Diskon Tarif Listrik, Akademisi Unhas: Kok, Dekat-dekat Pilpres?
Menanggapi hal tersebut, dosen Fakultas Ekonomi Unhas, Anas Iswanto Anwar Makatutu menuturkan, langkah itu sudah tepat.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan insentif berupa diskon kepada pelanggan dengan daya 900 VA Rumah Tangga Mampu (RTM) mulai (1/3/2019).
Supervisor Humas PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselbar, Eko Wahyu Prasongko menuturkan, ini merupakan insentif yang diberikan karena adanya efisiensi di golongan ini, serta terjadinya penurunan harga minyak dan kurs dollar.
"Tidak hanya penurunan harga sebagian material yang digunakann untuk perbangkit listrik pakai kurs dollar, tetapi karena kita bisa melakukan efisiensi di berbagai bidang makanya biaya pemeliharaan juga bisa kita turunkan, termasuk penurunan susut jaringan," kata Eko via pesan WhatsApp, Rabu (19/2/2019).
Menanggapi hal tersebut, ekonom Unhas, Anas Iswanto Anwar Makatutu menuturkan, langkah itu sudah tepat.
"Soal alasan efisiensi PLN sehingga memberi diskon itu kabar baik," kata Anas via WhatsApp, Rabu (19/2/2019).
"Namun, sebaiknya yang diberi insentif besar kepada usaha rumah tangga UMK (Usaha Mikro dan Kecil)," lanjutnya.
Hal itu, tidak lain untuk menstimulasi dan mendorong biaya produksi. Sehingga bisa kompetitif.
"Bisa juga politis kan. Kok pemerintah melakui PLN ini baru beri diskon sekarang. Padahal dengan alasan kurs sudah lama dollar turun," kata Kepala Prodi Doktor Ilmu Ekonomi Unhas itu.
Hal ini tentu jadi polemik. "Apalagi, inikan dekat-dekat Pilpres," ujarnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @fadhlymuhammad