Kala Puisi Neno Warisman Disebut Sadis dan Biadab, Fadli Zon Minta Buya Syafii Belajar Sastra Puisi
mantan Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif menyebut puisi Neno Warisman sadis dan biadab.
Saat dikonfirmasi usai acara Buya mengaku kecewa sekali dengan adanya puisi tersebut.
“Memang saya selalu katakan seperti itu,” pungkasnya.

Puisi Neno Warisman Sadis dan Biadab
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif turut berkomentar soal puisi Neno Warisman pada acara Munajat 212 yang disebut-sebut berbau politis.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri konferensi pers persiapan acara “Doa dan Ikrar Anak Bangsa untuk Indonesia” di Aula Panti Trisula Perwari di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).
Buya menyebut pembacaan puisi itu merupakan tindakan sadis dan biadab dengan menyeret tuhan dalam percaturan politik.
Baca: Buronan Pencuri Sepatu Ditangkap di Jl Abdullah Dg Sirua
Baca: Kenali Penyakit Autoimun yang Jadi Penyebab Ibunda Mikha Tambayong Deva Malaihollo Meninggal Dunia
Baca: Rayakan 4 Tahun Komunitasnya, Anggota Mobilio Indonesia Region Celebes Ngumpul di Parepare
“Jangan sampai kita bermusuhan karena Pemilu yang biasa saja, yang terjadi setiap lima tahun sekali, apalagi menggunakan puisi, itu sadis dan
biadab,” ungkap Buya.
Buya mengatakan bahwa dirinya prihatin atas sikap politikus di Indonesia yang berpikiran pendek tanpa memikirkan nasib bangsa ke depan hanya untuk memenangkan kontestasi politik bernama Pemilu.
“Secara serentak politikus sekarang lebih mementingkan diri sendiri daripada nasib bangsa ke depan, masa tuhan dibawa Pemilu kan tidak benar,” keluhnya.
Saat dikonfirmasi usai acara Buya mengaku kecewa sekali dengan adanya puisi tersebut.
“Memang saya selalu katakan seperti itu,” pungkasnya.
PUISI MUNAJAT 212
Allahu Akbar
Puisi munajat kuhantarkan padamu