Ini Dia Sosok Oey Hong Liong yang Diperbincangkan Kaesang & Gibran karena Disebut Ayah Jokowi
Dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan sang adik Kaesang Pangarep menanggapi tudingan netizen soal sosok kakeknya
Ini Dia Sosok Oey Hong Liong yang Diperbincangkan Kaesang Pangarep & Gibran Rakabumi karena Disebut adalah Ayah Jokowi
TRIBUN-TIMUR.COM - Dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan sang adik Kaesang Pangarep menanggapi tudingan netizen soal sosok kakeknya.
Tudingan itu menyebar di media sosial Grup WhatsApp.
Tak tinggal diam dengan tudingan tersebut, kedua anak presiden ini punya cara sendiri untuk menjawabnya.
Pada pesan tersebut, disebutkan bahwa nama Jokowi adalah Herbertus Handoko Joko Widodo bin Oey Hong Liong (Noto Mihardjo).
Hal itu kemudian ditandai ke akun Twitter Kaesang Pangarep.
Ini isi pesannya :
Tolong sebar luaskan di kampus2. Keluarga. Teman2. Dan siapapun. Luangkan waktu 10 menit untuk membaca. Agar di ketahui rakyat Indonesia.
*INFO*
*SEPINTAR APAPUN SEMBUNYIKAN IDENTITAS KINI JELAS DIAPA DIA*
Terungkap sudah dari surat nikah, Jokowi aslinya brnama *Herbertus Handoko Joko Widodo bin Oey Hong Liong* (Noto Mihardjo). Sumber: TM2000 cq. BIN (pantes, Jokowi Wakil Walikotanya di Solo FX Hadi Rudyatmo; Wakil Gub DKI-nya Ahok Cina-Kristen.
Umat Islam wajib menyebarkan info ini ke seluruh umat Islam di Indonesia sebagai bentuk perjuangan Umat Islam dalam Pilpres 2019. Semoga ALLAH RIDHA dengan perjuangan Umat Islam. Sebarkan narsum minaALLAH wa fathun qarib.
Isi pesan itu kemudian ditanyakan oleh akun Twitter @PolJokesID ke akun Twitter Kaesang Pangarep.

"eyang lu cina ya @kaesangp
WKWK," tulisnya.
Sebelum Kaesang Pangarep menangapi tweet tersebut, sang kakak, Gibran Rakabuming lebih dulu merespon.
"Apa ini," tulisnya.
Kemudian, Kaesang Pangarep tampak menanyakan kepada kakaknya soal tudingan tersebut.
"KAKEKMU OEY HONG LIONG MAS @Chilli_Pari ??," tanya Kaesang Pangarep.
Kemudian di luar dugaan, jawaban Gibran Rakabuming malah membenarkan hal tersebut.
Entah apa alasan Gibran Rakabuming membenarkan hal itu.
"Iya," jawabnya.
Rumor Oey Hong Leong adalah ayah Jokowi sudah berhembus menjelang pemilihan umum Presiden Indonesia 2014 lalu.
Namun, rumor ini dianggap tidak masuk akal karena pada tahun 2013 Oei Hong Leong berumur 65 tahun sementara Jokowi berumur 52 tahun, sehingga selisih di antara mereka hanya tiga belas tahun.
Lalu siapa sebenarnya Oei Hong Leong ? Berikut fakata-faktanya:
Biodata
Oei Hong Leong atau Peter Oei lahiran 1948.

Dia adalah seorang pengusaha Singapura kelahiran Indonesia.
Pada tahun 2013, ia dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai orang terkaya ke-32 di Singapura, dengan jumlah kekayaan sebesar $745 juta pada Agustus 2013.
Oei Hong Leong adalah putra dari Eka Tjipta Widjaja, pengusaha dan pendiri Sinar Mas Group.
Ia telah menikah dan dikaruniai empat orang anak.
Karier bisnis
Oei adalah kepala Chip Lian Investments, Oei Hong Leong Foundation, dan Canadian Metropolis Properties Corporation.
Sebagian besar kekayaannya ada dalam bentuk portfolio obligasi perusahaan.[3] Ia dijuluki "laki-laki dengan sentuhan Midas".
Oei pada tahun 2012 membeli dan kemudian menjual kembali 21% saham di Intraco, sehingga memperoleh keuntungan sekitar satu juta dollar Amerika Serikat.
Pada tanggal 6 Agustus 2012, Oei menambah sahamnya di IPC Corp sebesar 19,5 juta, sehingga meningkatkan bunga langsungnya menjadi 216,5 juta saham, atau 25,4% dari perusahaan.
Pada Mei 2013, ia kembali menambah 37,8 juta saham, yang membuat sahamnya menjadi 29,8 persen.[7] IPC Corp sendiri memiliki hotel-hotel dan mengembangkan properti di Jepang.
Sementara itu, pada tanggal 12 dan 13 September 2012, ia menambah investasinya di Raffles Education, yang menjalankan institut desain di Singapura dan 33 kolese lainnya di Asia Timur dan Tenggara.
Oei Hong Leong juga berencana mengembangkan sebuah situs waterfront di Vancouver, Kanada, menjadi kompleks multiguna.
Pada akhir tahun 2013, Oei Hong Leong menuntut Goldman Sachs Group Inc. di Pengadilan Federal New York akibat kerugian sebesar $34,3 juta dalam perdagangan real Brasil-yen.
Menurut Oei, perdagangan tersebut disarankan oleh bankir Goldman Sachs di Asia.
Tuduhan yang dialamatkan Oei kepada Goldman Sachs adalah fraudulent misrepresentation (kesalahan penyajian dengan maksud menipu), breach of fiduciary duty (pelanggaran kewajiban fidusia), fraudulent inducement (bujukan yang menipu), dan unjust enrichment (pemerkayaan yang tidak adil).
Majalah Forbes menobatkannya sebagai orang terkaya ke-37 di Singapura pada tahun 2010, dengan jumlah kekayaan sebesar $205 juta.
Pada tahun 2011, Oei naik ke peringkat ke-33 dengan jumlah kekayaan sebesar $310 juta, sementara pada tahun 2013 ia berhasil menduduki peringkat ke-32 dengan jumlah kekayaan sebesar $745 juta.