Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Penundaan Laga Persib Bandung vs Persiwa Wamena hingga Kecurigaan Umuh Muchtar

Laga Persib Bandung vs Persiwa Wamena pada leg kedua Piala Indonesia 2018 sejatinya dijadwalkan kick-off pada Senin (4/1/2019).

Editor: Ilham Arsyam
Twitter
Aksi bek Persib, Ardi Idrus (kanan) saat mencoba mengecoh pemain Persiwa, Frans Marko pada laga 32 besar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pengunduran jadwal laga Persib Bandung vs Persiwa Wamena menimbulkan protes dari kalangan suporter yang justru meminta tim kebanggaannya dihukum kalah walk-out.

Laga Persib Bandung vs Persiwa Wamena pada leg kedua Piala Indonesia 2018 sejatinya dijadwalkan kick-off pada Senin (4/1/2019).

Akan tetapi, partai tersebut akhirnya ditunda setelah beberapa saat mengalami ketidakjelasan.

Selasa (29/1/2019), pihak kepolisian menyatakan bahwa izin penyelenggaraan pertandingan tersebut di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) belum diterbitkan.

"Saya musti kaji dulu, kalau tidak salah itu dari Kasatintel sedang dikoordinasikan, informasi kondisi stadionnya bagaimana," ucap Kapolrestabes Bandung, Kombespol Irman Sugema, dilansir BolaSport.com dari laman Viking Persib.

Kendati sudah menerima surat dari panitia pelaksana (panpel) Persib soal permohonan izin, pihak kepolisian masih memerlukan beberapa pertimbangan.

"Jadi belum ada rekomendasi, tapi memang panpel sudah mengajukan. Kami tidak bisa memutuskan langsung, harus dipelajari dulu dari sisi keamanan. Kalau misalnya ramai kan balik lagi masalah keamanan," katanya menambahkan.

Karena hal tersebut, Panpel Persib belum bisa mengeluarkan rilis soal harga tiket laga kontra Persiwa.

Pada Jumat (1/2/2019), Stadion GBLA resmi diputuskan tak bisa digunakan menggelar partai Persib vs Persiwa.

"Kami sudah berkoordinasi, membahas dengan Dinas Tata Ruang dan Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga). Tadi rekan-rekan juga sudah mengetahui kondisi stadion. Sehingga ini perlu pengkajian lebih lanjut," kata Irman Sugema dilansir dari laman resmi Persib.

"Demi keamanan dan keselamatan, kami menyarankan kepada panpel Persib agar sementara tidak menggunakan Stadion GBLA," ucap Irman menambahkan.

Besoknya, pada Sabtu (2/2/2019), PSSI memutuskan laga Persib vs Persiwa ditunda untuk sementara waktu.

Keputusan tersebut disampaikan PSSI melalui surat dengan nomor 394/AGB/49/II-2019 perihal Penundaan Jadwal Pertandingan Piala Indonesia Babak 32 Besar leg 2 antara Persib Bandung dengan Persiwa Wamena.

"Mempertimbangkan surat dari PERSIB Bandung nomor 16/PANPEL-PI/II-2019 tertanggal 2 Februari 2019 perihal pemberitahuan pertandingan Piala Indonesia babak 32 besar leg 2 antara Persib Bandung dan Persiwa Wamena, bersama ini disampaikan bahwa pertandingan antara Persib Bandung dan Persiwa Wamena yang sedianya akan berlangsung pada 4 Februari 2019 dinyatakan ditunda," tulis surat PSSI bertandatangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha.

Setelah mengeluarkan surat keputusan itu, PSSI kemudian akan berkoordinasi dengan Panpel Persib, sponsor, dan host broadcasting untuk menjadwalkan ulang laga Persib kontra Wamena.

Keputusan PSSI ini membuat Persib lega karena terhindar dari kalah Walk-Out (WO) lantaran dianggap tak mampu menggelar pertandingan tepat waktu.

Meski begitu, banyak Bobotoh yang justru menginginkan Persib kalah WO dari Persiwa. Apa sebabnya?

Salah satu Bobotoh sekaligus peneliti hukum, Eko Noer Kristiyanto, menyatakan bahwa pengunduran ini adalah bukti ketidaksiapan Panpel Persib.

"Kesalahan Panpel di sini, mereka tidak menyediakan alternatif, tidak siap dengan plan B, karena mungkin selama ini selalu bisa selalu gampang (perizinan)," kata pria yang biasa disapa Eko Maung ini, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.

Merujuk pada regulasi Piala Indonesia dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tentang waktu pertandingan, dalam pasal 8 ayat 6 disebutkan bahwa klub tuan rumah dari pertandingan tertentu hanya dapat mengajukan permohonan perubahan jadwal pertandingan atas dasar tidak diperolehnya izin pelaksanaan pertandingan dari kepolisian selambat-lambatnya tujuh hari sebelum hari pertandingan yang ditetapkan oleh PSSI, untuk selanjutnya mendapat penolakan atau persetujuan dari PSSI.

"Kalau misalkan pertandingan tidak digelar Senin berarti sudah Persib Bandung kalah WO, tapi kalau masih bisa mundur itu aneh, tidak wajar saja," katanya.

"Kalau Persib minta mundur terus diizinkan, Persiwa Wamena berhak melayangkan protes. Jadi satu-satunya cara panpel mengajukan Si Jalak Harupat dan pertandingan digelar Senin, jika Persib tidak ingin kalah WO," tutur Eko menambahkan.

Di jagad maya, Bobotoh juga ramai menyuarakan tagar #PersibWO sebagai bentuk protes.

Bobotoh menilai lebih baik Persib kalah WO daripada harus melanggar regulasi yang ditetapkan oleh PSSI.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar kecewa dengan ditundanya laga tim berjuluk Maung Bandung melawan Persiwa Wamena.

Laga Persib Bandung melawan Persiwa Wamena yang seharusnya digelar Senin (4/2/2019) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ini batal digelar karena tak mendapat restu dari pihak keamanan.

Umuh Muchtar mengatakan bahwa pemberitahuan mengenai tak bisa digunakannya Stadion GBLA terlalu mendadak.

"Saya kecewa laga Persib Bandung lawan Persiwa Wamena batal digelar 4 Februari. Ini terlalu mendadak dan seperti dibuat-buat. Seharusnya tidak mendadak. Ini tiga hari menjelang pertandingan baru ada kabar GBLA tidak bisa dipakai," ujar Umuh Muchtar, di Bandung, Senin (4/2/2019).

Baru kali ini, kata pria yang akrab disapa Wa Haji Umuh ini, Persib Bandung tak bisa menggelar pertandingan di kandangnya sendiri.

Untuk itu, ia meminta kepada pihak kepolisian dan instansi terkait agar menjelaskan secara tertulis alasan tak bisa digunakannya stadion berkapasitas 38 ribu penonton tersebut.

"Saya minta ada kejelasan dan pertanggung jawaban secara tertulis dari Polrestabes atau siapapun yang menyatakan bahwa GBLA tidak bisa dipakai berikut alasannya. Stadion GBLA dibangun dengan biaya tidak sedikit ratusan milyar kalau tidak salah. masa kondisinya sudah tidak layak," ujarnya.

Ia pun menduga ada pihak-pihak yang menginginkan Persib Bandung di WO.

"Kalau ada kejelasan bukan tidak mungkin saya dan PT PBB akan ikut memperbaiki, saya menduga ada oknum yang sengaja ingin Persib Bandung di-WO. Apalagi saya dengar pihak Wamena telah mengirimkan surat ke PSSI agar Persib di WO kalau sampai di WO ini yang pertama kalinya bagi Persib Bandung sepanjang sejarah," katanya.

Si Jalak Harupat Siap Digunakan

Kadispora Kabupaten Bandung, Slamet Mulyana menyambut baik perihal penggunaan Stadion Si Jalak Harupat untuk pertandingan leg kedua Piala Indonesia antara Persib Bandung vs Persiwa Wamena.

Slamet mengatakan stadion berkapasitas 27 ribu penonton itu sangat siap menggelar pertandingan Persib Bandung.

"Jalak sudah siap untuk digunakan untuk Piala Indonesia ya. Dari segi lapangan, tempat parkir, akses jalan juga memungkinkan," ujar Slamet melalui sambungan telepon, Senin (4/2/2019).

Terkait rumput yang sempat diisukan sedang dalam pemeliharaan, Slamet tidak menampik.

Ia mengatakan bahwa rumput memang rutin dipelihara agar kualitasnya tetap terjaga.

"Gini, itu kan habis Asian Games, itu kan dipakai. Karena kita tahu ini adalah stadion yang sudah direvitalisasi, sudah bagus di Indonesia, kita jagalah gitu. Karena sudah tidak dipergunakan dari bulan Desember. Sebetulnya rumput sudah bagus, supaya lebih bagus lagi. Enggak ada masalah, rumputnya bagus," ucapnya.

Selain itu Slamet menambahkan bahwa fasilitas penunjang lain sudah siap untuk digunakan.

Termasuk area tribun, lahan parkir, dan berbagai keperluan pertandingan lainnya.

"Enggak ada masalah, tribun, ruang ganti pakaian, ruang ganti pakaian pemain, untuk wasit, untuk konpers sudah bagus. Intinya kita siap, rumput juga sudah bagus sebetulnya, cuma untuk pemeliharaan, itu kan rumput mahal, tadinya yang dipake tingkat internasional, jadi kita ini kan. sudah siap sekali," ujarnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved