WASPADA Google Translate Bisa Jadi Kedok Hacker Curi Data, Gini Cara Kerjanya
Seiring dengan kecanggihan zaman dengan layanan internet tanpa batas ini, masyarakat perlu waspada terhadap aktivitas cyber crime.
TRIBUN-TIMUR.COM - WASPADA Google Translate Bisa Jadi Kedok hacker Curi Data, Gini Cara Kerjanya
Seiring dengan kacanggihan zaman dengan layanan internet tanpa batas ini, masyarakat perlu waspada terhadap aktivitas kejahatan di dunia maya atau Cyber Crime.
Sejumlah pakar digital memanfaatkan keahliannya untuk meretas data seseorang yang terintegrasi online.
Banyak cara kelompok 'rampok digital' ini mengambil datamu yang tak jarang merugikan secara materil.
Baca: Benarkah? Harga Tiket Pesawat Sudah Turun, Keterangan Kemenhub, Cek dan Beli Segera
Baca: Sediakan Payung, Enrekang Bakal Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini
Baca: Orangtua Wajib Waspada! Inilah 16 Ponsel dengan Radiasi Tinggi Bahaya bagi Anak Ada Xiaomi & iPhone
Seperti kelompok satu ini, memanfaatkan layanan penerjemah 'Google Translate' untuk mencuri data pengguna.
Praktik ini terdeteksi dan dilaporkan oleh peneliti Akamai Security, Larry Cashdollar.
Pencurian data tersebut menggunakan metode phising, di mana peretas menyebar tautan berbahaya ke email korban.
Tautan itu disertai embel-embel menggiurkan dan jika ditekan, pengguna akan masuk ke situs Google Translate.
Peretas bersembunyi di balik URL Google Translate agar terkesan lebih meyakinkan.

Selanjutnya, pengguna diminta untuk masuk (log in) kembali ke akun Google mereka, dan dari situlah pencurian data terjadi.
Trik semacam ini lebih mudah terdeteksi jika korban membuka tautan via desktop.
Pasalnya, URL Google Translate hasil modifikasi peretas yang tampak pada toolbar, berbeda dari yang asli.
Pengguna yang peka dan lihai akan langsung mengetahui bahwa mereka sedang ditipu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (12/2/2019), dari ZDNet.
Namun, jika pengguna membuka tautan dari aplikasi Gmail di smartphone, URL-nya tak terlalu kentara.
Tercapailah tujuan sang peretas untuk mencuri data demi kepentingan mereka.

Baca: Web ssp3k.bkn.go.id Diprediksi Bisa Diakses Hari ini: Berikut Cara Buat Akun Daftar Online PPPK/P3K
Baca: Benarkah? Harga Tiket Pesawat Sudah Turun, Keterangan Kemenhub, Cek dan Beli Segera
Baca: Begini Harapan Manager Amaris Hotel Pettarani untuk Tribun Timur
Google bergegas angkat bicara soal metode phising ini.
Sang raksasa mesin pencari mengklaim telah memblokir situs-situs yang berhubungan dengan phising tersebut.
“Kami mengetahui ada upaya phising dan telah memblokir semua situs mencurigakan secara tuntas. Jika ada pengguna yang menjadi target situs phising tertentu, bisa melaporkan ke safebrowsing.google.com dan bakal kami tindak lanjut,” kata perwakilan Google.
Baca: VIDEO Manajemen PT Eastern Pearl Flour Mills: Semoga Tribun Terus Mencerdaskan
Baca: Kisah Artis Cantik Bella Saphira Tinggalkan Dunia Hiburan dan 6 Tahun Setelah Dinikahi Jenderal TNI
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Google Translate Bisa Jadi Kedok "Hacker" Curi Data ", https://tekno.kompas.com/read/2019/02/12/07072827/google-translate-bisa-jadi-kedok-hacker-curi-data.