Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jelang UNBK, Sejumlah Sekolah di Mamasa Keluhkan Kekurangan Komputer

Berdasarkan jadwal pendidikan, di SMKN 1 Mamasa telah melakukan simulasi UNBK namun tidak berjalan dengam maksimal.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SEMUEL MESAKARAENG
Kepala SMKN 1 Mamasa, Dominggus. 

TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Sarana dan prasaran pendukung sekolah sepertinya selalu menjadi kendala dalam peningkatkan mutu pelayanan pendidikan.

Hampir setiap tahun, hal itu menjadi persoalan urgen yang harus dihadapai sejumlah sekolah di Kabupaten Mamasa dalam meningkatkan kapasitas pedidikan.

Demikian dialami SMKN 1 Mamasa dan SMAN 1 Mamasa.

Baca: Malam Munajat 212 - Titiek Soeharto Shalat Magrib di Monas, Prabowo Bakal Hadir?

Baca: Ditetapkan Tersangka, Ini Fakta dan Sepak Terjang Slamet Maarif Ketua PA 212

Baca: Relawan Jokowi Mania Nyaris Adu Jotos dengan Ketua Alumni 212 Novel Bamukmin Saat Live di Televisi

Menjelang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang akan diselenggarakan pada 25 April 2019 mendatang, berbagai sarana dan prasaran pendidikan kurang memadai.

Hal itupun menjadi keluhan pihak sekolah.

Kepala SMKN 1 Mamasa, Dominggus mengungkapkan, berdasarkan jadwal pendidikan, pihaknya telah melakukan simulasi UNBK namun tidak berjalan dengam maksimal.

Fasikitas Komputer di SMKN 1 Mamasa
Fasikitas Komputer di SMKN 1 Mamasa (TRIBUN TIMUR/SEMUEL MESAKARAENG)

Hal itu disebabkan karena prasarana pendidikan sebagai penunjang proses pembelajaran terhadap sisawa dan siswi di sekolah tidak mendukung.

"Kita sudah lakukan simulasi tetapi tidak maksimal karena jaringan internet yang digunakan kadang bermasalah," ungkap Dominggus saat ditemui di SMKN 1 Mamasa di Jl Pendidikan, Kelurahan Mamasa, Sabtu (23/2/2019).

Selai itu, hal lain yang menghamabat prsoses simulasi SMK adalah karena listrik selalu padam.

Selain jaringan internet dan jaringan listrik, kendala yang dialami sejumlah sekolah di Mamasa dalam menghadapi UNBK tahun 2019 ini adalah soal ketersediaan fasilitas komputer.

Dominggus menyebutkan, peserta ujian di sekolahnya tahun ini bertambah, di tahun sebelumnya 255 menjadi 259.

Sementara ketersediaan fasilitas komputer, hanya berkisar 70 unit, sedangkan yang dibutuhkan sekitar 90 unit komputer.

"Kita kekurangan sekitar 16 Unit Komputer, karena aturannya itu, sepertiaga jumlah peserta ditambah 10 persen,"sebutnya.

Untuk mensiasati kekurangan itu, pihak SMK tukar komputer dengan SMAN 1 Mamasa.

"Kebetulan jadwal ujiannya berbeda, jadi kita tukar komputer dengan SMA," ungkapnya.

Dominggus berharap agar ada anggaran khusus dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, untuk pengadaan komputer.

"Kalau boleh ada upaya dari pemerintah, apalagi di Mamasa sekarang sudah masuk jaringan internet berupa fiber optics dari telkom,"harapnya

"Bagaimanalah supaya kita dipasilitasi, soal kabel nanti kita tanggung sendiri," tambahnya

Hal serupa dialami SMA Negeri 1 Mamasa.

Menjelang penyelenggaraan UNBK, fasikitas komputer yang dimiliki sangat minim dan tidak berbanding dengan jumlah peserta ujian.

Dikonfirmasi ditempat berbeda, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mamasa Yance menjelaskan, Jumlah peserta ujian yang ikut UNBK untuk SMAN 1 Mamasa, berjumlah 270 orang,

Peserta ujian akan dibagi dalam tiga sesi, masing-masing sesi akan berjumlah sekitar 90 orang.

Sementara menurut dia, ketersediaan fasilitas komputer hanya berjumlah 60 unit.

"Kami masih kekurangan sekitar 30 unit komputer," katanya.

Diharapkan Yance, jika fasilitas komputer dapat dilengkapi di SMA, maka secara otomatis dapat membantu sekolah-sekolah lain untuk melaksanakan UNBK di SMAN 1 Mamasa.

"Tentu bisa membantu sekolah lain melaksanakan UNBK jika kita punya fasikitas yang memadai," harapnya..

Laporan Wartawan @rexta_sammy

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Follow juga akun instagram tribun-timur.com:

A

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved