Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Sukses Luncurkan Satelit Nusantara Satu, Ini Profil PT PSN dan Pencapaiannya Sejak 1991

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sukses meluncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbitnya, Jumat (22/2/2019) kemarin.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
kompas.com
Konferensi pers terkait peluncuran Satelit Nusantara Satu oleh PT PT Pasifik Satelit Nusantara di Jakarta, Jumat (22/2/2019). 

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sukses meluncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbitnya, Jumat (22/2/2019) kemarin.

Dilansir dari kompas.com satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) ini lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 dari Space-X menuju slot orbit 146° BT tepat di atas Papua, Indonesia.

“Berkat kerja keras kita semua satelit nusantara I berhasil diluncurkan, sesuai dengan yang direncanakan. Sekarang sedang proses menempati slot orbitnya,” ujar Direktur Jaringan PT PSN Heru Dwikantono di Jakarta, Jumat (22/2/2019).

Heru menambahkan, satelit tersebut meluncur sejak pukul 08.15 WIB tadi atau pukul 20.45 waktu Florida, Amerika Serikat.

Peluncuran Satelit Nusantara Satu disaksikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatlka (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan seluruh pemangku kepentingan PSN yang hadir di Cape Canaveral.

“Diperlukan waktu sekitar 2 minggu untuk benar-benar berada dislot orbitnya. Setelah dislot orbitnya kita lakukan serangkaian tes, setelah itu satelit akan siap dimanfaatkan penyedia internet di Indonesia,” kata Heru.

Heru menjelaskan, Satelit Nusantara Satu Memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps.

Cakupan C-band dan Extended C-band satelit tersebut meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Spot Beam pada sistem HTS.

Selain itu, satelit yang diproduksi oleh Space System Loral (SSL) ini menggunakan platform SSL-1300-140 yang sanggup mengorbit selama lebih dari 15 tahun. Satelit ini memiliki berat ketika peluncuran mencapai 4.100 kilogram.

Dengan beroperasinya Nusantara Satu dinilai akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai pelosok daerah dengan mendapatkan akses teknologi informasi.

Satelit Nusantara Satu akan digunakan untuk keperluan Pemerintah yang akan menyebarluaskan internet ke berbagai desa di Indonesia. Selain itu, satelit tersebut juga digunakan untuk memperkuat Iayanan ritel PSN melalui produk Ubiqu dan Sinyalku.

Heru menjelaskan, saat ini sudah sekitar 3 ribu desa telah terkoneksi dengan Ubiqu. Diharapkan pada akhir 2019, 10 ribu desa telah terkoneksi Ublqu dan sekitar ?2020-2021 25? ribu desa telah terkoneksi.

“Kami memiliki Ubiqu dan Sinyalku dengan cakupan mulai dari ujung barat Sumatera hingga ujung timur Papua. dari ujung utara Sulawesi hingga ujung selatan Nusa Tenggara. Karena Ubiqu menggunakan satelit, jadi dapat dipasang di mana saja di seluruh Indonesia, baik di kota, di desa, daerah pegunungan, kepulauan, bahkan dapat melayani hingga ke daerah pelosok atau remote area,” kata Heru.

Sejarah PSN

Dilansir dari situs resmi psn.co.id PT PSN adalah perusahaan telekomunikasi swasta berbasis-satelit yang pertama di Indonesia.

PSN berdiri pada tahun 1991 dengan ide yang sederhana tetapi inovatif yang dicetus oleh dua orang pakar satelit yaitu Bapak Adi Rahman Adiwoso dan Bapak Iskandar Alisjahbana.

Mereka memahami bahwa satelit memiliki usia operasional yang ditentukan oleh perusahaan pembuat satelit. Namun saat satelit digantikan dengan satelit baru. Satelit lama masih memiliki sisa bahan bakar yang dapat digunakan guna memperpanjang masa/operasional satelit bila satelit dioperasikan dengan cara inklinasi orbit.

Ide ini berhasil dilaksanakan pada satelit Palapa B1 yang sudah selesai masa kerjanya.

PSN juga telah bekerjasama dengan dua mitra dari Filipina dan Thailand dalam membentuk suatu perusahaan yang memberikan layanan telepon bergerak berbasis-satelit di Asia-Pasifik.

Dunia telekomunikasi telah mengalami perubahan-perubahaan drastis dan PSN tidak pernah berhenti berinovasi, memperbaharui dan membuka jalan bagi industri ini-dari aspek teknis dan aspek bisnis- untuk mempertahankan posisinya sebagai pemain terbaik di bisnis satelit.

Menggunakan teknologi VSAT, PSN telah menjadi salah satu penyedia internet berbasis satelit di Indonesia.

Di tahun 2017, PSN telah meluncurkan produk baru yang berupa internet broadband berkecepatan tinggi melalui satelit dengan harga terjangkau yang mampu menjangkau daerah-daerah di seluruh penjuru Indonesia yang tidak tercover oleh jaringan terrestrial, dengan harapan internet dapat dinikmati di manapun di negeri ini.

Tak hanya itu, PSN terus menelurkan cara-cara baru dalam melayani klien-klien yang telah ada dan juga calon-calon pelangan baru, dengan mengenal kebutuhan mereka sekarang dan di masa depan. PSN akan selalu “memperluas batas”.

Pencapaian PSN hingga saat ini

1991
Perusahaan didirikan sebagai perusahan telekomunikasi berbasis satelit pertama di Indonesia. Bisnis utama pada saat itu adalah penyewaan kapasitas transponder satelit kepada perusahaan penyiaran dan telekomunikasi.

1992
Perusahaan membeli dan memperpanjang masa satelit Palapa B-1 dari PT Telkom yang telah melampaui masa pakainya, dan menggunakannya untuk layanan satelit orbit inklinasi non-Intelsat komersial pertama di Asia.

1995
PSN menandatangani perjanjian pembelian system satelit yang akhirnya menjadi sistem Aces (Asia Cellular Satellite), yaitu layanan suara dan data berbasis-satelit melalui terminal genggam yang pertama di Asia.

Ini didirikan melalui kerjasama antara PSN dan dua perusahaan telekomunikasi terkemuka dari Thailand dan Filipina.

1996
Bersama Satelindo, PSN membeli satelit Palapa C1 dan Palapa C2. Satelit Palapa C1 sukses diluncurkan dari Cape Canaveral, AS, dan satelit Palapa C2 diluncurkan dari Kouru, Guyana Perancis. PSN memiliki 12 transponder extended C-band dari tiap satelit.

PSN menjadi perusahaan Indonesia pertama yang terdaftar di bursa saham NASDAQ. PSN memulai layanan Xpress Connection, yang disertai dengan terminal C-band VSAT terkecil dengan antena
berukuran 1,2 meter-sangat ekonomis.

PSN memperkenalkan sistem Multi Media Asia, yang didesain sebagai sistem integrated GMPCS dengan kemampuan telekomunikasi berbasis satelit narrow band.

1997
PSN meluncurkan Network Control Center untuk memenuhi layanan Xpress Connection.

PSN mengakuisisi dua lagi transponder C-band transponders pada satelit Aquila II oleh Mabuhay Philippines Satellite Corp.

1998
PSN memperkenalkan layanan Private Line, suatu layanan berbasis WAN yang merupakan perluasan Xpress Connection™ kepada pasar korporasi.

Layanan ini menawarkan solusi hemat untuk komunikasi antara kantor pusat dengan kantor-kantor
terpencil yang tidak terjangkau jaringan tetap.

2000
Anak perusahaan PSN, Asia Cellular Satellite (ACeS), meluncurkan satelit Garuda 1 L-band sebagai bagian dari jaringan telepon selular berbasis satelit di wilayah Asia Tenggara.

Setelah mendapatkan izin Pemerintah, PSN menjadi perusahaan penyedia Internet Service Provider (ISP) untuk koneksi yang mencakup seluruh Indonesia.

2001
PSN meluncurkan layanan BYRU (layanan ponsel satelit) berbasis satelit Garuda-1.

2002
PSN meluncurkan layanan PASTI (layanan telepon satelit tetap).

2003
PSN mendapatkan hak untuk menyediakan layanan satelit Virtual Closed Network ke seluruh Indonesia melalui akses berkabel maupun nirkabel.

PSN menerima izin untuk menjadi penyedia layanan Internet NAP (Network Access Provider).

PSN melaksanakan tahap awal dari program pemerintah Universal Service Obligation (USO) program di sekitar 3000 desa di penjuru Indonesia.

2004
PSN membangun infrastruktur PASTI di berbagai provinsi di Indonesia untuk membantu Komite Pemilihan Umum(KPU) dalam melaksanakan pemilu presiden yang akan diadakan.

2005
Memfokuskan kembali upaya Perusahaan untuk melayani operator telepon GSM terrestrial dengen menyediakan layanan Cellular Backhaul terutama di daerah yang jarang penduduknya.

Meluncurkan GWAVE (modem satelit broadband untuk transfer data kecepatan tinggi, konferensi video, dan pengumpulan berita) serta BYRU OTOSAT (yaitu layanan BYRU untuk penggunaan di kendaraan).

Membangun sistem Peringatan Dini Tsunami di Aceh.

2008
Mengakuisisi proyek layanan Cellular Backhaul sebesar155 Mbps.

2009
Meluncurkan layanan Cellular Backhaul terpisah yang khusus untuk Indonesia Timur.

2011
Semakin mengembangkan bisnis VSAT ke pelanggan korporasi, terutama kepada Bank Pembangunan Daerah
(BPD).

Terus meningkatkan posisi di pasar VSAT dengan melipatgandakan jumlah terminal VSAT, dengan pertumbuhan signifikan di sektor perbankan dan pemerintahan.

2013
Menyelesaikan restrukturisasi pinjaman sindikasi yang sangat meringankan beban keuangan PSN dan memberikan ruang kesempatan untuk pertumbuhan di masa depan.

Bisnis VSAT terus tumbuh pesat di sektor perbankan dan pemerintahan dengan terpasangnya sekitar 1000 terminal baru.

2014
Menerima suntikan modal sebesar USD32 juta dan komitmen pinjaman sebesar USD30 juta untuk pengembangan satelit PSN VI.

2015
Bekerjasama dengan Indosat untuk penempatan satelit PSN VR pada slot orbit 146° BT dan meluncurkan penyewaan transponder dan layanan internet dengan penggunakan satelit tersebut.

Mulai masuk ke pasar aplikasi berbasissatelit, berfokus pada pemantauan.

2016
Memperkuat posisi di pasar VSAT Broadband dengan melipatgandakan jumlah lokasi Proyek USO dan investasi baru untuk layanan broadband internet.

Perbaikan siginifikan pada necara Perusahaan dan menghilangkan defisiensi modal. Melakukan persiapan teknis, pemasaran dan keuangan untuk peluncuran satelit baru PSN VI yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2018.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved