DPD RI: Pak Menko Darmin Tengoklah Karo Panen Jagung, Jangan Buru-Buru Impor
Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba angkat bicara kebijakan impor jagung Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR,- Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba angkat bicara menyoal kebijakan impor jagung Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Menurutnya, impor jagung di tengah musim panen salah.
"Menteri Perekonomian Pak Darmin tolong lah tidak terburu-buru impor jagung, yang diimpor kemarin itu sudah cukup, ini sudah masuk musim panen jagung," demikian dikemukakan pria yang akraB disapa Parlindungan di Jakarta, Kamis (31/1).
Panen jagung juga sedang terjadi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Luas lahan siap panen capai 27.000 hektar.
"Tengoklah Kabupaten Karo, ada 27.000 hektar siap panen, kabupaten lain juga panen,"ujarnya.
Harga jagung saat ini sekitar Rp 4.700 per kg.
Parlindungan meyakini, nantinya akan cenderung turun seiring panen di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Apalabila impor masuk, harga akan lebih anjlok lagi dan petani merugi.
Palindungan menambahkan, hendaknya kalaupun ada impor secara nasional harus melihat kebutuhan regional dan lokal.
Jangan didistribusikan ke daerah yang bisa swasembada karena akan menyusahkan petani dengan harga rendah sekali.
"Jadi kebijakan nasional harus berdasarkan keadaan daerah yang berbeda beda, ajak Pemerintah Daerah diskusi," tegasnya.
Oleh karena itu, pria asal Sumatera Utara ini mengatakan, pemerintah agar hati-hati dalam mengambil keputusan impor.
Buktinya, pengalaman 2018 impor beras 2 juta ton, pasokan banyak, stok cukup, impor sudah masuk, tapi harga beras tak kunjung turun.
"Mestinya dengan impor harga langsung turun. Ini kan tanggungjawab kebijakan pak Darmin," katanya.