Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Alasan Kader & Caleg PSI Ramai-ramai Mundur di Parepare, Duit Partai hingga Ada yang Amburadul

Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-fakta terkait Caleg dan pengurus PSI Kota Parepare mundur

Penulis: Mulyadi | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/MULYADI
Sejumlah kader dan Caleg PSI Kota Parepare mengundurkan diri. Salah satu kader PSI yang mundur, Aditya Putra didampingi sejumlah kader lain, Selasa (5/2/2019). 

"Setiap daerah masing-masing punya kultur berbeda-beda, baik pemahaman agamanya, dan lainnya. Keluarga juga mempertanyakan kenapa PSI begitu," kata Ridwan.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulsel Fadhli Noor, menanggapi mundurnya kader sekaligus caleg PSI Bone dan Gowa.

Menurut Fadhli Noor, mundur dalam partai politik biasa saja. Ia mengaku tidak khwatir jika dua kader PSI di Sulawesi mundur.

"Mundur biasa saja. DPD Gowa memang vakum sudah lama sambil menunggu DPW menyiapkan pengganti," kata Fadhli, Senin (17/12/2018).

Fadhli mengatakan, saat ini DPW PSI Sulsel sudah menyiapkan pengganti. Alasan itulah membuat mereka mundur.

"Saat ini sudah ada pengganti sehingga ybs mengundurkan diri untuk proses organisasi selanjutnya. Dia caleg propinsi," ungkapnya.

Fadhli menambahkan, selama ini Ridwan tidak bergerak di Daerah Pemilihan (Dapil) II Sulsel, Gowa dan Takalar.

"Selama ini juga tidak bergerak, tapi 8 caleg lain di dapilnya bergerak semua. Kita tidak terlalu khawatir dampak elektoralnya," jelasnya.

Mundur Gegara Larangan Poligami

Ketua DPC Kec.Cina Partai Solidaritas Indonesia yang juga Calon Anggota DPRD Kab.Bone Dapil 2 No.urut 4, Nadir Amir
Ketua DPC Kec.Cina Partai Solidaritas Indonesia yang juga Calon Anggota DPRD Kab.Bone Dapil 2 No.urut 4, Nadir Amir (CITIZEN REPORTER)

Salah satu kader PSI di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nadir Amir, memilih mundur dari PSI.

Nadir Amir mundur karena tidak setuju larangan poligami oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie.

"Pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum di Festival 11 kemarin di Surabaya itu sangat kontroversial bagi saya, terus terang saya menolak.

Alasan pertama karena poligami sudah ada pada zaman nabi," katanya dalam keterangan tertulis ke Tribun Timur, Kamis (13/12/2018).

"Alasan kedua karena Bapak saya sendiri sampai sekarang punya istri 4. Jelas itu poligami.

Maksud saya ya kalau tidak mau atau tidak suka, tidak usah di larang-larang kadernya untuk menolak poligami," ujarnya menambahkan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved