Curhat Fika Fawzia Setelah Putuskan Berhenti Jadi Asisten Susi Pudjiastuti
Asisten Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Fika Fawzia berhenti. Fika Fawzia asisten
TRIBUN-TIMUR.COM - Asisten Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Fika Fawzia berhenti.
Fika Fawzia asisten Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan dirinya sudah tak lagi bekerja dengan Susi Pudjiastuti.
Hal itu ia ungkapkan melalui Instagram miliknya, @ffawzia07, Selasa (29/1/2019) lalu.
Melalui posting-annya pula, Fika Fawzia memberikan curahan hatinya selama bekerja bersama Susi dan rekan di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ia juga mengunggah foto lamanya saat masih bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut.
Fika Fawzia bercerita pengalamannya yang selalu menemani Susi Pudjiastuti mulai di kantor hingga kunjungannya ke beberapa wilayah perairan.
Berikut ini curahan hati dari Fika Fawzia melalui Instagram miliknya.
"Menghitung hari — akhir bulan ini adalah terakhir saya bekerja untuk Ibu Susi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan."
"Foto ini diambil pada bulan Mei 2018, tapi inilah gambaran keseharian saya mencoba mengatur ketidakteraturan dengan rambut tidak beraturan (tidak sedikit yang abu-abu karena berumur, memerah karena melaut)."
"Sebagai latar tampak layar keberadaan kapal ikan Indonesia yang dapat diakses secara transparan melalui platform yang dipuji Leonardo Dicaprio, begitu juga layar media sosial dan media daring yang terpantau agar pembuat kebijakan dapat melihat cuitan, keluhan, dan tanggapan warganet."
"Empat tahun saya membantu di balik layar sosok pemimpin perempuan yang luar biasa, dan merupakan suatu kehormatan untuk bisa mendapatkan kesempatan seperti ini."
"Terima kasih, dan perkenankan saya melanjutkan petualangan dan pembelajaran hidup saya berikutnya," tulis Fika Fawzia.
Setelah mengungah posting-an tersebut, selang dua hari kemudian Fika Fawzia kembali mengunggah papan yang bertuliskan inisial-inisial.
Fika Fawzia mengatakan dalam pekerjaannya, ia tak pernah bekerja sendirian.
Diketahui papan yang bertuliskan inisial nama tersebut merupakan papan peringatan bagi rekanan agar selalu disiplin dalam bekerha.
Ia juga mengucapkan terima kasih serta memberikan pesan pada rekan kerjanya.
"Saya tidak pernah bekerja sendiri."
"Dalam menjalankan tugas saya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada sekumpulan anak-anak muda (baik umur ataupun jiwanya) yang sedikit gila meninggalkan kenyamanan dunia korporat dan bergabung bersama saya."
"Sehari-hari kami berkutat dengan disposisi, regulasi, ataupun sasi-sasi yang kaku dalam birokrasi, kami membantu agar para pembuat kebijakan di Kementerian tetap amanah dan terang dalam mendapatkan informasi."
"Karena kami kerja dalam satu ruangan open office layaknya startup masa kini, ini adalah papan pencatat angka bila ada kertas, dokumen, sampah ataupun gelas yang tertinggal di meja."
"Bila sudah sampai minus lima, sang pelaku harus mentraktir makan atau minum satu tim agar angkanya kembali ke nihil."
"Kerja keras dan disiplin, tapi jangan lupa untuk menikmati keindahan lainnya dalam hidup ini."
"Semoga nilai-nilai positif yang saya bagi dapat mengakar kepada kalian, dan maafkan saya pamit terlebih dahulu agar kalian mendapatkan sinar untuk tumbuh tanpa bayangan."
"Terima kasih, terima kasih atas kebersamaannya," tulis Fika Fawzia.
Diketahui, Fika Fawzia sempat menjadi pembicaraan karena kecantikannya yang selalu mengikuti ke manapun Susi Pudjiastuti bertugas.
Dikutip dari Grid.ID, Fika Fawzia merupakan wanita lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 2008.
Ia juga sering mengunggah kebersamaannya bersama Susi Pudjiastuti ketika berada di laut lepas.
Tak jarang kebersamaannya itu juga ia unggah melalui akun Instagramnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Curhat Asisten Susi Pudjiastuti setelah Putuskan Mundur seusai 4 Tahun Kerja: Atur Ketidakteraturan, http://wow.tribunnews.com/2019/02/10/curhat-asisten-susi-pudjiastuti-setelah-putuskan-mundur-seusai-4-tahun-kerja-atur-ketidakteraturan?page=all.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Bobby Wiratama