Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Cari Tahu Hubungan Kedekatan Wahyu Jayadi & Siti Zulaeha,Hasilnya Diungkap Rekan Kerja Korban

Polisi Cari Tahu Hubungan Kedekatan Wahyu Jayadi & Siti Zulaeha,Hasilnya Diungkap Rekan Kerja Korban

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Waode Nurmin
Ari Maryadi/Tribun Gowa
Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa telah memeriksa tiga rekan kerja Siti Zulaeha Djafar, Kamis (28/3/2019) siang.

Ketiganya dimintai keterangan oleh penyidik untuk mendalami hubungan Zulaeha dengan Wahyu Jayadi, serta masalah pekejaan yang sering dikeluhkan Zulaeha.

Ketiga rekan kerja Zulaeha ini adalah AD (55), MA (42), MB (55). Mereka diperiksa sejak pukul 09.00 hingga 11.30 Wita.

Dari hasil pemeriksaan, AD menjelaskan bahwa korban dan pelaku sering terlihat bertemu dan berkomunikasi di ruang kerja Subbag rumah tangga.

Ruangan subbag rumah tangga diketahui adalah tempat kerja Zulaeha, yaitu Menara Pinisi lt. 4. Berbeda dengan ruang kerja Wahyu Jayadi yang bertempat di Menari Pinisi lt. 3.

Wahyu Jayadi diketahui menjabat sebagai Kepala UPT KKN UNM, jabatan yang membidangi program kuliah kerja nyata mahasiswa.

"Korban dan Pelaku sering terlihat bertemu dan berkomunikasi di ruang kerja Subbag rumah tangga," kata Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.

Perwira tiga balok ini melanjutkan, saksi yang diperiksa juga menyebut masih sempat melihat Zulaeha pukul 16:00 Kamis (21/3/2019) lalu, atau beberapa jam sebelum kematian korban.

"Rekan kerja terakhir kali bertemu dengan korban sekitar pukul 15.30 Wita dan 16.00 Wita," sambung Tambunan.

Dari pemeriksaan terhadap tiga rekan kerja Zulaeha ini, penyidik mencecar mereka dengan 16 pertanyaan.

Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95

 

Baca: Curiga Ada Motif Lain, Suami Zulaeha Yakini Dosen UNM Wahyu Jayadi Lakukan Pembunuhan Berencana

Baca: Suami Siti Zulaeha Yakin Wahyu Jayadi Membunuh Secara Terencana

Baca: Ada Lebih 10 Riwayat Video Call WhatsApp (WA) Wahyu Jayadi dengan Zulaeha Djafar, Polisi Tahu?

Sosok Zulaeha di Mata Suami

Sementara itu, suami Siti Zulaeha, Sukri Tenri Gau mengatakan mendiang istrinya, Siti Zulaeha Djafar, adalah sosok yang memiliki karakter tegas dalam pendiriannya.

"Almarhum keras pendirian. Teguh prinsip ke siapa pun. Dia akan melawan kalau tidak sesuai dengan prinsip itu," kenang Sukri saat dikonfirmasi di Halaman Mapolres Gowa, Rabu (27/3/2019).

Sukri mengaku masih tak percaya istrinya tercinta meninggal dunia dengan cara yang tragis. Apalagi dibunuh oleh rekan kerjanya di kampus Universitas Negeri Makassar, Wahyu Jayadi.

Selama 14 tahun membina bahtera rumah tangga, Sukri mengaku tak pernah terlibat konflik dengan istrinya. Ia dan istrinya selalu akrab dan mesra.

Siti Zulaeha Djafar
Siti Zulaeha Djafar (DOK PRIBADI)

Nahas istri yang ia cintai telah tiada usai dibunuh oleh Wahyu Jayadi. Kesedihanya kian mendalam, sebab pelaku pembunuhan ini adalah teman dekat istirnya.

"Pelaku dengan almarhumah ini teman kantor, tetangga, ikatan persaudaraannya sangat kental," kata Sukri.

"Kalau bisa dibilang apa yang saya makan di rumah, bisa dia makan. Di rumahnya juga, tidak ada batas," sambung Sukri.

Ayah tiga anak ini kini mesti membesarkan anak-anaknya seorang diri tanpa Zulaeha. Ia berharap aparat kepolisian selaku penegak hukum bisa mengungkap motif pembunahan yang dilakukan Wahyu Jayadi ini.

Menurutnya, Wahyu Jayadi mesti diberi hukuman setimpal untuk bisa mengobati luka keluarganya.

Siti Zulaeha Djafar dan Muh Sukri.
Siti Zulaeha Djafar dan Muh Sukri. (DOK PRIBADI)

"Saya mengharapkan kepolisian mengusut tuntas motif sebetulnya. Kita tidak mau ada ganjalan di hati," katanya.

"Meski degan pengungkapan apapun hukuman yang diberikan tidak akan pernah mengobati rasa sakit hati keluarga besar kami. Tapi dengan proses peradilan ini mudah-mudahan bisa mengurangi sakit bagi keluarga besar," tandasnya.

Diketahui, Sukri dimintai keterangan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa.

Ia diperiksa untuk pendalaman hubungan korban dengan pelaku, serta bagaimana karakter korban selama ini.

Berikut kronologis lengkap pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.

Kamis (21/3/2019)

- 17.00 Wita melalui telepon dan whatsApp, korban mengajak pelaku bertemu di parkiran Telkom JL AP Pettarani. Niat untuk ceritakan suatu masalah. Mereka menggunakan kendaraan masing-masing. Wahyu mengendarai Suzuki Escudo 4 WD off road, Sulaihan mengendarai Daihatsu Terios biru DD 1472 AM.

- Sekitar 18.00 pelaku dan korban bergerak ke Kompleks Ruko Perum Permata Sari di Jl. Sultan Alauddin-Makassar. Mereka masih menggunakan mobil masing-masing. 

Disita polisi. Mobil Daihatsu Terios milik korban dan mobil Excudo milik pelaku dipasangi garis polisi.
Disita polisi. Mobil Daihatsu Terios milik korban dan mobil Excudo milik pelaku dipasangi garis polisi. (Ari Maryadi)

- Sesaat kemudian pelaku memarkir mobilnya depan sebuah warkop. Ia naik ke mobil korban dengan posisi pelaku di kursi driver dan korban di kursi sampingnya.

- Pelaku dan korban jalan ke arah Gowa dengan rute acak dan kecepatan rendah. Keduanya saling berdialog ringan tanpa emosi

- Pukul 19.30 Wita terjadi cekcok di sepanjang jalan pinggiran Danau Mawang, Pattalassang. Cekcok ini dipicu bahasa korban yang mencampuri pribadi pelaku. Korban lalu menampar pipi pelaku.

- 20.05 Wita pelaku emosi dan hentikan kendaraan di Jl STPP Bontorannu, Gowa. Pelaku yang emosi lakukan kekerasan fisik berkali-kali terhadap korban sehingga korban meninggal dunia.

- Pelaku panik dan mencari tempat untuk tinggalkan mobil di TKP depan ruko gudang Perum Bumi Zarindah, Dusun Japing Pattallassang, Gowa, sekitar 17,9 km dari kampus UNM.

- Pasca parkir, pelaku pasangkan seat belt ke leher korban, turun dari mobil dalam kondisi mobil sentral lock dan kunci di tinggal di jok driver

- Pelaku sadar telepon seluler korban masih di dalam. Pelaku memutuskan ke sisi pintu korban, lempar batu sehingga kaca pecah dan lanjut ambil telepon seluler korban

- Pelaku terkena pecahan kaca pada tangan sehingga tangan pelaku alami luka dan keluarkan darah

- Pasca ambil hp korban, pelaku tinggalkan TKP dengan menumpang motor orang melintas menuju Makassar. 

Baca: Kata-kata Apa yang Dilontarkan Siti Zulaeha hingga Membuat Wahyu Jayadi Mencekiknya?Reaksi Istri Sah

Jumat (22/3/2019)

- 08.30 mobil dan jenazah ditemukan saksi RL

- 11.30 Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga memimpin langsung olah tkp bersama Tim Inafis dan Tim Dokfor Polda Sulsel. Tim memukan bercak darah pada pintu depan kanan mobil sehingga disimpulkan pelaku alami luka setidaknya pada bagian tangan.

- 13.00 pelaku dan teman-teman kantor korban ke RS Bhayangkara untuk melihat jenazah korban

- Pelaku bertemu penyidik dan luka pada tangan pelaku menjadi indikator awal penyidik interogasi pelaku. Saat itu pelaku masih mengelak seolah luka pada tangan pelaku adalah luka lama

- Pelaku selanjutnya diinterogasi mendalam oleh penyidik Polres Gowa

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved