menjawab tuduhan dirinya yang dianggap membela kelompok Khilafah dan akan mengubah Pancasila jika terpilih dalam Pilpres 2019, di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Prabowo Subianto awalnya meyakini bahwa rivalnya, Capres petahana Joko Widodo, adalah seorang yang berpegang pada Pancasila, patriot, dan nasionalis.
Namun, menurut Prabowo Subianto, ada pendukung Jokowi yang melontarkan tuduhan bahwa dirinya membela Khilafah hingga bakal melarang tahlilan.
"Ini sesuatu yang sangat tidak masuk akal," kata Prabowo Subianto.
Ia menyebut dirinya lahir dari seorang ibu yang beragama Nasrani.
Sejak muda, ia mengaku sudah mempertaruhkan diri untuk membela Pancasila dan negara.
"Bagaimana saya dituduh akan mengubah Pancasila. Sungguh kejam itu, tapi saya percaya Pak Jokowi tidak merestui itu," kata Prabowo Subianto.(*)