Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cerita Wagub Andi Sudirman Sulaiman Jual Obat, Sampai Ayahnya Marah Besar

Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menceritakan sepenggal kisahnya saat ia masih kecil hingga menduduki jabatan penting di satu perusahaan

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman didampingi Kepala Humas dan Protokol Sulsel, Devo Khadafi serta beberapa stafnya bertandang kekantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (15/3/2019). Selain silaturahmi, kunjungan ini skaligus membahas hubungan kerjasama yang selama ini terjalin Antar Pemprov Sulsel dengan Tribun Timur. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Saat itu juga, ia pun melangkahkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Masuklah Sudirman ke Kampus Unhas (Universitas Hasanuddin) dengan jurusan mesin.

Sebagai mahasiswa baru, anak muda yang datang dari kampung kelahiran Wapres RI Jusuf Kalla ini masih memegang teguh amanah yang diberikan ayahnya, disiplin dan jujur.

Berbagai organisasi yang di ikuti, dan salah satu doktrinnya yakni patuh kepada senior. "Saya ini disiplin, artinya tahu aturan. Nah saya merasa yang lebih tua (senior) pun harus dihargai," katanya.

Senioritas ini masih menjadi komitmennya. Bahkan saat pertarungan Pilgub Sulsel, banyak senior atau yuniornya ikut membantunya untuk duduk di tahta orang nomor 2 di Pemprov Sulsel.

Dibeberapa momentum, saat telah menjabat Wakil Gubernur dirinya merasa dilema.

Bagaimana tidak, di Pemprov Sulsel rupanya ia menemukan beberapa seniornya berstatus pegawai Pemprov Sulsel.

"Beh, ini yang biasa saya merasa tidak enak. Ada pernah senior usul program tapi saya tolak. Tapi saya tetap hormat sama dia dan panggil kak," ujarnya.

Di pemerintahan kata Sudirman, pihaknya tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Ia bersama Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah juga pihak yang harus memberikan pertimbangan dalam memutuskan kebijakan.

Janggut

Ada yang beda dari pejabat lainnya, Wakil Gubernur Sulsel ini memiliki janggut.

Janggut ini diidentikkan bahwa dirinya adalah jamaah tabliq sehingga orang berhati-hati untuk bicara.

Namun meski begitu, rupanya janggut ini kata dia memiliki beekah. Karirnya menjadi pekerja profesional di sebuah perusahaan asing (Australia) membuat dirinya dipercaya.

"Saya ini dipercaya mengelola perusahaan Australia di Jakarta. Siapa saya ini, masih banyak lebih baik. Tapi aneh juga, bos saya orang Australia percaya saya," katanya.

Ia pun menambahkan, bahwa selama kita komitmen dan ingin bekerja, dilingkungan manapun pasti akan dinerikan kedudukan yang baik. (*)

Laporan wartawan tribun-timur.com, Saldy

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved