PKS Menonjol di Dapil 6, Elektabilitas Muzayyin Arif Tertinggi
caleg PKS yang menonjol di Dapil 6 Sulsel, yang terdiri dari Maros, Pangkep, Barru, dan Parepar, adalah Muzayyin Arif
Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menemukan momentumnya di Pemilu 2019. Terutama di wilayah Maros, Pangkep, Barru, Parepare.
Jika pada pemilu sebelumnya PKS gagal mendudukkan satu pun kadernya di DPRD Sulsel dari Dapil 6 tersebut, kali ini kansnya terbuka lebar.
Hasil survei terbaru menunjukkan kecenderungan itu. PKS berpeluang mendapatkan kursi keempat. Kisarannya 8 persen dari keseluruhan potensi suara.
Riset yang dilakukan Celebes Research Center (CRC) 7-13 Maret 2019 memunculkan PKS di deretan 5 besar.
Dari data tersebut terlihat bahwa caleg PKS yang menonjol di Dapil 6 Sulsel, yang terdiri dari Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare, adalah Muzayyin Arif.
Ketua Dewan Pembina Pesantren Darul Istiqamah itu unggul di internal partainya.
"Pendekatan-pendekatan populis selama masa sosialisasi berkontribusi besar pada elektabilitas MA (akronim Muzayyin Arif)," tutur Herman Heizer, Direktur Utama CRC, Senin (25/3/2019).
Dalam beberapa bulan pergerakannya, Muzayyin memang membuat perbedaan dengan memasifkan layanan kesehatan gratis.
Tenaga medis yang tergabung dalam program MA Peduli turun mengetuk rumah-rumah warga. Medical check up yang harganya cukup mahal malah digratiskan.
Selain itu, caleg nomor urut 3 itu juga menyediakan beberapa unit ambulans. Hampir setiap hari ambulans-ambulans itu dimanfaatkan oleh warga, khususnya Maros dan Pangkep, secara cuma-cuma.
Tim MA pun menjadi garda terdepan pada beberapa bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu. Semisal banjir.
Faktor lain melejitnya elektabilitas Muzayyin, khususnya di Maros, adalah karena dia satu-satunya putra Maros yang menjadi caleg provinsi PKS di Dapil 6.
Pengalaman tiga periode di DPR RI mendampingi Wakil Ketua Komisi VII, Tamsil Linrung turut mendongkrak popularitasnya.
Putra KH Arif Marzuki, Pimpinan Pusat Pesantren Darul Istiqamah itu memang bukan figur baru. Selain kiprahnya di berbagai lembaga pendidikan dan dunia usaha, pria 36 tahun itu juga sudah pernah terjun ke politik.
Pada Pemilu 2014, Muzayyin menjadi caleg DPR RI, juga dari PKS. Perolehan suaranya terpaut tipis dengan Andi Akmal Pasluddin, kader PKS yang saat itu lolos ke Senayan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/muzayyin-arif-22.jpg)