120 Hektar Sawah Terancam Terendam Banjir Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Walennae Wajo
Masyarakat bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Wajo bersama Babinsa setempat pun telah menaikkan tanggul berupa karung berisi tanah di dua tanggul
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan TribunWajo.com, Hardiansyah Abdi Gunawan
TRIBUNWAJO.COM, SABBANGPARU - Dua titik tanggul bantaran Sungai Walennae di Dusun Caleko Orai Salo, Desa Wage, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo untuk sementara telah diperbaiki, Rabu (23/01/2019) sore. Meski demikian, hal tersebut tidak serta merta mampu menahan tingginya volemu air Sungai Walennae, sejak pukul 11.00 WITA.
Masyarakat bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Wajo bersama Babinsa setempat pun telah menaikkan tanggul berupa karung berisi tanah di dua tanggul tersebut.
"Ini untuk sementara ditanggul begini, ini dikhawatirkan air semakin meluap, dan dampaknya bisa merendam 120 hektar area persawahan masyarakat dan 3 desa lainnya," kata Babinsa Desa Wage, Sertu Aris kepada Tribunwajo.com.
Tiga desa yang dimaksudkan tersebut adalah Desa Wage, Desa Ujungpero, dan Desa Malusesalo.
Tanggul buatan untuk mengantisipasi luapan air Sungai Walennae pun di dua titik tersebut masing-masing berkisar 20 meter. Padahal, selain mengancam merendam area persawahan warga, khusus di Dusun Caleko Orai Salo sendiri terdapat sekitar 200 kepala keluarga.
"Kondisi ini tidak bisa kita perkirakan sampai kapan, kalau ada hujan ditambah kiriman (air) dari Soppeng, naik lagi," kata Kepala Dusun Caleko Orai Salo, Muhidin.
Pemicu jebolnya tanggul di bantaran Sungai Walennae tersebut dipicu akibat hujan selama 3 hari berturut-turut di Kecamatan Sabbangparu ditambah air kiriman dari hulu Sungai Walennae.
