Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebuah Pulau di Rusia Diserbu Beruang Kutub! Invasi Pemukiman Cari Makan, Diumumkan Keadaan Darurat

Sebuah Pulau di Rusia Diserbu Beruang Kutub! Invasi Pemukiman Cari Makan, Diumumkan Keadaan Darurat

Editor: Arif Fuddin Usman
cbc.ca
Beruang kutub yang invasi pemukiman warga untuk mencari makan 

Sebuah Pulau di Rusia Diserbu Beruang Kutub! Invasi Pemukiman Cari Makan, Diumumkan Keadaan Darurat

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemanasan global bukanlah isu yang digembar-gemborkan. Karena memang nyata buktinya.

Salah satunya adalah kondisi Beruang Kutub yang bermigrasi ke daerah pemukiman warga.

Sesuai namanya, Beruang Kutub, umumnya hidup di kutub dan berkeliaran di daratan beku.

Baca: Belum Finalisasi di snmptn.ac.id, Ingatkan Kepala Sekolah! LTMPT Perpanjang Pendaftaran SNMPTN 2019

Baca: Siapa Jurnalis Senior yang Melarang Nonton ILC? Ini Pengakuan Rocky Gerung & Reaksi Karni Ilyas

Mereka berburu anjing laut atau ikan-ikan untuk dijadikan makanan alami mereka.

Namun, karena perubahan iklim yang makin parah terjadi belakangan ini, menyebabkan es di Antartika di kutub utara mencair dengan cukup signifikan.

Sehingga para beruang kutub ini pun mulai berpindah tempat atau migrasi akibat mengalami kelaparan.

Karena dari sebelumnya banyak daerah yang membeku kini mencari, hingga mereka sulit mendapatkan ikan di area yang sudah mencair.

Menuju Pemukiman

Fakta terbaru. sekitar 52 beruang kutub terlihat berkeliaran dekat Belushya Guba (bagian dari kawasan Novaya Zemlya), Rusia.

Daerah tersebut adalah wilayah atau desa di bagian utara Rusia yang memiliki populasi kurang lebih 2000 orang.

Baca: VIDEO: Menegangkan! Pria Ini Dihadang Beruang Buas di Alam Liar, Lihat Endingnya

Baca: Beruang Teror Warga Kampung Belumay

Beberapa beruang kutub ditemukan tengah mengais makanan di tempat pembuangan sampah.

Bahkan ada yang memasuki gedung perkantoran dan perumahan warga.

Jika terus menerus mengonsumsi makanan yang nggak layak, kondisi tubuh beruang-beruang tersebut tentunya akan memburuk.

Untuk beruang betina dapat berimbas ke sistem reproduksinya.

Mengganggu Warga

Invasi beruang kutub ini juga membuat aktivitas warga terganggu.

Para orang tua juga takut mengizinkan anak mereka pergi ke sekolah.

Baca: Beruang Masuk Mal, Pengunjung Panik

Baca: Nenek 82 Tahun Tewas Diserang Beruang

Lembaga survei geologis asal Amerika menyatakan, memprediksi beruang kutub akan musnah hingga 2050.

Jumlahnya diprediksi 2/3 populasi beruang kutub dapat musnah akibat menipisnya daratan beku.

Oleh sebab itu, warga telah diberikan peringatan untuk tidak berburu atau menembak beruang yang berkeliaran.

Alasannya tentu agar jumlah beruang kutub tersebut tidak semakin berkurang.

Sejak Desember 2018

Akivitas beruang ini mulai meningkat sejak bulan Desember lalu, dan mereka menjadi makin agresif.

Para beruang kutub bahkan menyerang orang-orang dan masuk ke rumah-rumah.

Baca: Sekeluarga Beruang Pesta Bir di Norwegia

Baca: VIDEO: Menegangkan! Pria Ini Dihadang Beruang Buas di Alam Liar, Lihat Endingnya

Sebagai tindakan antisipasi, pemerintah telah mengirimkan tim ahli dan satuan tugas khusus ke pulau itu.

Tenaga ahli tersebut ditugaskan untuk memantau situasi dan melindungi warga.

Beberapa waktu juga dikabarkan seekor beruang kutub yang kelaparan dengan bondisi tubuh kurus kering, ditemukan di daerah utara.

Dikutip dari liputan6, seorang fotografer dari National Geographic, Paul Nicklen, merekam aksi beruang tersebut.

Miris, tubuhnya kurus, kering kerontang dan lemah lunglai.

Untuk berjalan saja, ia seperti tak mampu menopang badannya.

Kelaparan Akut

Nicklen, yang juga seorang ahli biologi, menduga bahwa kondisi menyedihkan itu efek dari perubahan iklim.

Nicklen merekam hewan dengan nama Latin Ursus maritimus tersebut saat melakukan ekspedisi di Pulau Baffin, di sebuah pantai lepas di utara Kanada.

Baca: Daftar Pemain Arema yang Diprediksi Absen Lawan Persib Bandung di Babak 16 Besar Piala Indonesia

Baca: Daftar Tokoh Pindah Dukungan dari Prabowo ke Jokowi, Termasuk Jenderal dan Eks Danjen Kopassus

Kamera yang dibawanya merekam si beruang kutub yang sedang mengais-ngais makanan dari dalam tong tua.

Ia lalu menemukan sepotong daging yang -- sepertinya -- busuk. Kondisi geografis di tempat itu juga terlihat gersang.

Padahal, Pulau Baffin letaknya tak jauh dari Greenland.

Lantaran es di daerah tersebut telah mencair drastis akibat pemanasan global, beruang kutub di daerah itu menderita kelaparan akut.

Nicklen pernah melihat lebih dari 3.000 beruang di alam liar.

Ia dan tim ekspedisinya mengira, kematian beruang itu tinggal menghitung jam, sesaat setelah mereka melihatnya.

Baca: Ingin Hidup Lebih Baik, Baca Buku Karya Onggy Hianata Value Your Life

Baca: Zaskia Gotik Akan Nyanyi di Malam Puncak HUT ke-445 Kabupaten Sinjai

Awalnya, Nicklen berniat ingin membantu beruang kutub malang itu.

Namun, apa pun yang ia lakukan justru akan menambah penderitaan si beruang.

"Aku tak ingin berjalan mendekatinya," kata Nicklen kepada National Geographic, seperti dikutip dari VICE, Sabtu (9/12/2017).

"Lalu membiusnya dengan senapan obat penenang dan merawatnya atau memberinya 400 pon (181 kilogram) daging olahan," jelasnya. (*)

(Ricky Nugraha / Source : nationalgeographic.grid.id)

Artikel ini telah tayang di HAI-online.com dengan Judul "Perubahan Iklim Makin Nyata: Kini Beruang Kutub Invasi Pemukiman Warga Gara-gara Es di Antartika Mencair"

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved