Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengguna iOS Kini Bisa Kunci WhatsApp Pakai Pemindai Wajah dan Jari, Begini Caranya

Setelah beredar melalui rumor, fitur biometrik terbaru bagi pengguna WhatsApp akhirnya diluncurkan bagi pengguna, meski masih bersifat beta tester.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews
ilustrasi WhatsApp (WA) 

Jika sedang tak ingin membuka WhatsApp, pengguna pun bisa membalas pesan dan menjawab telepon WhatsApp dari notifikasi di "Lock Screen", meskipun terlindungi teknologi biometrik ini.

Ingin menikmati fitur biometrik ini? Pengguna dengan perangkat iOS bisa memperbarui WhatsApp ke versi 2.19.20.19 melalui App Store.

Meski sudah meluncur di platform iOS, fitur biometrik serupa (fingerprint) untuk WhatsApp versi Android dikabarkan sedang dalam pengembangan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari PhoneArena, Senin (4/2/2019).

WhatsApp Lebih Populer dari Facebook

Sejak dirilis pada 2004, Facebook menjadi jejaring sosial paling populer selama bertahun-tahun.

Tapi, popularitas itu akhirnya digeser oleh anak perusahaannya, WhatsApp.

Firma riset App Annie mencatat, pada akhir September 2018 lalu jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) WhatsApp sudah melampaui Facebook.

Dalam 24 bulan terhitung mulai Januari 2017, pertumbuhan pengguna WhatsApp mencapai 30 persen, sementara Facebook hanya 20 persen.

App Annie tidak menyebut angka spesifik berapa jumlah pengguna aktif bulanan kedua aplikasi, namun pada Januari 2018 lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg pernah mengklaim bahwa pengguna aktif bulanan WhatsApp tercatat hampir 1,5 miliar.

Viral, broadcast ulang tahun WhatsApp berhadiah kuota 35 GB.
Viral, broadcast ulang tahun WhatsApp berhadiah kuota 35 GB. (BUSINESS TODAY)

Dilansir KompasTekno dari The Next Web, Jumat (18/1/2019), rata-rata pengguna WhatsApp berasal dari penduduk negara berkembang

Paling besar adalah India, diikuti Brasil, Meksiko, Turki, Indonesia, Malaysia, dan Rusia.

Namun, tidak disebutkan jumlah pengguna WhatsApp di masing-masing negara.

Meskipun banyak kontroversi penggunaan WhatsApp di India dan Brasil karena dituduh menjadi biang keladi tersebarnya hoaks, hal itu tak menyurutkan pertumbuhan WhatsApp di negara tersebut.

Menanggapi keributan peredaran hoaks, WhatsApp pun merilis beberapa fitur untuk meminimalisir.

Salah satunya membatasi jumlah pesan diteruskan (forward) per hari yang kini maksimlal hanya bisa mengirim ke lima kontak sekaligus, dari semula 250 kontak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved