Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presiden Jokowi Kirim Dokter Kontroversial untuk Ani Yudhoyono, Berikut 5 Hal Terkait Dia

Presiden Jokowi mengirim dokter kepresidenan, Terawan Agus Putranto ke Singapura untuk perawatan Ani Yudhoyono.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS/HO/ANUNG ANINDITO
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengusap kepala istrinya, Ani Yudhoyono yang tengah menjalani perawatan di National University Hospital, Singapura, Selasa (12/2/2019). Ibu Negara ke-6, Ani Yudhoyono terindikasi menderita penyakit kanker darah sehingga harus menjalani perawatan intensif. 

Nama dokter Terawan pernah jadi topik palin dicari di Google karena sempat dianggap telah melanggar kode etik dengan metode "cuci otak".

Hal ini membuat Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyerukan upaya penyelamatan dokter Teriawan.

Abrizal Bakrie mengungkap metode yang digunakan dokter Terawan sudah menolong dan terbukti mampu mencegah maupun mengobati ribuan penderita stroke.

Hal itulah yang kemudian membuat nama dokter Teriawan kemudian menjadi trending  di Google.

2. Sembuhkan 40 Ribu Orang Melalui Metode "Cuci Otak"

Kemampuan dokter Teriawan mencuci otak demi kesembuhan pasien menuai kontroversi.

Meski begitu, metode Cuci Otak yang dilakukan dokter Teriawan nyatanya pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.

Dokter Teriawan asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke ini sejak tahun 2005.

"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," katanya mengimbuh.

Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti kevalidan metode yang diterapkannya itu.

Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak'dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).

3. Dokter yang Cerdas

Dokter Terawan termasuk dokter yang cerdas karena kemampuannya menyembuhkan penyakit stroke sudah banyak diakui.

Meski sempat menolak menjelaskan di forum ilmiah kepada sesama sejawat kedokteran demi keamanan dan menghindari penyalahgunaan metode cuci otak tersebut.

Dokter Terawan akhirnya mengungkap yang sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved