Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Dari Soppeng ke Amsterdam, Ini Jejak Karir Ketua APKAI Sulsel Sulaiman HA Loeloe
Pada saat menginjak SMA ia ingin melawan arus kenyamanan dengan tidak tinggal bersama orang tua.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Selama bersekolah, Sulaiman menghabiskan waktu untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
Kesempatan sekolah di Jakarta tidak ingin ia sia-siakan. Ia aktif berorganisasi dan mengikuti pertandingan tingkat DKI.
"Saya tampil hingga ke SMA 6 Bulung tempat sekokahnya Rano Karno, Yesi Gusman dan ke SMA 15 Ancol sekolahnya Trio Libers," jelasnya.
Uang sekolah ia hasilkan dari hasil mengurus Passompe (warga dari Sulawesi yang transit mau merantau ke Jambi, Palembang dan Riau).
"Saya urus mulai dari penjemputan di pelabuhan Tanjung Priok, penampungan, dan pemberangkatan ke Sumatra," katanya.
Dari hasil itulah ia bisa menabung membeli motor untuk kuliah, hingga rumah di Bekasi.
Setelah menamatkan SMAnya, ia kemudian melamar menjadi pegawai tiga instansi sekaligus yaitu, Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN), Departemen Perdangan Republik Indonesia dan Departemen Penerangan (DEPPEN) Republik Indonesia.
Dari ketiga instansi tersebut, ia dinyatakan lulus di DEPPEN dan BAKN.
Sulaiman memilih untuk bekerja di DEPPEN, menurutnya pada masa itu bekerja menjadi pegawai diintansi tersebut keren.

Study di Belanda
Akhirnya ia kembali ke Makassar, dan ditempatkan di Kantor Wilayah DEPPEN Provinsi Sulawesi Selatan di Bidang Pers dan Penerbitan.
Merasa tidak puas hidup di Makassar, akhirnya ia memilih untuk kembali lagi di Jakarta.
"Karena hidup jadi pengurus passompe waktu itu lebih enak dari pegawai satu malam di Jakarta biasa dapat uang Rp 50 ribu, sedangkan pokok gaji saya wsktu itu karena dua masuk tidak sampai Rp 50 ribu," jelasnya.
Berjalannya waktu, ia kemudian mengikuti pendaftaran beasiswa penerimaan beasiswa untuk study di Belanda.
Maka sewaktu penjaringan calon Beasiswa ia beruntung karena, pada waktu itu ia merupakan tokoh pemerhati petani kakao, dan menjabat sebagai Sekertaris DPW Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) Sulawesi Selatan.