Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setelah Dukung Jokowi - Maruf Amin, Celana Camat Basah saat Diperiksa, Apa Gerangan Terjadi?

Sebanyak 15 camat di Makassar, Sulsel, diperiksa Bawaslu, celananya basah. Apa yang terjadi?

Penulis: Abdul Azis | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN/HO
Sejumlah camat yang diperiksa di kantor Bawaslu Sulsel, Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Jumat (22/2/2019). Mereka terindikasi menujukkan dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1, Joko Widodo - KH Maruf Amin. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 15 camat di Makassar, Sulsel, diperiksa Bawaslu, celananya basah.

Apa yang terjadi?

Penyidik Sentra Penegakan Hukum Terpadu ( Gakkumdu) Badan Pengawas Pemilihan Umum ( Bawaslu) Sulsel periksa maraton 15 camat se-Makassar, di kantor Bawaslu Sulsel, Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Jumat (22/2/2019). 

Dalam pemeriksaan itu, beberapa camat keluar-masuk toilet.

Pemeriksaan 15 camat se-Makassar itu terkait video berisi dukungan kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1, Joko Widodo - KH Maruf Amin.

Video berdurasi 1,27 detik itu menyebar di media sosial sejak Rabu (20/2/2019) malam.

Rerata camat yang telah diperiksa keluar dari ruang pemeriksaan dan langsung ke toilet.

Beberapa camat keluar dari toilet sambil pegang ritsleting celana.

Bagian depan celana warna cokelat muda beberapa camat itu terlihat basah.

Bahkan sempat terjadi antrean para camat di depan pintu toilet di lantai 1 kantor Bawaslu Sulsel.

Mereka antre masuk toilet yang sedang digunakan salah seorang camat.

Saat didekati awak media, mereka buru-buru masuk ruangan pemeriksaan.

Bawaslu Sulsel memastikan akan merekomendasikan para camat itu ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Biroksasi (Kemen-PAN RB) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Para camat kompak hadir nyaris bersamaan di kantor Bawaslu Sulsel menjelang waktu shalat Jumat, sekitat pukul 11.30 wita.

Bawaslu gunakan tiga ruangan di lantai satu dan dua ruangan di lantai 2.

Di masing-masing ruangan disediakan dua meja dan ditempati memeriksa dua hingga tiga camat.

Ketua Tim Hukum Pemkot Makassar, Adnan Buyung Aziz SH dan anggota tim, Zulkifli Hasanuddinterlihat sibuk mendampingi para camat ke ruang pemeriksaan.

"Saat ini kami masih lakukan klarifikasi kepada 15 pihak yang telah diundang tetapi tidak secara bersamaan," kata Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu Sulsel, Azry Yusuf di sela-sela pemeriksaan para camat.

Menurut Azry Yusuf, siapapun yang terlibat, dalam perkara ini terlebih lagi kalau pihak itu secara terang-terangan oleh pihak pelapor.

"Menurut undang-undang, wajib kami untuk klarifikasi. Berkaitan dengan rekomendasi kami ke Kemen-PAN RB dan Komisi Aparatur Sipil Negara, itu sudah menjadi standar bagi kami untuk meneruskan," kata Azry Yusuf.

"Karena itu terkait dengan pelanggan hukum lainnya dan itu menjadi perintah Bawaslu Nomor 6 untuk melakukan proses terhadap pelanggan-pelanggaran hukum lainnya yang terjadi dalam proses pemilu ini. Terkait Bawaslu tidak tebang pilih saya kira itu harga mati bagi kami," kata Azry Yusuf melanjutkan.

Syahrul Yasin Limpo Siap

Bawaslu juga memastikan akan memeriksa mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ( SYL).

Dalam video, Ketua DPP Partai Nasdem ini memimpin dan memandu para camat.

Dalam video itu, para camat hanya meneriakkan lima kata.

"Saya camat (nama kecamatan masing-masing)" dan "harga mati".

Mereka berteriak "harga mati" setelah Syahrul Yasin Limpo berkata, "Semua bersumpah dan berjihad menyatakan kebulatan tekad mendukung calon presiden nomor urut satu, Joko Widodo bersama Maruf Amin satu periode lagi menjadi presiden. Mari sama-sama berjuang dan berjihad untuk nomor satu. Jokowi adalah presiden terbaik dan masa depan rakyat. Jokowi - Ma'ruf......"

Syahrul Yasin Limpo menegaskan lagi, video tersebut sebenarnya hanya untuk konsumsi internal.

“Yang ada selfie-selfie aja dengan para camat, sebenarnya untuk dokumentasi internal,” ujar Syahrul Yasin Limpo, kemarin.

Syahrul Yasin Limpo menyatakan, kegiatan yang dilakukan dengan seluruh camat se-Makassar itu hanya untuk ajang mempererat tali silaturahmi.

“Untuk happy-happy saja, tidak ada niat yang lain. Kebetulan lama tidak ketemu, kayak begitu saja,” jelas mantan Ketua Golkar Sulsel itu.

Mantan Bupati Gowa itu enggan berkomentar lebih jauh.

Dia hanya menegaskan siap membeberkan semuanya kepada tim pemeriksa Bawaslu.

“Saya sudah janji dengan Bawaslu tidak akan ganggu proses hukum. Saya tidak bisa berikan keterangan lagi,” kata Syahrul Yasin Limpo.

Azry Yusuf mengatakan, video viral itu dilaporkan di Bawaslu Makassar hingga ke Bawaslu RI.

“Jadi kami menerima laporan dari Bawaslu Makassar juga pelimpahan dari Bawaslu RI. Rupanya ada juga yang melapor di Jakarta,” kata Azry Yusuf.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved