Teroris di Selandia Baru
Cara Irfan Mahasiswa Doktor RI Lolos dari Teroris Selandia Baru Saat Jumatan, Polisi Lepas 1 Orang
Detik-detik Irfan Yunianto mahasiswa calon doktor asal Indonesia selamat dari teroris Selandia Baru. Teroris Australia di Selandia Baru menembak tak
Detik-detik Irfan Yunianto mahasiswa calon doktor asal Indonesia selamat dari teroris Selandia Baru
TRIBUN-TIMUR.COM - Serangan brutal teroris di Masjid Selandia Baru akan selalu diingat Irfan Yunianto, mahasiswa Indonesia.
Irfan Yunianto sedang mengambil S3 atau program doktoral di Selandia Baru.
Detik-detik mencekam saat teror diceritakan lengkap.
Teror kejam yang menghebohkan dunia itu terjadi tak lama setelah Irfan Yunianto menunaikan salat sunah tahiyyatul masjid.
Baca: Apa Maksud Ustaz Abdul Somad Posting Kitab Imam Besar Ramahurmuziy Saat Ketum PPP Romy Di-OTT KPK
Baca: Bukan Yayang, Ini Panggilan Cinta Syahrini ke Suaminya Reino Barack Mantan Luna Maya 5 Tahun
Baca: Hari Terakhir! Cara Gampang Daftar Rekrut Bersama BUMN rekrutbersama.fhcibumn.com, Dokumen dan Gaji
Baca: Hasil Liga Spanyol & Video Gol Zidane Bawa Madrid Menang Lagi, Atletico KO Klasemen Barca di Atas
Seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia bernama Irfan Yunianto mampu meloloskan diri dari aksi penembakan di Masjid Al Noor, Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).
Saat dihubungi pada Sabtu (16/3/2019) siang, Irfan mengaku tengah berada di rumah salah seorang rekannya di Christchurch untuk memulihkan trauma.
Kondisi mentalnya sempat terguncang, apalagi ketika menyaksikan video penembakan yang banyak beredar.
Dengan penuturan yang tenang dan teratur, pria yang menekuni bidang onkologi molekuler ini memaparkan kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, bagaimana dia dapat menyelamatkan diri.
'Allah mengarahkan saya'
Saya datang salat Jumat kira-kira pukul 13.30, 13.35. Saya lihat di ruang salat utama, agak lengang.
Mungkin karena sebelumnya hujan deras, jemaah telat datang.
Biasanya kalau saya melihat lengang, ya sudah salat saja di situ.
Tapi ini, somehow, Alhamdulillah, Allah mengarahkan saya untuk belok kanan ke ruang kecil. Ruang itu biasanya dipakai untuk seminar, pertemuan.
Karena saya datang naik sepeda, pakai jaket, saya bisa menaruh jaket di situ tanpa mengganggu orang.
Di ruang itu ada pintu emergency exit.
Lalu saya salat tahiyatul masjid dan mendengar khotbah sedikit—tidak sampai lima menit dari pertama masuk masjid—saya mendengar suara letusan duar..duar.
Saat itu insting saya mengatakan mungkin ada trafo meledak.
Tapi ada suara tembakan beruntun dor dor dor dor, orang-orang mulai panik.

Irfan Yunianto, mahasiswa S3 di Christchurch yang dapat menyelamatkan diri dari aksi penembakan di Masjid Al Noor/DOK PRIBADI.
Baca: Apa Maksud Ustaz Abdul Somad Posting Kitab Imam Besar Ramahurmuziy Saat Ketum PPP Romy Di-OTT KPK
Baca: Bukan Yayang, Ini Panggilan Cinta Syahrini ke Suaminya Reino Barack Mantan Luna Maya 5 Tahun
Baca: Hari Terakhir! Cara Gampang Daftar Rekrut Bersama BUMN rekrutbersama.fhcibumn.com, Dokumen dan Gaji
Baca: Hasil Liga Spanyol & Video Gol Zidane Bawa Madrid Menang Lagi, Atletico KO Klasemen Barca di Atas
Karena posisi saya persis berada di depan pintu emergency exit, saya langsung buka tanpa halangan.
Orang-orang pada keluar, saya ikut lari.
Kami ke luar, lari ke parkiran mobil di belakang, luas.
Semua orang panik, kemudian memanjat pagar.
Di situ ada teman saya yang sekolah penerbangan, 'ke sini, ke sini'.
Ditolong saya memanjat pagar.
Lalu kami sembunyi di rumah penduduk yang pagarnya menempel dengan pagar masjid.
Ada sekitar 15 orang, kami melihat dua orang korban. Satu luka tembak di bahu kanan. Wah itu parah.
Saya sempat khawatir, bagaimana bila beliau meninggal?
Dia sudah mengucap syahadat dan seterusnya.
Tapi ada orang lain yang menolong, menghentikan pendarahan.
Terus ada satu korban, remaja berusia 15 tahun.
Kakinya bercucuran darah.
Termasuk saya, ada tiga warga Indonesia di rumah warga tersebut.

Kami menghubungi paramedis yang datang menjemput dua korban tadi.
Kami nggak berani lihat ke luar karena kami takut terkena peluru nyasar atau bahkan kalau pelakunya mengejar sampai ke parkiran belakang.
Baca: Apa Maksud Ustaz Abdul Somad Posting Kitab Imam Besar Ramahurmuziy Saat Ketum PPP Romy Di-OTT KPK
Baca: Bukan Yayang, Ini Panggilan Cinta Syahrini ke Suaminya Reino Barack Mantan Luna Maya 5 Tahun
Baca: Hari Terakhir! Cara Gampang Daftar Rekrut Bersama BUMN rekrutbersama.fhcibumn.com, Dokumen dan Gaji
Baca: Hasil Liga Spanyol & Video Gol Zidane Bawa Madrid Menang Lagi, Atletico KO Klasemen Barca di Atas
Kami hanya mendengar polisi menyisir, di parkiran belakang.
Mereka melihat kami kemudian berteriak 'Get into the house!'
Saya menghubungi supervisor dan KBRI. Di dalam rumah kami saling menguatkan.
Sekitar lima jam kami ada di rumah warga tersebut.
Dia pria pensiunan dokter mata berusia 60-an tahun.
Selama sembunyi di rumah itu, tuan rumahnya menyalakan televisi.
Kami melihat laporan berita. Wah sudah.
Memang terguncang karena teringat ada kerabat, keluarga yang jadi korban, Ada yang meninggal di dalam.
Kami coba saling support.
Sekitar jam 19.00 baru kami dievakuasi sama polisi.
Saya diantarkan ke rumah, sampai di rumah jam 19.30.

Para warga Christchurch menaruh karangan bunga di depan Masjid Al Noor, yang merupakan satu dari dua lokasi penembakan pada Jumat (15/3). Lokasi lainnya yang menjadi sasaran adalah masjid di Linwood, pinggiran kota.
Operasi Zulfirman Syah sukses, 1 WNI dipastikan tewas
Melansir kompas.id, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, Sabtu (16/3/2019) sore mengatakan, kondisi di Christchurch, Selandia Baru, sudah kondusif dan relatif aman.
Seorang WNI korban luka tembak telah membaik dan dapat dipulangkan dalam beberapa hari ke depan.
Walau demikian, Tantowi juga mengatakan, masih ada satu WNI yang belum bisa dihubungi dan belum diketahui keberadaannya sejak insiden penembakan pada Jumat, yang menewaskan 49 orang itu.
Dihubungi dari Jakarta, Tantowi mengatakan, ada enam WNI yang berada di Masjid Al Noor dan dua di Masjid Linwood, saat serangan terjadi. Lima di antaranya dipastikan aman dan selamat. Dua diantaranya, seorang ayah dan anak, terluka, dan satu lagi masih hilang.
Tim dari Kedutaan Besar RI Wellington tiba di Christchurch pada Sabtu pukul 14.00 waktu setempat. Sebelumnya, mereka berencana tiba di Christchurch pada Jumat malam waktu setempat.
Namun, penerbangan mereka dibatalkan karena bandara di Christchurch tutup.
Hari ini, tim dari KBRI Wellington mengunjungi rumah sakit di mana Zulfirman Syah, WNI korban luka serangan, masih dirawat. Kemarin, ia dilaporkan ditembak berkali-kali dan dirawat di unit perawatan intensif. Anaknya juga sempat dirawat di rumah sakit dan diperbolehkan pulang pada Jumat malam.
“Alhamdulilah, operasi Zulfirman Syah berjalan dengan baik. Beliau saat ini sedang beristirahat. Kami sempat lama ngobrol. Beliau sudah mulai ketawa-ketawa. Alhamdulilah, anaknya juga. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kondisi mereka baik-baik,” cerita Tantowi.
Dalam beberapa hari, Zulfirman Syah akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa dan kemudian dipersilahkan pulang.

Dubes Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya ditunjuk menjadi wakil Asia untuk berpidato di forum tahunan New Zealand Institute of International Affairs (NZIIA), Rabu (20/6/2018) malam/KEDUBES RI DI WELLINGTON
Satu WNI masih hilang
Sementara itu, masih ada satu WNI lagi yang belum diketahui keberadaannya.
Tim KBRI Wellington telah menghubungi aparat kepolisian setempat dan memastikan jumlah korban tewas sebanyak 49 orang.
“Polisi belum menyebutkan siapa saja korban tewas itu. Kita berharap, tidak ada WNI di antara korban itu,” ujar Tantowi.
Polisi mulai mengumumkan nama korban tewas dalam beberapa jam hingga beberapa hari, sejak Sabtu sore waktu setempat.
Informasi terbaru seorang WNI korban aksi penembakan di Christchurch, Selandia Baru, Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid, dipastikan meninggal dunia.
Kabar ini datang dari pengurus Masjid Al Noor, Christchurch, Sabtu (16/3/2019) sore.
Atas informasi ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi langsung menghubungi Nina, istri almarhum, melalui telepon.
Retno menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas nama pemerintah Indonesia.
Orangtua Syok Retno juga menyampaikan bahwa pemerintah, melalui Duta Besar RI, akan memberikan pendampingan dan bantuan yang diperlukan.
Sejauh ini dilaporkan terdapat sekitar 7 WNI yang berada di Masjid Al-Noor dan Lindwood di Christchurch, ketika peristiwa penembakan terjadi.
Empat orang telah dinyatakan selamat, dua orang luka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit. Sementara satu orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Hendra Yaspita, selaku kakak Zulfirman Syah, mengatakan adiknya sempat berkomunikasi dengan salah satu anggota keluarga saat hendak berangkat salat Jumat bersama anaknya yang berusia dua tahun.
"Dia menelepon kakak saya yang perempuan melalui aplikasi Whatsapp, Dia memberitahu mau berangkat salat Jumat. Ternyata kejadiannya seperti ini," kata Hendra dengan suara tercekat seraya menahan tangis kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, Sabtu (16/3) dini hari WIB.
Setelah salat Jumat, Hendra mendapat kabar dari seorang paman bahwa Zul mengalami luka tembak di masjid Kota Christchurch. Adapun pamannya diberikan informasi oleh anaknya yang berteman dengan istri Zul di Facebook.
"Saya cek langsung ke adik ipar saya, diberitahukan memang adik saya dan anak mereka terkena tembakan di masjid kedua," ujar Hendra.

Anak Zul, sambung Hendra, terkena tembakan di bagian punggung dan kaki.
"Anaknya sekarang, Alhamdulillah makin membaik.
"Kalau adik saya, Zul, masih di ICU. Kemarin operasi pertamanya untuk peluru yang menembus paru-parunya. Dia belum bisa berkomunikasi. Alhamdulillah sudah stabil, tapi belum sadar.
"Mungkin hari ini Insya Allah akan menjalani operasi kedua, baik Zul maupun anaknya. Mohon doanya karena dari informasi istrinya, Zul banyak terkena tembakan," papar Hendra.
Hendra menuturkan, keluarga besarnya di Padang, Sumatera Barat, hendak berangkat ke Christchurch untuk mendampingi Zul, anak, dan istrinya. Akan tetapi mereka terkendala birokrasi imigrasi mengingat untuk mengurus visa kunjungan ke Selandia Baru akan menghabiskan waktu beberapa pekan.
"Rencana dari keluarga besar ada yang mewakili untuk ke sana. Mohon juga bantuan pemerintah bagaimana caranya kita bisa ke sana," kata Hendra.

Brenton Tarrant, 28, menghadiri persidangan pada Sabtu (16/3) atas keterkaitannya dalam serangan terhadap masjid di Christchurch/REUTERS.
Hijrah ke Selandia Baru
Zulfirman Syah merupakan seorang seniman, alumni Insitut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta.
Hendra Yaspita mengatakan adiknya bermukim di Yogyakarta dari 1997 sampai 2018. Namun, kemudian memutuskan untuk hijrah ke Selandia Baru.
"November 2018 dia pulang ke Padang, minta restu ke Selandia Baru. Januari lalu dia ke sana. Alasan dia ke Selandia Barukarena di sana suasananya damai dan tertib," paparnya.
Selama bertahun-tahun, Zulfirman Syah berkiprah di Sakato Art Community, sebuah kelompok seniman seni rupa Indonesia yang beranggotakan seniman asal Sumatera Barat.
Salah seorang teman Zulfirman Syah di Sakato Art Community, Anton Rais Makoginta, mengetahui sosok Zul sebagai seorang pelukis.
Zul, menurut Anton, pernah mengikuti pameran di Beijing, Cina.
"Karya lukisnya abstrak dengan kesadaran realis. Dia membuat wujud-wujud abstrak menjadi model yang kemudian dipindahkannya ke kanvas. Terakhir, dia baru saja ikut dalam pameran 'Plus' di Nadi Gallery, Jakarta. Saat itu ada pameran 15 seniman Sakato Art Community," kata Anton kepada wartawan di Padang, Agus, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Melansir kepolisian Selandia Baru, dari empat terduga pelaku, polisi melepas satu di antaranya.
Polisi melepas seorang pria karena tidak terbukti ikut teror maut itu.
Ia kedapatan polisi membawa senjata api saat berusaha menolong korban tembakan. Polisi menahan tiga orang, satu di antaranya adalah wanita. Pelaku utamanya adalah Brenton Tarrant.(*)
Baca: Apa Maksud Ustaz Abdul Somad Posting Kitab Imam Besar Ramahurmuziy Saat Ketum PPP Romy Di-OTT KPK
Baca: Bukan Yayang, Ini Panggilan Cinta Syahrini ke Suaminya Reino Barack Mantan Luna Maya 5 Tahun
Baca: Hari Terakhir! Cara Gampang Daftar Rekrut Bersama BUMN rekrutbersama.fhcibumn.com, Dokumen dan Gaji
Baca: Hasil Liga Spanyol & Video Gol Zidane Bawa Madrid Menang Lagi, Atletico KO Klasemen Barca di Atas
Artikel ini dikompilasi dari bbc news indonesia berjudul: Cerita mahasiswa Indonesia meloloskan diri dari penembakan di masjid Selandia Baru: 'Allah mengarahkan saya' dan kompas.id.