Pelatih PSM Darije Kalezic Miskin Skema, Ini Fakta-Faktanya!
Melirik dari statistik laga PSM vs Kalteng yang berakhir dengan skor 0-1, Laskar Pinisi sedikit menurunkan tempo permainan di babak kedua.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketidakhadiran Eero Markkanen di laga penyisihan Grup C Piala Presiden 2019 kontra Kalteng Putra membuat PSM Makassar nihil gol untuk pertama kalinya di enam laga.
Ferdinand Sinaga yang diplot sebagai ujung tombak belum mampu menjadi pengganti yang sepadan.
Namun terlepas dari itu, skema PSM terutama di babak kedua dinilai kurang maksimal.
Ini terlihat dari menurunnya tempo permainan bahkan kurang adanya perubahan saat dilakukan pergantian pemain.
Melirik dari statistik laga PSM vs Kalteng yang berakhir dengan skor 0-1, Laskar Pinisi sedikit menurunkan tempo permainan di babak kedua.
PSM yang mampu membuat empat peluang emas di babak pertama berbanding terbalik di babak kedua yang hanya tercipta dua peluang shot on target.
Begitu pun dengan jumlah sepak pojok, di babak pertama PSM yang gandrung menyerang mampu menghasilkan tujuh sepakan pojok. Sementara di babak kedua hanya lima sepak pojok saja.
Dari berbagai usaha untuk menciptakan gol yang dilakukan PSM pun tak menghasilkan satu pun gol. Bahkan menit ke 62' PSM tertinggal lewat gol Antonio Putro Nugroho.
Setelah memimpin pun Kalteng masih bisa menciptakan dua peluang berikutnya masing-masing pada menit 75' dan 85'.
Sementara itu PSM yang sudah tertinggal terlebih dahulu baru melakukan rotasi pemain 10 menit kemudian atau tepatnya menit ke 72'.
Masing-masing adalah Hasyim Kipuw diganti Hendra Wijaya, Ferdinand Sinaga keluar masuk Guy Junior menit 72' dan Wiljam Pluim keluar digantikan Bayu Gatra pada menit 73'.
Kemudian Rahmat keluar digantikan Rasyid bakri dan Rizky Pellu keluar digantikan M Rahmat masing-masing di menit 84.
Proses pergantian pemain ini pun dinilai cukup lambat hingga berujung tak adanya perubahan berarti bagi PSM meskipun telah melakukan rotasi.
"PSM bermain bagus tapi hanya di 45 menit pertama, di babak kedua seakan PSM bermain di bawah standar," terang Faisal Maricar selaku pengamat sekaligus mantan pemain PSM era 90an, Kamis (7/3/2019).
Kondisi serupa terjadi saat PSM melakoni laga perdana penyisihan Grup H Piala AFC kontra Home United.
Sempat unggul 0-1 di babak pertama, PSM menemui kebuntuan di babak kedua hingga skor berhasil disamakan oleh Home United pada menit 63'.
Satu menit setelah kebobolan, PSM melakukan pergantian pemain dengan menarik keluar M Rahmat yang cedera. Digantikan oleh Bayu Gatra.
Sisa waktu yang masih menyisakan 26 menit bagi PSM ini tak dimanfaatkan Darije Kalezic untuk memasukan tenaga baru.
Padahal PSM masih memiliki satu kuota pergantian yang tersisa, hingga akhirnya skor 1-1 menutup laga.
"Sejauh ini saya memperhatikan Darije belum begitu cekatan dalam proses pergantian pemain. Dua laga dimana PSM selalu kebobolan di babak kedua membuat permainan PSM seakan tidak memiliki plainning C," tambah Faisal.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__