Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Makanan yang Disajikan Berujung Keracunan Massal di Padivalley Gowa

Mereka dirawat di RSUD Syekh Yusuf, RS Faisal, Puskesmas Lurahmae, Puskesmas Pattallassang, serta Rumah Sakit Bahagia.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
ari maryadi/tribungowa.com
Puluhan warga korban keracunan makanan menjalani perawatan di IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Acara makan bersama Kedi Padivalley Golf Club yang digelar untuk mempererat silaturahmi berujung malapetaka.

Sebanyak 42 karyawan dan keluarga Kedi Padivalley Golf Club mengalami keracunan makanan dan mesti menjalani perawatan, Senin (18/2/2019) malam.

Mereka dirawat di RSUD Syekh Yusuf, RS Faisal, Puskesmas Lurahmae, Puskesmas Pattallassang, serta Rumah Sakit Bahagia.

Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengungkapkan, para kedi dan keluarganya mengonsumsi nasi dos dalam acara makan bersama di Aula Paddy Valley, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Senin (18/2/2019) siang.

Nasi dos ini berisi acar mentimun, telur, daging sapi rendang, sambal dan pisang. Selain itu terdapat makanan tambahan berupa jalangkote, lombok cair serta kue cantik manis.

"Beberapa jam setelah makan, para kedi dan keluarganya mengalami mual, muntah, sakit perut, hingga diare. Mereka dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit," beber Tambunan.

Aparat kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa sampel makanan untuk dilakukan penyelidikan. Polisi juga mengamankan pembuat catering, Arwini untuk dimintai keterangan.

"Kami juga memperoleh keterangan tambahan dari beberapa pegawai yang turut hadir, ada beberapa makanan yang sudah basi namun tetap disajikan," tandas AKP M. Tambunan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gowa dr Hasanuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke beberapa rumah sakit untuk mengetahui kondisi para korban.

Hasilnya di Rumah Sakit Luramay terdapat 6 pasien, Rumah Sakit Bahagia juga ada 6 pasien. Awalnya mereka sakit perut, muntah, pusing, sebagian diare ada yang tidak.

"Kami dari Dinkes berupaya semua yang diduga keracunan masuk di puskesmas sebelum dirujuk," kata dr Hasanuddin.

Tim survey land juga sudah mengambil makanan untuk sampel laboratorium dan akan dikirim ke Balai POM untuk mengetahui hasil yang lebih akurat.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved