Profesor Taruna Ikrar Launching Buku Gagasan Indonesia Modern Berbasis Neuroleadership
Pakar Neuro Science Profesor Taruna Ikrar, meluncurkan buku berjudul Gagasan Indonesia Modern Berbasis Neuroleadership.
Citizen Reporter,
dr Wachyudi Muchsin SH, Humas IDI Kota Makassar
Melaporkan dari Jakarta
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu putra terbaik Indonesia, Pakar Neuro Science Profesor Taruna Ikrar, meluncurkan buku berjudul Gagasan Indonesia Modern Berbasis Neuroleadership.
Taruka Ikrar merupakan alumni Fakultas Kedokteran Unhas yang saat ini bermukim di California Amerika Serikat,
Taruna Ikrar menilai Indonesia akan menjadi perekonomian keempat terbesar dunia pada 2050, melonjak dari posisi kedelapan pada 2016.
Sebelum sampai pada posisi itu, Indonesia akan berada pada posisi kelima pada 2030.
Prediksi ini ditulis oleh satu perusahaan konsultan terkemuka dunia, Price Waterhouse Coopers (PWC), yang antara lain mengutip data dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Menurut PWC, pada 2016 Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia tercatat sebesar US$3 triliun, dan akan melonjak menjadi US$5,4 triliun pada 2030 dan US$10,5 triliun pada 2050.
Pada 2030 perekonomian Indonesia akan menggeser posisi Rusia dan Brazil, dan pada 2050 akan menggeser posisi Jepang.
Tiga negara yang akan lebih besar dari Indonesia berturut-turut adalah China, India, dan Amerika Serikat.
Walaupun menyajikan angka yang berbeda, konsultan terkemuka lainnya, McKinsey, mengemukakan optimisme yang sama terhadap Indonesia.
McKinsey memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi ketujuh dunia pada 2030, naik dari posisi ke-16 saat ini.
Jika PWC tidak menyebutkan syarat, optimisme McKinsey disertai dengan syarat “jika Indonesia bisa terus menjaga konsumsi dan investasi.”
Lanjut taruna, tidak semua pihak mengamini optimisme itu.