Aa Gym Tegaskan Tak Netral dan Punya Pilihan Sendiri di Pilpres, Bagaimana dengan Ustaz Abdul Somad?
Aa Gym Tegaskan Tak Netral dan Punya Pilihan Sendiri di Pilpres, Bagaimana dengan Ustaz Abdul Somad?
Aa Gym Tegaskan Tak Netral dan Punya Pilihan Sendiri di Pilpres, Bagaimana dengan Ustaz Abdul Somad?
TRIBUN-TIMUR.COM - Dai kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym memberikan keterangan terkait pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) yang disebut-sebut telah menekannya untuk netral di Pilpres 2019.
Aa Gym melalui channel YouTube miliknya akhirnya memberikan klarifikasi.
Selain menjawab tudingan dirinya, Aa Gym juga menjawab tudingan yang sama yang ditujukan ke Ustaz Abdul Somad (UAS).
"Dari kemarin saya mendapatkan tabayyun (mencari kejelasan)," ujar Aa Gym.
Dalam pernyataan, Romi mengatakan pada UAS sebagai ulama jika tidak bergabung dengan kubu di Pilpres, agar diminta untuk netral saja.
Baca: Bukan Cuma Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat Juga Bereaksi Saat Jamaahnya Kompak Salam 2 Jari

"Pak Romi dari pimpinan salah satu partai Islam itu mendekati UAS bahwa kalau tidak bergabung maka bersikap netral, dan sudah pernah mendekati Aa (Aa Gym), berbicara dengan Aa Gym supaya bisa netral dalam pemilu, kalau tidak gabung netral lah, dan sekarang katanya Aa Gym sudah berubah di postingan-nya," ujar Aa Gym menirukan pernyataan Romi.
"Satu saya belum bertabayyun pada beliau, apakah beliau berkata ini atau tidak, semoga beliau tidak berkata begitu, karena kalau berkata begitu berarti bohong," tambahnya.
Baca: Blak-blakan Aa Gym Usai Dirinya dan Ustadz Abdul Somad (UAS) Disebut Dipaksa Netral di Pilpres 2019
Pendakwah ini mengatakan selama masa Pilpres, Aa Gym belum pernah berkomunikasi dengan Romi sehingga tidak pernah ada pembicaraan soal dukungan.
"Saya tidak berkomunikasi selama Pilpres, sama sekali tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu, karena itu tidak benar pernyataannya," ujar Aa.
"Saya sebagai warga Indonesia tidak netral karena saya punya pilihan dalam pasangan capres ini."
"Saya punya pilihan. Tetapi sebagai mubaligh (ahli agama) melihat kondisi Pilpres seperti saat ini, maka Aa lebih menempatkan diri berusaha mengajak umat Islam dan masyarakat Indonesia dalam menjalankan Pilpres ini lebih damai, lebih sejuk, dan bersih serta adil," jelasnya.
Ia menegaskan, pernyataannya tersebut dibuatnya atas inisiatif sendiri dan tak ada tekanan dari pihak manapun.
"Ini dilakukan bukan karena imbauan, atau ancaman, atau tekanan dari pihak manapun, ini datang dari hati nurani karena sedih melihat umat seperti bertengkar," lanjut Aa Gym.
Baca: Tagar #RomiMengintimidasiUAS Trending Topic di Twitter Hari ini, Ternyata Begini Cerita & Pemicunya
"Apalagi melihat ulama berbeda pendapat dengan tajam itu lebih menyedihkan lagi, sehingga mengambil posisi mudah-mudahan lebih bisa membantu umat membawa ukhuwah."
"Semoga pernyataan ini bisa menjadi klarifikasi bahwa saya tidak pernah dihubungi atau bertemu Beliau kaitannya dengan Pilpres ini dan tidak pernah menyampaikan hal-hal yang seperti disampaikan Beliau."
"Posisi yang saya ambil saya tidak netral sebagai warga negara, tapi sebagai mubaligh memilih mengajak masyakakat dan umat agar tetap akur, jangan sampai menuhankan pilpres ini," tambahnya.
Lihat videonya:
Sementara dikutip dari Warta Kota, tagar Romi Mengintimidasi UAS sempat menjadi trending di Twitter, Kamis (7/3/2019) lalu.
Tagar itu menggema setelah disebutkan Romi meminta UAS dan Aa Gym agar netral dalam Pilpres.
Imbauan UAS Jelang Pemilu 2019
Sementara itu Ustaz Abdul Somad belum memberikan jawaban soal kabar dirinya dipaksa Romahurmuzy untuk netral di Pilpres.
Namun dalam ceramah terbarunya di Alun-Alun Kantor Bupati Aceh Singkil, Sabtu (9/3/2019) malam, UAS merekomentasi soal politikus yang layak dipilih dalam Pemilu 2019.
Ya, Ustadz Abdul Somad alias UAS menyebutkan calon anggota legislatif yang harus dipilih dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Menurut Ustadz Abdul Somad, wakil rakyat yang harus dipilih adalah calon dewan yang bersedia memperjuangkan kepentingan umat Islam.
Keriteria itu yang harus dijadikan acuan umat Islam dalam menjatuhkan pilihan pada 17 April mendatang sehingga suara umat Islam yang begitu besar tidak sia-sia.
"Pilih calon dewan yang mau memperjuangkan agama, umat Islam," kata ustadz sejuta followers tersebut saat berceramah UAS mengingatkan suara umat Islam jangan mubazir dengan diberikan suara kepada calon legislatif yang tak peduli umat.
Lalu umat Islam juga jangan golput, sebab sama halnya dengan memberikan kesempatan kepada calon legislatif yang tidak baik terpilih duduk sebagai wakil rakyat.
"Umat Islam ini cerdas. Jangan golput, suara umat Islam jangan mubazir dengan tidak diberikan kepada calon yang tidak memperjuangkan umat," ujarnya.
Di sisi lain ia mengingatkan jangan memilih politikus atau calon DPR yang memberikan uang.
Namun bila ada yang memberikan uang, UAS menyarankan disumbangkan untuk pembangunan menara masjid Baitusshalihin Pulau Sarok, Singkil, Aceh Singkil.
Saran Ustadz Somad itu disampaikan setelah mendengar panitia yang mengundanngnya ceramah sedang membangun menara masjid.
"Kalau dikasih uang seratus ribu mau disumbangkan untuk pembangunan menara masjid Baitusshalihin?" tanya UAS dijawab mau oleh jamaah yang hadir.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan komentar atas pernyataan pendakwah Aa Gym.
Hal itu diungkapkan Dahnil Anzar melalui Twitter miliknya, @dahnilanzar, Senin (11/3/2019).
Dahnil mengatakan pernyataan Aa Gym itu muncul karena adanya tudingan dari Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang sebut seharusnya pendakwah seperti Aa Gym dan Ustaz Abdul Somad (UAS) netral dalam pilpres.
"Bang @arsul_sani mas @MRomahurmuziy mohon dinasehati, jangan berbohong tidak elok. Mari kita tebar kebaikan," tulis Dahnil Anzar.
Baca: Prabowo Ungkap Alasannya Kerap Buka Baju Saat Bertemu Pendukungnya, Jawaban Capres 02 Itu Disoroti

Kicauan Dahnil Anzar komentari perkataan Aa Gym, Senin (11/3/2019). (Capture Twitter @dahnilanzar)