Festival Sinema Australia Indonesia
HE Richard Mathews dan Diplomasi Lilin Kue Ulangtahun Konjen Australia di Makassar
Konsul Jenderal Australia di Makassar ini, menunjukkan kelihaian diplomasinya saat memberi sambutan resmi di hadapan sekitar 120-an tamu VIP.
Penulis: Amiruddin | Editor: Thamzil Thahir
MAKASSAR, TRIBUN -- Diplomat selalu punya cara mencairkan suasana di forum resmi.
Inilah yang ditunjukkan His Excelency (HE) Mr Richard Mathews di seremoni pembukaan Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2019 di CGV Sinema Daya Grand Square, Biringkanaya, Jl Perintis Kemerdekaan Km 17, timur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, Jumat (22/3/2019) tadi malam.
Konsul Jenderal Australia di Makassar ini, menunjukkan kelihaian diplomasinya saat memberi sambutan resmi di hadapan sekitar 120-an tamu VIP.

Di tengah sambutan pembukaan event tahunan diplomasi budaya dan ilmu pengetahuan itu, Mr Mathews menyebut, event FSAI ke-4 di Indonesia ini, ternyata bersamaan dengan ulang tahun ke-4 kantor Konsulat Jenderal Australia di Makassar.
Baca: 3 Hari Film-film Terbaik Diputar di Festival Sinema Australia Indonesia FSAI 2019 di Makassar
Baca: 17 Film Diputar Festival Sinema Australia Indonesia FSAI 2019 di Makassar, Termasuk Ladies in Black
"Tepat hari ini, kami sudah 3 tahun berkantor di Makassar, semoga terus," katanya saat membacakan sambutan tanpa teksnya.
Nah, belum lagi gemuruh tepuk tangan dan standing applause sebagian undangan reda, dari balik balkon sinema 3 CGV, muncul Lulu Purnamasari.
Local Staff Konjen Australia itu datang dengan membawa baki dan kue tart ulang tahun.
Kue coklat dengan empat lilin kecil menyala.
"Wah ini baru tahun ketiga. Kenapa lilinnya lebih satu, empat!," ujar Mr Mathews berkelakar.
Suasana remang dan tegang di ruang sinema berkapasitas 200 seat itu langsung cair.
Tatamu yang tegang dan fokus ke isi pidato kontan berganti. Tawa membahana.
Mr Mathews mengabaikan kue tart empat lilin.
Dia tetap meniup kuartet lilin itu hingga padam.
"His Excelency keep forward, keep make a good wishes," salah seorang tamu berujar lirih.
Saat kue tart cokelat berlilin empat dikembalikan ke Lulu, diplomat senior yang fasih berbahasa itu melanjutkan;
"mungkin sebagian undangan di sini hadir saat Menteri Luar Negeri kami, Mrs Julie Bishop datang meresmikan kantor kami di Wisma Kalla," ujar Mr Mathews, mengenang momen 3 tahun lalu, Selasa (22/3/2016) di Lantai 7 Wisma Kalla, Jl Dr Ratulangi, Makassar.
Tribun yang kala itu, datang meliput momen bersejarah pembukaan hubungan diplomatik Indonesia Australia itu, merekam pesan resmi Mrs Julie Bishop MP.

Baca: VIDEO : Menlu Australia Julie Bishop Resmikan Konjen Australia di Makassar
Disaksikan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang, Walikota Makassar Danny Pomanto dan CEO Kalla Group Fatimah Kalla, sang menteri menyampaikan pesan bahwa pembukaan kantor Konsulat-Jenderal Australia di kota terbesar di timur Indonesia itu, merupakan wujud nyata Australia membangun kemitraan jangka panjang dan menguntungkan dengan tetangga terdekat dan terbesarnya di Asia.
"Australia bertekad untuk mengembangkan kemitraan perdagangan dan investasi dengan Indonesia dan memperluas hubungan antar-warga kita. Konsulat-Jenderal ini akan memperdalam hubungan bisnis, pendidikan, dan kebudayaan kita dengan provinsi-provinsi Indonesia Timur," ujar Mrs Bishop.
Dan setelah tiga tahun pembukaan kantor konsulat jenderal Australia ketiga di Indonesia setelah Bali, dan Surabaya, upaya memperdalam hubungan itu kian terasa, Jumat (22/3/2019) malam.
"FSAI di Makassar adalah yang ketuga kalinya, dan tahun keempat di Indonesia, dan saya jamin inisiatif baik ini akan terus berlanjut," kata Mr Mathews.
Tepuk tangan kembali mengisi ruang sinema di wilayah urban timur kota berpenduduk 1,9 juta jiwa ini.
FSAI 2019 digelar 3 hari di Indonesia. Selain di ibukota provinsi berpenduduk 8,7 juta jiwa ini, FSAI 2019 juga digelar serentak di empat kota lain. Jakarta, Lombok (Nusa Tenggara Barat), Surabaya (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat).

Ramgkain FSAI 2019 di Makassar dibuka sejak Jumat siang di Kampus Unhas, Tamalanrea.
Mrs Victoria, Dosen sinematografi dan praktisi film dari Deakin University, Australia berbagi ilmu dan pemgalaman kepada sineas muda dan mahasiswa dari timur Indonesia.
FSAI 2019 di Makassar dibuka dengan pemutaran film Ladies in Black.
Film bergenre drama komedi ini disutradarai Bruce Baresford. Sineas kalahiran Sydney ini mengadaptasi novel laris karya Medelaide St John.
Setting film multikulturalis ini menggambarkan fase awal modernisasi di Australia, dengan masuknya gelombang urban dari kontinent Eropa, akhir dekade 1950-an, pas usai perang dunia kedua.
Film datar ini menceritakan sisi lain sejumlah wanita pramuniaga di sebuah rumah mode wanita di kota Sydney, Goodes.
Frasa Ladies in Black merujuk seragam hitam para wanita muda dan paruh baya penjaga mal papan atas itu.
Film ini laiknya disebut karya sosiologis dan antropologi yang memotret perubahan zaman di negara benua terbesar di dunia ini.
"Industri film Australia dan Indonesia kini sama maju dan berkembangnya, FSAI ini adalah momen saling belajar, dan adaptasi jangka panjang," kata Mathews.
Selamat menonton! dan terima kasih.