Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usai Bunuh Siti Zulaeha, Wahyu Jayadi Sempat Pura-pura Melayat, Dibekuk di Halaman RS Bhayangkara

Nasib tragis dialami Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Anita Kusuma Wardana
dok_tribun-timur/facebook
Usai Bunuh Siti Zulaeha, Wahyu Jayadi Sempat Pura-pura Melayat, Dibekuk di Halaman RS Bhayangkara 

TRIBUN-TIMUR.COM-Nasib tragis dialami Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar.

Mayat istri Kepala UPT Kehutanan Barru tersebut ditemukan tewas mengenaskan dalam mobil Terios berwarna biru, Jumat (22/3/2019).

Pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan dari kasus tersebut yang semula diduga menjadi korban perampokan.

Selanjutnya dilakukan pendalaman terhadap orang - orang terdekat korban.

Baca: Pembunuh Staf UNM Ternyata Tetanggaan, Sekantor dan Sekampung, Komunikasi Pakai iPhone X dan Xiaomi

Baca: Bukan Perselingkuhan, Ternyata ini Penyebab Dosen UNM Dr Wahyu Jayadi Tega Bunuh Siti Zulaeha Djafar

Baca: Dosen UNM Wahyu Jayadi yang Diamankan Polisi Masih Berstatus Saksi

Berdasarkan dari hasil analisa terhadap pelaku pembunuhan tersebut mengerucut kepada salah satu rekan kerja korban yang juga merupakan tetangga rumah korban, yaitu Dr Wahyu Jayadi.

Kepala UPT KKN UNM Dr Wahyu Jayadi MPd (2018)
Kepala UPT KKN UNM Dr Wahyu Jayadi MPd (2018) (dok_tribun-timur/facebook)

Wahyu Jayadi tercatat sebagai dosen pada Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.

Lulusan program doktor Universitas Negeri Jakarta itu pun dibekuk polisi di halaman RS Bhayangkara saat akan melihat jasad Korban di rumah sakit.

Wahyu Jayadi kemudian mengakui perbuatannya telah melakukan pembunuhan terhadap Siti Zulaeha Djafar rdengan cara pelaku mencekik korban.

Ia sempat mencoba menutupi perbuatannya, dengan membuat korban tersebut seolah-olah adalah korban perampokan.

Dengan cara pelaku mengunci mobil yang dikendarai oleh korban dari dalam, kemudian mengambil barang-barang milik korban yang ada di dalam tas milik korban, kemudian memecahkan kaca mobil dengan menggunakan batu kali.

Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga pelaku, yang dimana korban tersebut sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku.

Masih Berstatus Saksi

Dr Wahyu Jayadi MPd dosen Universitas Negeri Makassar yang diamakan Unit Resmob Polda Sulsel tercatat masih sebagai saksi.

Dosen bergelar doktor itu saat ini telah diserahkan Unit Resmob Polda Sulsel ke Satuan Reserse Kriminal (Sastreskrim) Polres Gowa untuk penyidikan mendalam.

Wahyu Jayadi diamankan polisi dalam kasus dugaan pembunuhan ibu muda, Sitti Zulaeha, pada mobil Daihatsu Terios di Kabupaten Gowa, Jumat (22/3/2019) kemarin.

usai penangkapan Wahyu Jayadi oleh Unit Resmob Polda Sulsel. (foto ari maryadi tribun gowa)
usai penangkapan Wahyu Jayadi oleh Unit Resmob Polda Sulsel. (foto ari maryadi tribun gowa) (TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI)

Baca: Ternyata, Siti Zulaeha dan Doktor Wahyu Jayadi Tetangga di Kompleks Sabrina Gowa

Baca: Siti Zulaeha Djafar Dibunuh Pejabat UNM Wahyu Jayadi karena Selingkuh? Suami Bukan Orang Sembarangan

Baca: Bukan Perselingkuhan, Ternyata ini Penyebab Dosen UNM Dr Wahyu Jayadi Tega Bunuh Siti Zulaeha Djafar

"WJ masih sebagai saksi saat ini," kata Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga dalam jumpa pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kabupaten Gowa, Sabtu (23/3/2019) siang.

Berdasarkan keterangan tertulis Dirreskrimum Polda, Wahyu disebut telah mengakui perbuatannya telah melakukan pembunuhan terhadap Sitti Zulaeha. Wahyu disebutkan mencekik korban pada bagian leher dengan menggunakan tangan kanannya.

Meski demikian, Shinto Silitonga mengatakan, penetapan tersangka belum bisa dilakukan hanya berdasarkan pada keterangan yang diperiksa.

Menurutnya, hasil interogasi perlu disesuaikan dengan alat bukti dan fakta-fakta di lapangan.

Shinto menyebut, penyidik Sastreskrim Polres Gowa masih terus melakukan penyidikan mendalam. "

"Orang yang disebut tadi potensial jadi tersangka. Tetapi kami harus menguji secara scientific investigation terkait apa yang disampaikan," tutur Shinto Silitonga.

"Prarekonstruksi adalah bagian dari uji scientific terhadap sebuah pengakuan, dan kami harus dalami. Sehingga sampai dengan saat ini kami belum menentukan tersangka," sambung perwira dua melati ini.

Diketahui, Wahyu Jayadi diamankan Satuan Resmob Polda Sulsel di Halaman RS. Bhayangkara Makassar, Jumat (22/3/2019) pukul 14.05 Wita.

Ketika itu, Wahyu datang ke tempat tersebut dengan tujuan untuk melihat jasad Korban di rumah sakit.

Dari hasil interogasi Resmob Polda Sulsel, Dr Wahyu Jayadi disebut mengakui perbuatannya telah melakukan pembunuhan terhadap Sitti Zulaeha dengan cara pelaku mencekik korban pada bagian leher dengan menggunakan tangan kanan pelaku.

Dikenal sebagai Sosok Pintar

Senior Dr Wahyu Jayadi, Mirdan Midding mengenal Dr Wahyu Jayadi SPd MPd adalah satu mahasiswa pintar di angkatan 1992.

Wahyu adalah adek angkatan dari Mirdan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (UNM).

"Adek saya waktu kuliah dulu tapi saya tidak kontrol mi beberapa tahun ini," kata Kepala Sekolah SMA 21 Kota Makassar ini, Sabtu (23/3/2019).

Baca: Ternyata, Siti Zulaeha dan Doktor Wahyu Jayadi Tetangga di Kompleks Sabrina Gowa

Baca: Siti Zulaeha Djafar Dibunuh Pejabat UNM Wahyu Jayadi karena Selingkuh? Suami Bukan Orang Sembarangan

Baca: Bukan Perselingkuhan, Ternyata ini Penyebab Dosen UNM Dr Wahyu Jayadi Tega Bunuh Siti Zulaeha Djafar

Ia juga menganggap, karier akademik Wahyu Jayadi tergolong cepat.

"Salah satu doktor termuda di angkatannya," katanya.

Mirdan pun berharap Wahyu dapat diberikan hidayah dalam menjalani kasusnya.

"Kita berharap dia diberikan jalan supaya bisa bertaubat," katanya.

Profil singkat:

Nama: WAHYU JAYADI
Pekerjaan: Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Jabatan Fungsional: Lektor Kepala

Pendidikan

*Sarjana Pendidikan Pendidikan Jasmani dan Olahraga UNM (1998). 
*S2 Pendidikan Pendidikan Jasmani dan Olahraga UNM (2003). 
*Doktor di Universitas Negeri Jakarta (2009).

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved