Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah 12 Tahun Lalu, Tragedi Pesawat Milik BUMN Tewaskan 21 Penumpang, Ketum Muhammadiyah Nyaris!

Sejarah 12 Tahun Lalu, tragedi pesawat Milik BUMN Tewas kan 21 Penumpang, Ketum Muhammadiyah Nyaris!

Editor: Waode Nurmin
fearoflanding.com
Sejarah 12 Tahun Lalu, Tragedi Pesawat Milik BUMN Tewaskan 21 Penumpang, Ketum Muhammadiyah Nyaris! 

Solusi teknologi

Honeywell Aerospace sebagai salah satu pabrikan penyedia solusi dan teknologi keamanan penerbangan dalam acara tahunan untuk jurnalis yang digelar pada awal Mei 2016 di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS) memamerkan teknologinya untuk mencegah atau meminimalisir insiden runway excursion ini terjadi.

ROAAS
ROAAS (Kompas.com)

Diberi nama Runway Overrun Alerting and Awareness System (ROAAS), teknologi ini menggabungkan berbagai sensor dalam pesawat dengan database semua bandara di dunia.

Data tersebut bisa membantu menjaga pesawat agar dapat mendarat sesuai dengan batas toleransi amannya, dalam hal kecepatan dan glideslope.

ROASS menggunakan sensor data-data seperti posisi GPS pesawat, posisi landing gear, posisi flaps (sirip tambahan di sayap), kecepatan vertikal pesawat saat turun atau approach, profil gerakan pesawat saat mendarat, serta digabungkan dengan database runway yang dimiliki Honeywell untuk memberikan peringatan suara di kokpit jika pendaratan dirasa tidak aman.

Peringatan teks warna merah di layar primary flight display (PFD) kokpit akan muncul dibarengi dengan peringatan suara, memperingatkan jika pesawat mendarat di runway yang pendek, pesawat terlalu tinggi untuk mendarat, atau bahkan pesawat hendak mendarat di taxiway (jalur penghubung runway dengan apron) alih-alih runway, dan sebagainya.

Dipadukan dengan teknlogi synthetic vision di layar PFD, maka pilot dan kopilot di dalam kokpit bisa menjadi lebih awas dengan kondisi sekitar bandara, walau jarak pandang di luar kokpit terbatas.

Jika pesawat mendarat dengan stabil dan normal, maka tidak akan ada peringatan yang muncul.

Honeywell mengklaim software-nya itu sudah terbukti bisa diandalkan setelah menjalani uji penerbangan selama lebih dari 800 jam.

Daftar korban tewas

1. Suwarni Sugaib, 77 tahun Terban, Yogyakarta
2. Oemaryati Padiono, 73 tahun Terban, Yogyakarta
3. Giarti Purnomo, 63 tahun, Jakarta Selatan
4. F.X. Sukamto, 46 tahun, Jakarta Utara
5. Wahyu Supardi alias Olga, 70 tahun, Lenteng Agung, Jakarta
6. Zaenah Sismadi, 69 tahun Kadipaten Kulon, Yogyakarta
7. Koesnadi Hardjasoemantri, 80 tahun Timoho, Yogyakarta
8. Priyo Sujalmo, 53 tahun, Cinere
9. Toto Yulianto, 41 tahun, Yogyakarta
10. Jihad Akbar, 25 tahun, Depok
11. Dewi Riana Handayani, 45 tahun Ciputat, Tangerang
12. Muljanto Nugroho, 45 tahun, Tangerang
13. Wiranto Wooryono, 44 tahun, Jakarta Timur
14. Totok Priyanto, 54 tahun, Jakarta
15. Moh. Masykur Wiratmo, -- tahun, Surabaya
16. Edi Suharyo, 54 tahun, warga Amerika
17. Mark Scott, -- tahun, warga Australia
18. Henry Morgan Saxon Mellish, 39 tahun, warga Australia
19. Allison Sudrajat, 41 tahun, warga Australia
20. Brice Steele, 35 tahun, warga Australia
21. Elizabeth O'Neill, -- tahun, warga Brasil

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Sejarah Hari Ini, 21 Orang Meninggal dalam Tragedi Garuda Indonesia GA-200, Din Syamsuddin Nyaris!

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved