Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gila, 20.000 Wanita Dijebak dan Dijual Sebagai Budak Nafsu, Awalnya Diiming-imingi Pekerjaan

Tak hanya Wanita Dijual, tapi anak-anak diculik sebagai korban dalam Perdagangan Manusia dari Nigeria ke Mali.

Editor: Arif Fuddin Usman
World of Buzz/FMT
Para wanita yang hidup dalam belenggu jadi korban Perdagangan Manusia 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kisah yang memilukan! Sebanyak 20.000 Wanita Dijebak dan dijual untuk kemudian dijadikan Budak Nafsu.

Kabar terbaru, seperti dikutip dari World of Buzz dari FMT, tak hanya perempuan, tapi anak-anak diculik sebagai korban dalam Perdagangan Manusia dari Nigeria ke Mali.

Kisah para wanita dan anak-anak diculik dari Nigeria itu, ditawari untuk untuk pergi ke Malaysia dengan Diiming-imingi Pekerjaan.

Baca: BPOM Temukan produk kosmetik Lipstik dengan Kandungan Berbahaya pewarna Merah K3, Pemicu Kanker

Baca: WhatsApp Batasi Anda Teruskan Pesan ke Teman, Paling Banyak Hanya 5 Kali! Ini Alasannya?

Sayangnya, apa yang mereka harapkan di tanah Asia itu tidak pernah berjalan sebagaimana mestinya.

Para wanita ini ditipu, oleh para pedagang dengan Diiming-imingi Pekerjaan untuk dibawa ke Malaysia dan beberapa negara Asia untuk bekerja di bidang perhotelan.

Namun, setelah mereka diangkut ke Mali Selatan, mereka justru terdampar di sana dan dipaksa menjadi pelacur.

Menurut Direktur Jendral NAPTIP Nigeria (Badan Nasional Perdagangan Manusa) Julia Okah-Donli, mengatakan tim investigasi NAPTI bekerja sama dengan ION (Organisasi Internasional untuk Migrasi).

Perdagangan Manusia

Mereka telah mengungkap sejauh mana operasi perdagangan manusia yang dilakukan di Mali Selatan ketika mereka berkunjung pada Desember 2018 lalu.

Mereka penduduk setempat menginformasikan bahwa, ada lebih dari 200 situs yang tersebar di Mali Selatan.

Baca: Cegah Perdagangan Manusia, Polsek Mallawa Maros Intai Warung Remang-remang

Baca: Tolak Putusan Hakim, Terdakwa Perdagangan Manusia Asal Takalar Ajukan Banding

Pada setiap situs ini, gadis-gadis disekap di gubuk dalam jumlah 100 hingga 150, yang berarti lebih dari 20.000 perempuan menjadi korban di dalamnya.

Wanita-wanita ini pada dasarnya disekap sebagai budak seks dan kebanyakan dari mereka berusia 16 hingga 30 tahun.

"Mereka ditahan dalam kondisi mengerikan seperti layaknya budak," kata Okah-Donli dalam wawancara.

"Mereka tidak bisa melarikan diri karena disekap di lokasi terpencil, seperti jauh ke dalam hutan," jelasnya.

Terpadat di Afrika

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved