Dulu Pebalap Rally Internasional, Ini Kesibukan Subhan Aksa Sekarang
Indonesia tercatat pernah memiliki pebalap rally bertalenta asal Sulawesi Selatan. Dialah Subhan Aksa, putra dari Founder Bosowa, Aksa Mahmud.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indonesia tercatat pernah memiliki pebalap rally bertalenta asal Sulawesi Selatan. Dialah Subhan Aksa, putra dari Founder Bosowa, Aksa Mahmud.
Subhan beberapa kali menjuarai kejuaraan rally di Indonesia, hingga mancanegara. Ia bahkan pernah berpartisipasi dan meraih podium di ajang World Rally Championship (WRC) 2, satu tingkat di bawah kelas tertinggi, WRC.
WRC merupakan ajang balap rally tertinggi di dunia, yang diikuti pebalap-pebalap top mancanegara, sebut saja juara dunia Sebastien Loeb dan Sebastien Ogier.

Baca: Pernah Ditantang Jokowi soal Bocornya Anggaran Rp 500 T, Prabowo: Banyak Sekali Bukti di KPK dan BPK
Baca: Prokontra KH Hanief Keberatan Prabowo Jumatan di Masjid Agung, Sebar Pamflet Hingga Reaksi Tim No 2
Baca: Lowongan Kerja PT KAI untuk Lulusan SMA Sederajat, Gaji Rp 6,5 Juta, Segera Daftar, Sisa 2 Hari
Kini, Subhan Aksa tak lagi bergelut di dunia balap. Ia lebih banyak mengurus perusahaan dan juga keluarganya. Seperti diketahui, Subhan telah menikahi pebalap wanita Alexandra Asmasoebrata dan kini dikaruniai anak berusia dua bulan.
Saat berkunjung ke Tribun Timur, Subhan menceritakan bagaimana Ia mengisi hari-harinya bersama keluarga. Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulsel ini juga mengungkapkan rutinitasnya saat ini setelah tak lagi bergelut di dunia balap.
1. Apa kesibukan Anda saat ini?
Sebenarnya kami baru punya bayi umur dua bulan, jadi sekarang lebih banyak waktu saya dihabiskan bersama keluarga, urus anak sama istri. Sambil tentunya mengurus IMI Sulsel.
2. Apakah masih sering balapan?
Balapan sudah engak, istri juga. Kami lagi fokus ke anak dulu, istri saya baru satu kali kerja keluar rumah sejak melahirkan, dia kan banyak public speaking juga. Kami sekarang fokus merawat anak dulu.
3. Apakah ada kerinduan untuk kembali ke sirkuit?
-Kerinduan kembali ke lintasan balap pasti ada, ada rasa sportifitas dan urgensi untuk bertanding. Memang ada rasa kangen untuk kembali ke dunia balap, tapi untuk sekarang, seperti saya bilang saya hanya fokus ke keluarga saya dulu.
4. Apa suka duka yang anda rasakan saat jadi pebalap?
Suka dukanya pasti banyak, namanya juga pertandingan, kita kadang di atas, kadang di bawah. Cuma memang saya sangat rindu dengan kompetisinya.
5. Apa momen paling anda kenang?
Momen yang saya ingat, saya berhasil naik podium di kejuaraan dunia tahun 2012. Saya balapan di level dua kejuaraan WRC itu, itu tak bisa saya lupakan.
6. Bagaimana Anda melihat perkembangan pebalap muda asal Sulawesi Selatan?
Potensi pebalap kita masih ada, cuma memang pebalap-pebalap kita ini cepat sekali puncaknya. Tapi kita harapkan mereka mau menggandeng adik-adiknya untuk lebih banyak lagi pebalap Sulsel yang berprestasi di kancah internasional.
7. Apa yang perlu dibenahi bersama: IMI, pemerintah dan swasta untuk mengembangkan potensi pebalap muda di Sulawesi Selatan?
Saat ini yang dibutuhkan adalah fasilitas. Saya selalu sampaikan soal fasilitas, karena ada beberapa daerah yang sudah punya sirkuit permanen, itu tingkat balap liarnya langsung turun, dan ini yang sebenarnya mau kita fasilitasi.
Anak-anak ini kita beri tempat untuk melampiaskan emosinya, talentanya. Kalau mereka tak punya sirkuit, mereka tak bisa melampiaskan itu, dan akhirnya turun balapan liar di jalan. Itu yang kita harapkan dari pemerintah, kita harus kerja sama untuk mengurangi ini, harus ada sirkuit.
8. Saat ini sudah berapa total jumlah anggota IMI Sulsel?
Anggota IMI Sulsel yang terdaftar online ada sekitar 800 orang, kita pendaftar onlone tertinggi di Indonesia, cuma di daerah lain banyak yang belum daftar online. Makanya sekarang kita tekankan anggota untuk daftar online.
9. Bagaimana persiapan rencana IMI menggelar e-sport atau kejuaraan balap online? Bagaimana makenismenya?
Kita sekarang telah membentuk komisi baru olahraga online, karena peminatnya tinggi sekali, dan paling penting adalah ini sudah jadi industri. Kami dari IMI akan buat kejuaraan nasional balap mobil online, ini akan kita coba cari bibit dari kejuaraan ini. Kita agendakan tahun ini, karena kita baru bentuk komisinya, kita akan cari bentuknya dulu.
10. Bagaimana kesiapan IMI Sulsel menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang?
PON masalahnya karena baru dibentuk peraturan. Peraturannya baru kita terima pekan lalu, sehingga kami sebenarnya masih membutuhkan kejelasan detailnya, karena banyak pebalap-pebalap ini yang siap dari Sulsel, cuma kita harus lihat dulu, karena juga harus menyesuaikan dengan budgetnya juga.
11. Bagaimana kabarnya anak anda? Bagaimana rasanya memiliki anak yang masih bayi dan berapa lama waktu anda luangkan bersama si kecil?
Sekarang karena anak masih bayi, saya banyak sekali luangkan waktu untuk anak saya, karena saya urusnya cuma berdua dengan istri, sehingga otomatis saya cari banyak waktu untuk anak.
12. Kelak jika anak Anda sudah besar dan ingin juga mengikuti jejak ayah dan ibunya sebagai pebalap nasional, apa yang akan anda lakukan?
Saya sama istri sama-sama tahu batasannya, kalau anak saya mau jadi pebalap juga nantinya, yah kami tentu akan dukung, kami tak akan paksakan dia sesuatu hal, kecuali kalau dia benar-benar suka itu.
13. Sebagai pebalap dan pengusaha yang sibuk, tentu selalu harus fit. Nah bagaimana Anda menjaga kesehatan?
Saat ini saya kurang jaga kondisi karena habis operasi, cuma baru mulai lagi karena badan mulai naik. Saya selalu menjaga langkah setiap hari, saya harus capai lebih dari 7000 langkah, karena belakangan banyak duduk di kantor, saya rasa kurang bergerak.
14. Adakah makanan dan minuman khusus yang rutin Anda konsumsi untuk menjaga kebugaran?
Jadi saya selalu mencoba bergerak, baik itu sebelum atau sesudah dari kantor. Perbedaanya di Makassar sekarang sering hujan, jadi saya banyak olahraga dalam ruangan, kalau di Jakarta saya banyak jalan kaki menuju kantor, turun tidak langsung di depan kantor, tapi jalan dulu. Pulang juga begitu.
15. Sekarang lebih sering di Jakarta atau Makassar?
Saya lebih sering di Makassar sih, tapi bolak-balik. Cuma karena lagi padat rutinitas di awal tahun ini, jadi agenda lebih banyak juga di sana.
15. Pesan Anda kepada para millenial dan mereka yang berminat menjadi pebalap, dan apa pula pesan Anda terhadap mereka yang ingin bergerak sebagai pengusaha?
Untuk jadi pebalap yang dibutuhkan bukan hanya talenta, tapi juga niat dan usaha. Kadang talenta banyak didapat dari usaha dan berlatih. Ini yang kita harapkan, dan semua pekerjaan yang kita jalani harus dicintai karena jika sudah tak cintai dan sukai bidang yang dijalankan, pasti tak akan hidup lebih tenang, itu paling penting.
Niatkan, lalu usaha dan jalankan dengan tidak mengeluh. Kalau anda mengeluh artinya anda sudah tidak senang dengan bidang itu, harus cari bidang lain. (*)
laporan Wartawan Tribun Timur @Fahrizal_syam
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
(*)