Liga Spanyol
Gegara Selebrasi, Bintang Real Madrid Terancam Larangan Tampil 12 Laga. Lihat Video Cuplikan Golnya!
Pada awalnya otoritas Liga Spanyol melaporkan hal ini ke Komite Kompetisi, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Striker Real Madrid, Gareth Bale, terancam hukuman larangan bertanding 12 kali di Liga Spanyol.
Penyebabnya, striker timnas Wales itu melakukan selebrasi yang tidak lazim pada laga panas lawan tim sekota, Atletico Madrid, di Liga Spanyol.
Gegara selebrasinya itu, Gareth Bale mendapat sorotan. Bukan hanya dari fans Atletico Madrid, tapi juga operator Liga Spanyol atau La Liga.
Baca: Pelajari Kisi-kisi Ujian Nasional atau UNBK 2019 SMA, SMP dan SD: Ini Jadwal Lengkapnya
Baca: Mulan Jemeela Tak Mau Kalah dari Maia Estianty, Istri Ahmad Dhani Itu Sebut Dirinya Bunda
Baca: Hotman Paris Tanya Undangan Nikah Syahrini dan Reino Barack, Apa Jawabannya Kira-kira?
Tapi, ancaman hukuman larangan berlaga 12 kali yang mungkin dijatuhkan La Liga kepada Gareth Bale, menimbulkan banyak tanda tanya.
Kasus ini berawal dari laga derby Madrid. Pada laga jornada ke-23 tersebut, 9 Februari 2019 lalu, Gareth Bale mencetak gol ketiga dan membuat Real Madrid menang 3-1.

Seperti lazimnya pemain yang mencetak gol, Gareth Bale merayakan golnya. Tapi, kali ini selebrasinya tidak biasa.
Mantan pemain Tottenham Hotspur ini melakukan selebrasi dengan menempelkan telapak tangan kiri di perpotongan siku kanan, sementara tangan kanannya digerakkan turun untuk menjepitnya.
Gestur ini di Spanyol biasa disebut dengan Corte de Mangas, memiliki makna kasar, dan diarahkan ke para pendukung Atletico Madrid.
Padahal, biasanya Gareth Bale melakukan selebrasi dengan jari membentuk simbol hati atau berlari sambil merentangkan kedua tangannya.

Pihak La Liga Spanyol kemudian menyelidiki hal ini dan mengatakan bisa menjatuhkan hukuman empat sampai 12 laga larangan berlaga untuk sang pemain.
Meski begitu, kasus ini menuai banyak tanda tanya.
Pada awalnya otoritas Liga Spanyol melaporkan hal ini ke Komite Kompetisi, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Biasanya, langkah yang diambil pihak La Liga untuk kejadian semacam ini adalah melaporkan ke Komite Anti-kekerasan yang hampir semua kasusnya berujung pada sanksi denda, bukan larangan bertanding.
Tak hanya Real Madrid, pihak Federasi Sepak Bola Spanyol juga kaget dengan langkah La Liga yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
LIHAT CUPLIKAN GOL-GOL DERBY MADRID
Media Spanyol yang berbasis di Kota Madrid, Marca, mengatakan setidaknya ada dua alasan mengapa pihak otoritas Liga Spanyol melakukan langkah tak wajar ini.
Pertama, otoritas La Liga ingin menggunakan pemain Real Madrid untuk memberikan contoh kepada pemain lain.
Andai pemain dengan nama besar seperti Gareth Bale dan di klub besar, maka efeknya bisa didengar semua kalangan dan hal serupa tak akan terulang.
Alasan kedua, yang mungkin adalah karena adanya persaingan panas antara dua pria, Florentino Perez dan Javier Tebas.
Perez adalah Presiden Real Madrid yang kerap bertukar komentar panas dengan Presiden La liga, Javier Tebas.
Kini Gareth Bale dan Real Madrid tinggal menunggu Carmen Perez sebagai satu-satunya orang yang bertugas dalam kasus Gareth Bale dan berhak memberikan hukuman kepada sang pemain. (*)