Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Munte Jeneponto Putus, MDMC Sulsel dan LazisMU Siapkan Pincara

Tim MDMC Jeneponto, M Syahrir Sarea mengatakan, untuk rakit ini hanya satu dibuat namun ini mampu menampung lima sampai 10 orang.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Hasrul
dok.pribadi
Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sulsel. 

Tak ada kedaraan roda empat yang bisa melintas. Hanya kendaraan roda dua, motor, bentor dan sepeda yang bisa melintas dengan rakit pincara.
Mobilitas transportasi dan jalur ekonomi terputsu.

“Kalau tiga bulan baru baik ini jembatan, hasil pertanian kita boknok,” kata Syafri, warga Desa Mangepong, yang biasa mendistribusikan hasil pertanian warga ke Jeneponto dan Makassar.

Di Turate ada 11 desa. Merujuk data BPS 2018, total jumlah penduduknya sekitar 32 ribu, atau sekitar 8,1 % dari total penduduk Jeneponto, 450 ribu.
Turatea adalah kecamatan dengan pertumbuhan penduduk tertingi dalam satu dekade terakhir, dari 113 desa/kelurahan di 11 kecamatan.

Annas GS Karaeng Jalling (59), warga Turatea berharap pemerintah pusat dan provinsi segara mengatasi kendala mobilitas warga pedalaman Jeneponto.

“Semoga kedatangan Pak JK dan 3 menterinya di Sulsel, juga melirik dampak banjir di Jeneponto,” kata Annas, yang sejak awal pekan lalu, sudah berada di Jeneponto, memantau dan menyalurkan bantuan bencana ke warga.

Bahkan jembatan sepanjang 70 meter penghubung antar Dusun Munte dan Mengepung juga roboh. Warga Munte, Agussalim mengatakan puluhan rumah yang hanyut itu empat diantaranya adalah milik warga atas nama Sampara (70), Hamma Deng Se're( 48) Daming (49) dan Sittiha (78).

"Jembatan kebanggaan warga Munte yang dibangun sejak tahun 1995 oleh PT Wika sepanjang 70 meter juga putus,akibat banjir dari hujan deras sekitar 4 jam, ditambah banjir kiriman dari Gowa," katanya

Baca: Pagi Ini Bupati Luwu Utara Tanam Padi di Hasanah

Baca: Satgas Pemantauan Pohon Pelindung dan Drainase DLHK Bulukumba Disebut Belum Maksimal

Baca: Satgas Pangan Polres Pangkep Pantau Ketersediaan Beras Bulog

Follow juga akun instagram official Kami:

Lima hari sudah, jembatan Munte di Kecamatan Turatea, sekitar 8,1 km sebelah utara ibu kota kabupaten Jeneponto, terputus menyusul banjir bandang yang melanda Sulawesi Selatan.

Kabupaten Jeneponto salah satu kabupaten yang dilanda cuaca ekstrem dan badai hydrometeorologi yang menghantam 6 kabupaten/kota di Sulsel, Selasa (22/1/2019) lalu.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto, setidaknya ada sekitar 9.000 warga dari tiga desa di kecamatan pedalaman Jeneponto ini yang akses transportasi dan mobilitas ekonomi dan sosialnya terputus.

Ketiga warga desa di utara Paitana, ibu kota kecamatan Turatea itu adalah Desa Mangepong, Desa Bululoe, dan Desa Tojonga.

Warga berharap momentum kedatangan Wapres RI Jusuf Kalla di Sulawesi Selatan hari ini dimanfaatkan untuk memperhatikan nasib warga di daerah ini.

Tim tanggap darurat Pemprov Sulsel dan Pemkab Jeneponto diharapkan memperhatikan nasib ribuan warga di daerah ini yang masih terisolir karena butuh bantuan.

Jembatan Munte menghubungkan dua desa ( Desa Tojongan dan Desa Bontomate’ne di Kecamatan Turatea, salah satu kecamatan penghasil tanaman holtikultura terbesar di Jeneponto.

Baca: Siang Ini Jeneponto Diprediksi Hujan Lokal, Malam Berawan

Baca: Selayar Diguyur Hujan Ringan, Kecepatan Angin 15 - 20 knots

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved