Kemenlu Harap Pemkab Majene Fasilitasi Pekerjaan untuk Samsul Saguni
Minggu 20 Januari, pukul 13.00 WITA Samsul Saguni akhirnya tiba di rumahnya di Dusun To Salama, Desa Lalattedong, Kecamatan Sendana, Majene.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edyatma Jawi
TRIBUNMAJENE.COM, MAJENE - Setelah disekap selama empat bulan oleh kelompok bersenjata Filipina, Abu Sayyaf, Samsul Saguni akhirnya dibebaskan.
Minggu 20 Januari, pukul 13.00 WITA Samsul Saguni akhirnya tiba di rumahnya di Dusun To Salama, Desa Lalattedong, Kecamatan Sendana, Majene.
Kedatangannya didampingi oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Dirjen Perlindungan WNI, Rizaldi.
Rizaldi mengatakan, pembebasan itu dilakukan berkat kerja keras seluruh pihak yang terlibat. Termasuk bantuan doa dari masyarakat dan keluarga Samsul Saguni.
"Karena apa yang dilakukan pemerintah kalau tanpa doa dari bapak ibu sekalian disni, saya tidak yakin ini akan berhasil dengan baik," ujar Rizaldi, Minggu (20/1/2019).
Ia menyampaikan, situasi keamanan di tempat Samsul bekerja di dekat perbatasan Malaysia-Filipina sangat rawan. Kiranya itu menjadi pertimbangan untuk warga jika berniat jadi TKI ditempat tersebut.
"Kiranya perlu menjadi pertimbangan yang sangat kuat kalau ingin bekerja di luar Indonesia," katanya.
Ia berharap, pemerintah setempat mengupayakan agar Samsul dapat diberikan fasilitas pekerjaan di kampung halaman. Agar tidak kembali lagi menjadi TKI di Malaysia.
"Kami berharap ada satu upaya, supaya bapak seperti pak Samsul ini bisa kembali ke kampung halaman dan memiliki pekerjaan yang lebih layak di kampung halaman," katanya.
Bupati Majene, Fahmi Massiara sangat bersyukur, Samsul dapat kembali dengan selamat. Ia berterima kasih pada semua unsur yang terlibat dalam pembebasan tersebut.
Fahmi mengatakan, banyak masyarakat Majene yang bekerja di perusahaan perikanan di Malaysia seperti Samsul. Ia mengimbau agar mereka tetap waspada.
"Ini sangat rentan terhadap kegiatan daripada para teroris kelompok Abu Sayyaf dan kelompok-kelompok kecula yang cukup bervariatif," ujarnya.