Tuntut Perbaikan Jalan, Pemuda Benteng Gantarang Kembali 'Seruduk' Kantor Bupati Bulukumba
Unjuk rasa Pemuda Desa Benteng Gattareng diwarnai dengan aksi saling dorong dengan anggota Satpol PP.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Unjuk rasa Pemuda Desa Benteng Gattareng, Kecamatan Gantarang, di Kantor Bupati bulukumba, Senin (18/2/2019), diwarnai dengan aksi saling dorong dengan anggota Satpol PP.
Hal tersebut dipicu lantaran pengunjuk rasa memaksa masuk ke kantor Bupati bulukumba, di Jl Jend Sudirman, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu.
Sebelumnya, Pemuda Benteng Gattareng telah melakukan aksi serupa di Kantor DPRD bulukumba, pun di Kantor Bupati, beberapa waktu lalu.
Baca: Kapolres Tana Toraja Beri Penghargaan 12 Personel Berprestasi
Baca: H-2, Persiapan HUT ke-59 Barru di Lapangan Sumpang Binangae Sudah 80 Persen
Baca: Dana Desa Luwu Utara Tahun 2019 Rp 247,9 Miliar
Namun saat itu, pengunjuk rasa hanya kembali dengan tangan hampa.
Aksi unjuk rasa Pemuda Benteng Gattareng tersebut, menuntut perbaikan jalan penghubung dari Borongloe Timur menuju Bontorita, untuk segera dilakukan.
Pasalnya, jalan tersebut merupakan jalur utama para petani saat mengangkut hasil pertanian mereka.
"Apa susahnya menemui kami. Kami hanya ingin kejelasan. Kenapa jalan di Borongloe tak pernah tersentuh perbaikan," teriak orator, Hendra Wiranto, saat meminta Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, menemui peserta aksi.
Sayangnya, dalam aksi tersebut, pengunjuk rasa tak dapat bertemu langsung dengan AM Sukri Sappewali.
Bupati dua priode itu dikabarkan tak berkantor karena mengalami gangguan kesehatan.
Aksi unjuk rasa sempat terhenti, lantaran Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto, yang hendak menemui para pengunjuk rasa, sedang mengikuti rapat penting.
Karena tak ingin mengganggu jalannya rapat, para pengunjuk rasa dengan legawa menunggu hingga rapat selesai.
Hingga pada akhirnya, menjelang Salat Ashar, Tomy Satria kemudian menemui peserta aksi di Loby Kantor Bupati Bulukumba.
Di depan peserta aksi, Tomy menjelaskan, bahwa jalan Borongloe Timur menuju Bontorita, telah masuk dalam perencanaan.
Dalam waktu dekat ini, sebagian jalan menuju desa tersebut bakal dikerjakan.
"Waktu perencanaan (anggaran) dari kementerian, jalan ini sudah jadi prioritas. Asumsi kita tahun 2019, kita berharap dapat anggaran Rp 80 miliar, tapi kenyataannya yang disetujui hanya Rp 26 miliar," jelas Tomy.