Krishna Murti: Saya Bukan Orang Makassar, tapi Bangga Kepada PSM, Kalian Jaga Siri
Karomisinter Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Pol Krishna Murti sekaligs Wakil Satgas Antimafia Bola puji PSM Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Karomisinter Divisi Hubungan Internasional Polri, Brigjen Pol Krishna Murti yang kini juga menjabat Wakil Satgas Antimafia Bola memuji falsafah yang dipegang manajemen PSM Makassar.
Falsafah itu adalah siri na pacce, malu untuk melakukan hal tak terpuji.
Pujian Brigjen Pol Krishna Murti disampaikan melalui akunnya pada Instagram @krishnamurti_bd91
Posting-an Wakil Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti kembali menyedot perhatian para pecinta sepak bola Tanah Air.
Kali ini, Brigjen Pol Krishna Murti menyebut ada tiga klub yang berkompetisi di Liga 1 2018 yang paling bersih dari kasus pengaturan skor.
Tiga klub tersebut adalah PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung.
Mereka dibilang sebagai klub yang pelit ke wasit karena ogah memberikan 'sesuatu' ke perangkat pertandingan tertentu.
Itu sebabnya Brigjen Pol Krishna Murti menunjukkan rasa bangganya kepada PSM Makassar.
Wakil Satgas Antimafia Bola itu juga menuliskan caption yang menggambarkan rasa bangganya dan berikut isinya:
"Saya bukan orang Makasar. Saya orang Indonesia lahir di Ambon, Besar di Jakarta Malang dan Bandung. Tapi hari ini saya nyatakan, SAYA BANGGA KEPADA KALIAN PSM.. I LOVE YOU PSM EWAKO #kmupdates (Mudah2an suatu waktu saya bisa nonton bola bersama kalian di stdion kebanggaan Makasar) @psm_makassar."
"Maaf ini bukan bicara mafia, bukan bicara Satgas, bukan bicara gelar. Ini bicara bgmn Kalian menjaga SIRI’ di sepakbola.."
.
"AYO SUPPORTER SELURUH INDONESIA, AJAK PENGURUS KALIAN UNTUK JUJUR. INI SEPAK BOLA ADALAH HARGA DIRI KITA SEMUA. LEBIH BAIK KALAH TAPI JUJUR DARIPADA MENANG DG MENGGADAIKAN KEJUJURAN.. 2019 KITA BANGKIT SEMUA ..!!!!!"
Tulisan di atas disertai video semangat dari suporter PSM Makassar.
Prestasi PSM Makassar di jagat sepak bola Indonesia memang patut diacungi jempol.
Walau dalam dua tahun terakhir tidak meraih gelar juara Liga 1, tim Juku Eja menunjukkan konsistensinya dengan menunjukkan permainan berkelas.
Tahun lalu Marck Klok dkk hanya terpaut 1 poin dari juara Liga 1 2018, Persija Jakarta.
Sedangkan pada tahun 2017, PSM Makassar menempati posisi ketiga di bawah Juara Bhayangkara FC dan runner up Bali United.
Mantan Pemain PSM Makassar: Lebih Mahal Harga Diri Kami
Menanggapi pernyataan Brigjen Pol Krishna Murti, mantan pemain PSM Makassar, Aditya Putra Dewa pun mengaku bangga atas apa yang telah dibangun dan dijalankan manajemen PSM Makassar.
"Bangga saya jadi anak Makassar, lebih mahal harga diri kami orang Makassar daripada menjadi pemenang yang menghalalkan segala cara. Ku allei tallanga na toalia, taro ada taro gau. Sekali layar terkembang pantang biduk surut ke pantai, dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung," tulis Aditya Putra Dewa melalui akun instagramnya @ap_dewadhewy_28.
Sementara, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi mengatakan, pernyataan tersebut memang begitulah adanya.
"Yah seperti itulah kenyataannya, bahwa kami di PSM Makassar memang berusaha menghindari sesuatu yang berurusan dengan hal-hal demikian. Kita harus mulai dari yang kecil-kecil karena kalau yang kecil-kecil begini saja kita kerjakan bagaimana dengan yang besar," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (21/2/2019).
Ia menambahkan, dengan terbongkarnya proses pengaturan skor yang bahkan membuat PSM Makassar disebut-sebut menjadi korban adalah sebuah kejahatan yang sangat besar.
"Tentunya apa yang menjadi permasalahan sekarang itu sungguh merusak sepakbola kita, kan dari awal apapun yang ingin dicapai dengan cara haram pasti hasilnya tak akan baik pula," katanya menambahkan.
Segala hal yang menjadi kisruh di sepakbola saat ini menurut Appi merupakan andil dari kinerja PSSI.
"Komitmen kita dari awal adalah membangun sepakbola Indonesia, mulai di jajaran klub untuk berlaku fair play, tetapi harus diingat induk dari semua ini ada di Federasi (PSSI). Kalau Federasinya bagus, tegas dan memberikan jaminan ke klub dan menyakinkan ke klub bahwa tidak akan ada hal-hal yang menyimpang dari kompetisi maka saya pikir semuanya akan berjalan dengan baik," ujarnya
"Tetapi nyatanya kan ini semua sudah rusak, benar yang dikatakan oleh Akmal bahwa untuk membersihkan kolam yang kotor ini bukan cuma ikannya yang bakal diangkat tapi sampai air-airnya juga bakal hilang," kata Appi.
Appi juga menulis melalui akun Instagramnya, @appi_mika yang membuat pendukung PSM memberi komentar.
Tulisan itu, "TUAN TUAN ITU MENGHANCURKAN SEPAKBOLA INDONESIA".
Selintas, Appi memberikan komentar terkait tayangan acara di Mata Najwa melalui Trans 7 yang mengulas soal kasus mafia sepak bola Indonesia.(tribun-timur.com/bolasport.com)