6 Fakta Penyerangan KKB di Nduga, 3 Prajurit TNI Gugur & Jenis Senjata Ini Digunakan Pelaku Kriminal
Saat melakukan operasi pengamanan jalur untuk proyek infrastruktur Trans- Papua-Wamena, pasukan TNI diserang puluhan anggota KKB di Nduga, Papua.
Salah satu kerabat Serda Yusdin, Samsir Dumang, mengatakan, pihak keluarga telah mendapatkan kabar gugurnya Yusdin.
"Kami baru saja mendapat kabar duka dari Papua, keponakan kami, Serda Yusdin, meninggal setelah ditembak KKB di sana," kata Samsir yang juga Kepala Desa Pongko saat dihubungi awak media, Kamis sore.

Samsir mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga belum mengetahui kapan jenazah Yusdin tiba di Luwu.
"Semoga jenazahnya bisa segera dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan. Sampai saat ini kami belum menerima informasi selain bahwa jenazah sudah berada di Timika," ujar Samsir.
5 Fakta Kopassus Asal Walenrang Lamasi Gugur Ditembak KKB, Wabup Luwu: Serda Yusdin Adalah Anakku
Gugur Saat Satgas di Papua, Serda Yusdin Akan Dimakamkan di TMP Palopo
4. Helikopter untuk evakuasi korban diserang KKB

Aidi menambahkan, sekitar pukul 15.00 dua helikopter jenis Bell yang akan mengevakuasi korban mendapat serangan dari KKB.
“Namun, sebelum mendarat, heli tersebut mendapatkan serangan dari KKB. Pasukan TNI membalas tembakan sehingga heli berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman,” ungkap Aidi.
Dua helikopter tersebut diterbangkan dari Timika. Saat ini, ketiga korban telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan.
"Kini ketiga anggota yang gugur telah diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk disemayamkan," kata Aidi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis.
5. Pangdam XVII/Cendrawasih ucapkan belasungkawa
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa atas gugurnya para prajurit dalam baku tembak di Nduga.
"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua. Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjatalah yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua. Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka," kata Yosua.
6. TNI tetap komitmen tegakkan kedaulatan bangsa di Papua

Yosua Pandit Sembiring mengatakan, serangan di Nduga tersebut tidak akan menyurutkan TNI untuk mengamankan kedaulatan bangsa di Papua bersama-sama Polri.
"TNI akan terus mem-backup Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap aksi-aksi kelompok bersenjata yang meresahkan masyarakat Papua. Kami tidak pernah dan tidak akan pernah mundur selangkah pun dalam menghadapi KKB. Meskipun beberapa prajurit TNI/Polri telah gugur dalam tugas, kami tetap berkomitmen untuk melindungi masyarakat Papua dari teror yang dilakukan KSB," kata Yosua. (*)