Pertamina Akan Dirikan Pertashop di 10 Ribu Lokasi, Sulsel?
PT Pertamina (Persero) bakal mengembangkan jaringan Pertashop hingga ke kawasan pedesaan.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pertamina (Persero) bakal mengembangkan jaringan Pertashop hingga ke kawasan pedesaan.
Untuk itu, perusahaan migas plat merah itu menggandeng sejumlah BUMN lain dalam penyediaan dan fabrikasi sarana-prasarana jaringan Pertashop Pertamina.
BUMN yang digaet Pertamina PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Barata Indonesia (Persero).
Baca: Selayar Hujan Ringan, Tinggi Gelombang 2 Meter
Baca: Siapkan Payung, Sungguminasa Diguyur Hujan Lokal Hari Ini
Baca: Luwu Utara Diprediksi Berawan Hari Ini
Kerja sama yang dilakukan adalah dengan memberikan pelayanan penyediaan BBM, LPG dan Pelumas kepada masyarakat melalui jaringan Pertashop.
Sebagai informasi, Pertamina menyediakan tiga varian Pertashop yang bisa dikerjasamakan dengan BUMDes, pengusaha kecil dan lembaga sosial atau keagamaan.
Yakni Silver dengan kapasitas 1.000 liter, Gold berkapasitas 3.000 liter dan Platinum dengan kapasitas 5.000 liter. Syarat menjadi mitra Pertamina adalah memiliki luas bangunan minimal 4 x 5 meter.
Berbagai keuntungan dalam Pertashop antara lain, menjadi lembaga resmi penyalur Pertamina dan harga di bawah harga pengecer. Untuk layanan Pertashop di daerah terpencil terutama yang belum teraliri listrik PLN, maka layanan ini akan menggunakan pembangkit listrik tenaga matahari sebagai pemanfaatan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Sebagai pilot project, saat ini, Pertamina telah menghadirkan 11 unit Pertashop di Jawa Barat, meliputi Sukabumi sebanyak 8 titik dan di Ciamis 2 titik dengan menggandeng BUMDes. Selain itu, Pertamina juga menghadirkan satu unit Pertashop di Garut dengan menggandeng pesantren.
Bagaimana dengan Sulsel?
Sr Supervisor Communication & Relations MOR VII, Ahad menuturkan, untuk tahap awal Pertashop masih di Pulau Jawa dulu.
"10 ribu itu, belum ada jumlah pembagian per regionalnya. Sambil melihat skema pengelolaan yang sudah berjalan," kata Ahad via pesan WhatApp, Jumat (8/3/2019).
Kehadiran Pertashop, kata dia, mudah-mudahan jadi solusi untuk maraknya pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dilansir laman Tribunnews.com, kerja sama dengan BUMN dituangkan melalui penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid, Direktur Utama Pindad Abraham Mose, Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin, dan Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin di kantor pusat Pertamina, Rabu (6/3/2019) lalu.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan penyediaan sarana dan prasarana jaringan Pertashop harus sesuai dengan standard dan spesifikasi yang ditetapkan oleh Pertamina dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pertashop merupakan layanan Pertamina untuk membuka akses energi bagi masyarakat di pedesaan terutama daerah terpencil dengan menyediakan One Stop Pertamina Product yaitu BBM, LPG dan Pelumas.
"Pertamina ingin mendekatkan pelayanan BBM di setiap desa, dengan sasaran 10.000 titik di tahun 2019,” ungkap Mas’ud melalui keterangan tertulisnya.
Dalam operasionalnya, Mas'ud mengatakan bahwa Pertashop akan bekerjasama dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), usaha kecil, lembaga sosial dan pesantren.
Harapannya, masyarakat pedesaan bisa lebih mudah mengakses produk Pertamina sehingga bisa berdampak pada pengembangan berbagai pelaku usaha di pedesaan seperti petani, nelayan, bengkel, hingga home industri.
“Pada pelaksanaannya, Pertashop juga menyediakan beberapa kebutuhan masyarakat desa terutama produk-produk dari BUMN," tandas Mas'ud. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Ar