Terungkap Fakta Baru, Brenton Tarrant Sudah Beri 'Kode Peringatan' Sebelum Tembaki Umat Muslim
Brenton Tarrant mengunggah foto Masjid Al Noor di akun Facebooknya, dua hari sebelum peristiwa itu terjadi, yakni pada 13 Maret 2019.
Seperti misalnya di Australia, rumah pentolan grup sayap kanan setempat digeledah setelah Tarrant diduga mengirimkan sejumlah besar uang ke sana.
"Sementara penyelidikan masih dilangsungkan, kami tidak mempunyai kewenangan untuk mengungkap apa saja materi yang kami kejar," ujar kepolisian.
Hukuman yang Menanti Tarrant
Brenton Tarrant (28) teroris pelaku utama pembunuhan umat Muslim yang menunaikan Salat Jumat di Selandia Baru akan menghadapi hukuman penjara yang lama.
Brenton Tarrant sudah menghadapi sidang perdana pekan lalu.
Sidang berikutnya 1 April mendatang.
Baca: Viral Lihat Video Remaja 17 Tahun Timpuk Telur Kepala Senator Australia Yang Salahkan Umat Muslim
Baca: Kabar Terkini Will Connoly, Remaja yang Memecahkan Telur di Kepala Senator Fraser Anning
Baca: Sederhananya Rumah Ustaz Abdul Somad yang Dihuni Bersama Almarhumah Ibu, Padahal Dikenal Dai Kondang
Selain menuai kecaman dari penduduk dunia, penderitaan Brenton Darrant setelah aksi kejinya itu akan berlanjut.
Pelaku penembakan jamaah Salat Jumat di dua masjid Selandia Baru, Brenton Tarrant (28), diprediksi akan menjadi sasaran kemarahan narapidana di dalam penjara.
Dilansir New Zealand Herald Senin (18/3/2019), kriminolog dari Universitas Canterbury, Selandia Baru, Greg Newbold, memperingatkan, polisi harus mengantisipasi terjadi peristiwa tak diinginkan setelah Brenton Tarrant ada di dalam penjara.
Newbold sendiri pernah merasakan kehidupan penjara, sehingga tahu betul bagaimana kondisi di dalam sana.
"Ada sekelompok orang di penjara yang marah dengan peristiwa (penembakan) itu, ditambah fakta bila Brenton Tarrant adalah kelompok ekstrimis kulit putih," ujar Newbold.
Baca: Viral Lihat Video Remaja 17 Tahun Timpuk Telur Kepala Senator Australia Yang Salahkan Umat Muslim
Baca: Kabar Terkini Will Connoly, Remaja yang Memecahkan Telur di Kepala Senator Fraser Anning
Baca: Sederhananya Rumah Ustaz Abdul Somad yang Dihuni Bersama Almarhumah Ibu, Padahal Dikenal Dai Kondang
Newbold mengingatkan, mayoritas narapidana di penjara Selandia Baru adalah kelompok non kulit putih.
Tarrant akan sulit menghimpun perlindungan dari para napi ekstrimis kulit putih, karena jumlah mereka kalah jauh.
Di penjara, menurut Newbold, orang-orang ekstrimis kulit putih selama ini lebih banyak 'menundukkan kepala', karena memang bukan mereka yang berkuasa di sana.
Newbold meyakini, Tarrant akan menerima isolasi penuh selama di penjara.