Gara-gara Kutuk Teroris di Selandia Baru Sambil Pegang Pistol, Atta Halilintar Dapat Kecaman Netizen
Gara-gara Kutuk Teroris di Selandia Baru Sambil Pegang Pistol, Atta Halilintar Dapat Kecaman Netizen
Dalam manifesto yang diunggah ketika penembakan terjadi, Brenton Tarrant mengungkapkan dia sudah merencanakan untuk melakukan penembakan selama dua tahun terakhir.
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," kata Brenton Tarrant.
Bagikan Kalimat Hujatan
Kegeraman terhadap sosok Brenton Tarrant nyatanya juga datang dari Atta Halilintar.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Instagram Atta Halilintar, Youtuber ternama itu pun membagikan potretnya.
Bukan potret biasa, Atta Halilintar terlihat sedang memegang pistol.
Baca: Fakta Baru Tentang Kepribadian Brenton Tarrant, Teroris Penembak Puluhan Umat Muslim di New Zealand
Baca: Kisah Heroik Pria asal Pakistan Tewas Tertembak saat Hentikan Aksi Brutal Brenton Tarrant
Atta Halilintar juga terlihat membagikan cuplikan artikel yang memuat berita aksi keji Brenton Tarrant.
Seolah punya kegeraman yang sudah memuncak, Atta Halilintar lantas menuliskan kalimat berupa hujatan untuk sosok Brenton Tarrat.
Ia juga mengaku sempat menangis saat melihat tayangan ketika Brenton Tarrant tengah melakukan aksi kejinya.
Tak cuma itu, Atta Halilintar juga mengungkapkan perihal adab dalam menggunakan senjata yang seolah tak diketahui Brenton Tarrant.
Dalam unggahannya itu, Atta Halilintar juga turut mendoakan para korban yang tewas dalam serangan Brenton Tarrant.
"S**** B***** Kau BRENTON!
Nangiss nonton videonya
Turut berduka cita untuk 49 orng yang dibunuh saat solat Jumat
MENEMBAK ada aturan ada Tata caranya.. Semoga korban2 di hari Jumat di dalam masjid syahid. Pray For New Zeland God Bless Indonesia," tulis Atta Halilintar pada caption unggahannya.
Unggahan yang dibuat Atta Halilintar itu pun menuai beragam komentar dari Warganet.
Tanggapan Angga Sasongko
Alih-alih positif, khalayak justru memberikan kecaman balik untuk Atta Halilintar.