Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ketua KNPI Sulsel Beberkan Tips Kurangi Golput

"Selama ini, model kampanye juga sangat kaku, saling mencaci. Sementara, generasi millenial sangat sulit membedakan mana informasi benar dan tidak," k

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ina Maharani
HANDOVER
Ketua KNPI Sulsel, Imran Eka Saputra 

 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel, Imran Eka Saputra mengungkap beberapa solusi untuk menekan angka golongan putih (Golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Sebagian pemuda menganggap, politik bukan bagian dari dirinya, makanya dia termakan hoaks. Ini yang jadi pertanyaan. Padahal, generasi milenial sangat signifikan, 40 persen. Makanya, penyelenggara getol mengampanyekan isu pemilih millenial," kata Imran dalam diskusi publik Jaringan Milenial Nusantara (JMN) dengan tema "Optimisme Kaum Muda Sulawesi Selatan Menyambut Pesta Demokrasi Pemilu 2019 yang Aman, Damai,Tanpa Hoax dalam Bingkai Semangat Anti Golput" di Panrita Coffee, Jl Talasalapang No.47 B, Karunrung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulsel, Kamis (28/2/2019).

Ia mengatakan, harus ada gagasan yang bisa menyentuh generasi millenial ini.

"Selama ini, model kampanye juga sangat kaku, saling mencaci. Sementara, generasi millenial sangat sulit membedakan mana informasi benar dan tidak," katanya.

Ia pun meminta kepada pemuda untuk tak menjual suara.

"Jangan mau dibeli suaranya karena kita adalah generasi penerus bangsa. Kalau generasi saat ini dibeli suaranya maka, itu akan mengancam bangsa dan negara ke depan," katanya.

Sementara itu, Penggiat Media Sosial, Rahmat Indra Sakti mengatakan, sosial media paling besar pengaruhnya adalah Facebook dan Twitter.

"Akun yang menjadi buzzer itu bisa ditandai dengan nama yang punya angka di belakangnya twitter,"

Ia mengatakan, pemuda harus bijak bermain media sosial, apalagi terpancing.

"Sosmed tidak mewakili realita. Tidak ada satu pun. Biasa kan ada polling, tidak ada satu pun rumus yang bisa mengkonversi itu ke dunia nyata. Karena sosial media itu sangat gampang dibikin. Kalau 1000 sampai 2000 akun, bisa kita bikin," katanya. (*)

MUH HASIM ARFAH
Reporter

GROUP OF REGIONAL NEWSPAPER

Tribun Timur Building, 2nd Floor
Jl. Cendrawasih No.430,
Sambung Jawa, Makassar,
Sulawesi Selatan 90134
Kompas Gramedia
+6281355353258

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved