Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tambang Galian C Diduga Pemicu Banjir, Nurdin Abdullah Bakal Panggil Bupati Gowa

Nurdin Abdullah mengatakan, pendangkalan ini tentunya tak lepas dari aktivitas galian c yang berdampak pada lingkungan.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Hasrul
TRIBUN TIMUR/RISNAWATI M
Gubernur Nurdin Abdullah saat berada di Hotel Misiliana, Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulsel, Selasa (22/1/2019). / Foto Risnawati 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah menduga salah satu pemicu sehingga air luapan Bendungan Bili-Bili berimbas ke pemukiman warga adalah terjadinya pendangkalan yang ada di kawasan bendungan.

Hal tersebut ia ketahui setelah melakukan pantuan di kawasan Bendungan Bili-Bili, bersama Pangdam XIV Hasanuddin, dan Danlanud.

Nurdin Abdullah mengatakan, pendangkalan ini tentunya tak lepas dari aktivitas galian c yang berdampak pada lingkungan.

Baca: Banjir Hadiah di 70 Tahun Garuda Indonesia, Cek Promonya Disini

Baca: Eks Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono Dimutasi Karena Perpecahan di Polri? Kapolri Beri Penjelasan

Baca: Nasib Bos Abu Tours Ditentukan Senin Depan di Pengadilan Negeri Makassar

"Setelah kita amati. Level air sudah sangat jauh turun, cuman memang permasalahannya adalah pendangkalan. Salah satu penyebab yang kita duga adalah tambang galian C," kata Nurdin Abdullah, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar.

"Bayangkan saja, sudah digeburkan itu tanah dan batunya, datang hujan. Yaa habis, karena tanah dan batuan tidak padat sehingga tidak ada penahan. Itu salah satu penyebabnya," terangnya.

Terkait dengan itu, kedepan pihaknya akan duduk bersama dengan Bupati Gowa agar upaya Chek Dam (pengendali) Bili-Bili ini bisa bertahan lama.

Menurut Nurdin, chek dam Bili-Bili termasuk cekdam multi purpose. Hal ini kata dia sudah harus pengerukan, pemeliharaan konstruksi, dan yang paling utama adalah melakukan kajian tentang lokasi penambangan yang dampaknya tidak membahayakan lingkungan.

Baca: Caleg Hanura Makassar Meninggal, Daeng Pabe: Kami Kehilangan!

Baca: Jawaban Hotman Paris Ditanya Pernah Pake Artis Bertarif Rp 80 Juta hingga Sebut Naksir Ayu Azhari

Galian c yang ada di Gowa ini menurutnya harus menjadi perhatian khusus, olehnya pihaknya akan melakukan kajian.

"Kita akan buat kajian. ternyata penambang itu luar biasa banyaknya di Sulsel, nah inilah yang penyumbang sedimen yang masuk ke cekdam Bili-Bili," tutur Nurdin Abdullah.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga menegaskan, di periodenya ini belum pernah mengeluarkan izin untuk penambang.

"Saat ini kita akan kaji lagi. Bayangkan banyaknya kerugian masyarakat karena banjir ini," ujarnya.(*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami: 

Follow juga akun instagram official Kami: 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved